Reaksi Inti Kimia 3 Kelas 12 Teguh Pangajuanto Tri Rahmidi 2009

128 Kimia SMAMA Kelas XII Reaksi tersebut merupakan reaksi transformasi pertama yang dilakukan manusia. Kemudian disusul oleh Irene Curie dan suaminya Frederick Joliot pada tahun 1933 yang melakukan percobaan dengan menambahkan partikel D terhadap magnesium, aluminium, dan boron. 24 12 Mg + 4 2 He  o 27 14 Si + 1 n 27 13 Al + 4 2 He  o 30 15 P + 1 n 10 5 B + 4 2 He  o 13 7 N + 1 n Nuklida-nuklida yang dihasilkan masih bersifat radioaktif yang selanjutnya mengalami peluruhan dengan memancarkan positron. 27 14 Si  o 27 13 Al + 1 e 30 15 P  o 30 14 Si + 1 e 13 7 N  o 13 6 C + 1 e Dari percobaan-percobaan tersebut dapat disimpulkan suatu nuklida dapat diubah menjadi nuklida lain melalui reaksi inti. Dengan demikian, isotop-isotop radioaktif dapat dibuat di laboratorium dengan cara penem- bakan reaksi inti. Reaksi inti dapat digolongkan menjadi 3, yaitu sebagai berikut. a. Reaksi Penembakan Pada reaksi penembakan dapat digunakan partikel-partikel ringan D , p , n, d atau partikel-partikel berat 12 C , 14 N , 16 O sebagai partikel penembak. Contoh: 35 17 Cl + 1 n  o 35 16 S + 1 1 H 238 92 U + 4 2 He  o 239 94 Pu + 3 1 n b. Reaksi Pembelahan Fisi Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan nuklida menjadi dua nuklida yang hampir sama. Contoh: 235 92 U + 1 n  o 139 56 Ba + 94 36 Kr + 3 1 n Nuklida-nuklida hasil reaksi fisi 235 92 U lebih stabil, dan neutron yang dipancarkan dapat menembak 235 92 U yang lain yang terjadi secara berantai. Bila reaksi berantai tidak dikendalikan, akan menghasilkan energi yang sangat besar seperti bom atom yang dijatuhkan di Hirosima dan Nagasaki. 129 Unsur Radioaktif Reaksi fisi dapat dikendalikan dalam reaktor atom dengan mengatur netron yang dihasilkan agar hanya sebagian yang menumbuk 235 92 U sehingga dapat memperlambat reaksi fisi. Dengan pengendalian ini, reaksi fisi dapat untuk PLTN pembangkit listrik tenaga nuklir. c. Reaksi Fusi Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan inti-inti kecil menjadi inti yang lebih besar. 2 1 H + 3 1 H  o 4 2 He + 1 n Dengan reaksi inti kita dapat membuat unsur radioaktif dari unsur yang stabil. Gambar 4.5 Reaksi berantai dari fisi uranium dengan neutron. Ilustrasi : Haryana Gambar 4.6 Prinsip reaktor atom yaitu mengurangi kecepatan neutron hasil fisi dengan pengatur yang terbuat dari karbon murni Ilustrasi : Haryana n 235 U 235 U 235 U U 235 U U U U U U U U U n n n n n n n n n n n n Kr Ba 130 Kimia SMAMA Kelas XII Soal Kompetensi 4.3 Contoh: • Pembuatan isotop radioaktif C-14 dari N-14 dengan cara menembak N-14 dengan neutron. 14 7 N + 1 n  o 14 6 C + 1 1 p • Pembuatan isotop radioaktif P-32 dengan cara menembak S-32 dengan neutron. 32 16 S + 1 n  o 32 15 P + 1 1 p Pada beberapa hal, reaksi inti berbeda dengan reaksi kimia biasa. Perbedaan kedua reaksi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bandingkan sinar D , E , dan J dalam hal: a. daya tembus, b. daya ionisasi, c. kecepatan merambat 2. Pada pemancaran radiasi berikut: 224 88 Ra  o 220 86 Ru + x , apakah x? 3. Apakah yang terjadi bila unsur radioaktif X A Z memancarkan sinar D ? 4. Suatu unsur radioaktif setelah memancarkan sinar E mengha- silkan unsur stabil yang letaknya pada golongan VA dalam SPU. Golongan berapakah unsur radioaktif tersebut? 5. Bilamana unsur radioaktif berubah menjadi isotopnya? Reaksi Inti Reaksi Kimia Biasa 1. Terjadi perubahan struktur inti atom membentuk unsur baru. Contoh: 24 12 Mg + 4 2 He  o 27 14 Si + 1 n 2. Massa sebelum dan sesudah reaksi dapat berubah karena sebagian massa diubah menjadi energi. 1. Tidak terjadi perubahan struk- tur inti atom hanya perubahan pengelompokan atom-atom. Contoh: Mg +2HCl  o 2 MgCl + 2 H 2. Massa sebelum dan sesudah reaksi tetap. 131 Unsur Radioaktif

