Kerugian Penggunaan Air Sadah

86 Kimia SMAMA Kelas XII Kegiatan Ilmiah 3.6 Agar lebih memahami cara menghilangkan kesadahan air, lakukan kegiatan berikut. Kesadahan Air Tujuan: Menghilangkan kesadahan air. Alat dan Bahan: - Tabung reaksi - Sampel air A, B, C - Gelas ukur - Air suling - Erlenmeyer - Na 2 CO 3 - Buret - Air sabun Langkah Kerja: 1. Susunlah alat seperti pada gambar 2. Isilah buret dengan air sabun sampai skala nol 3. Ambillah 5 mL air suling dalam erlenmeyer. 4. Teteskan air sabun dalam buret pada air suling sampai terbentuk busa. Catat jumlah tetesan air sabun 5. Ambillah 5 mL air suling dalam erlenmeyer kemudian didihkan lalu tetesi dengan air sabun sampai terbentuk busa, catat jumlah tetesan 6. Ambillah 5 mL air suling dalam erlenmeyer tambahkan 1 mL larutan Na 2 CO 3 kemudian tetesi dengan air sabun dan catat jumlah tetesannya 7. Ulangi langkah 3 sampai 6 dengan mengganti air suling dengan sampel air A, B, dan C Buatlah laporan hasil percobaan untuk dipresentasikan Pertanyaan: 1. Manakah dari ketiga sampel tersebut yang termasuk air lunak, air sadah sementara, dan air sadah tetap? 2. Mengapa perlu diuji terhadap air suling? 3. Kesimpulan apa yang dapat Anda peroleh dari kegiatan ini? 87 Kimia Unsur Soal Kompetensi 3.8 1. Apakah yang dimaksud dengan air sadah tetap? 2. Apakah kerugian dan keuntungan dari mengonsumsi air sadah? 3. Jelaskan terbentuknya stalaktit dan stalagmit pada gua-gua 4. Bagaimana cara menghilangkan kesadahan air yang bersifat: a. sementara, b. tetap? 5. Mengapa air sadah sering dijumpai di daerah pegunungan kapur?

5. Unsur-Unsur Transisi

Sebagaimana telah kita pelajari di kelas XI, unsur-unsur transisi adalah unsur-unsur yang pengisisan elektronnya berakhir pada orbital-orbital subkulit d. Pada bagian ini akan kita pelajari unsur transisi periode keempat yang terdiri dari unsur skandium Sc, titanium Ti, vanadium V, kromium Cr, mangan Mn, besi Fe, kobalt Co, nikel Ni, tembaga Cu, dan seng Zn.

a. Sifat fisis

Semua unsur transisi merupakan unsur logam sehingga bersifat konduktor, berwujud padat pada suhu kamar kecuali Hg, paramagnetik, dan sebagainya. Sifat-sifat unsur transisi periode keempat dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut. Tabel 3.8 Sifat Fisis Unsur Deret Transisi yang Pertama Tabel 3.9 Sifat Fisika Unsur Deret Transisi Kedua Unsur Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn titik leleh, °C 1.539 1.660 1.917 1.857 1.244 1.537 1.491 1.455 1.084 420 titik didih, °C 2.730 3.318 3.421 2.682 2.120 2.872 2.897 2.920 2.582 911 rapatan, gcm 3 2,99 4,51 6,1 7,27 7,30 7,86 8,9 8,90 8,92 7,1 distribusi elektron 2.8.9.2 2.8.10.2 2.8.11.2 2.8.13.1 2.8.13.2 2.8.14.2 2.8.15.2 2.8.16.2 2.8.18.1 2.8.18.2 energi pengionan, eV 6,5 6,8 6,7 6,8 7,4 7,9 7,9 7,6 7,7 9,4 jari-jari atom, q 1,61 1,45 1,32 1,25 1,24 1,24 1,25 1,25 1,28 1,33 keelektonegatifan 1,3 1,5 1,6 1,6 1,5 1,8 1,8 1,8 1,9 1,6 struktur kristal hex hex bcc bcc sc bcc hex fcc fcc hex Unsur Y Zr Nb Mo Tc Ru Rh Pd Mg Co titik leleh, °C 1.530 1.852 2.477 2.610 2.250 2.427 1.963 1.554 962 321 titik didih, °C 3.304 4.504 4.863 4.646 4,567 4,119 3,727 2,940 2,164 767 rapatan, gcm 3 4,5 6,5 8,6 10,2 11,5 12,4 12,4 12,0 10,5