H. Penggunaan Tenaga Atom dan Radioisotop

Penggunaan tenaga atom dan radioisotop didasarkan pada prinsip berikut: 1. Sebagai Sumber Energi Reaksi fisi dan fusi menghasilkan energi yang sangat besar. Energi dari reaksi ini dapat digunakan sebagai sumber energi yang dapat menggantikan bahan bakar minyak dan batu bara. 2. Sebagai Perunut Radiasi yang dipancarkan radioisotop dapat diikuti dengan de- tektor. Dengan demikian perpindahangerak radioisotop dapat ter- deteksi. Partikel D atau E yang masuk ke dalam tabung Geiger akan mengionkan gas dalam tabung tersebut. Ion yang terjadi memungkinkan pula arus listrik di antara dua elektroda. Pulsa listrik dikuatkan dengan amplifier selanjutnya akan terbaca pada pengukur. 3. Radiasi Mempengaruhi Materi Radiasi dari radioisotop dapat mengionkan materi yang dilaluinya. Dengan demikian materi yang terkena radiasi dapat mengalami peruba- han sifat. 4. Materi Mempengaruhi Radiasi Radiasi dari radioisotop yang melewati materi intensitasnya akan berkurang. Berkurangnya intensitas radiasi dapat untuk menentukan sifat materi yang dilalui, misalnya kerapatan dan ketebalan suatu materi. Berdasar prinsip-prinsip di atas radioisotop digunakan dalam berbagai bidang, yaitu sebagai berikut. 1. Bidang Kimia Radioisotop digunakan dalam bidang kimia antara lain untuk mem- pelajari mekanisme reaksi, pengaruh katalis pada reaksi, mengidentifikasi unsur dan menentukan konsentrasi suatu unsur dalam bahan. Gambar 4.7 Detektor Geiger – Muller. Ilustrasi : Haryana 132 Kimia SMAMA Kelas XII Contoh: Pada reaksi esterifikasi atom O pada H 2 O yang dihasilkan berasal dari asam karboksilat, hal ini dapat dipelajari dengan menggunakan radioisotop O-18. Dengan O adalah radioisotop O-18 terbukti bahwa atom O dalam H 2 O berasal dari asam karboksilat. 2. Bidang Biologi Dalam bidang biologi radioisotop digunakan untuk mempelajari reaksi fotosintesis dan untuk menentukan lamanya unsur berada dalam tubuh. Pada reaksi fotosintesis oksigen yang diperlukan untuk membentuk karbohidrat berasal dari H 2 O bukan dari CO 2 . Reaksi: 6CO 2 + 2 6H O  o 6 12 6 C H O + 6O 2 3. Bidang Kedokteran Sinar gamma yang dihasilkan Co-60 digunakan untuk menghancurkan kanker. Nuklida Co-60 memancarkan sinar gamma yang diarahkan pada sel kanker untuk menghancurkan pertumbuhan kanker. Radiasi sinar gamma diatur dengan alat pengukur radiasi sehingga berfungsi efektif. Gambar 4.8 Penghancuran kanker dengan 60 C o Ilustrasi : Haryana R C + R OH  o R C + 2 H O O O O H OR R C + R O H  o R C + H 2 O O O OH O R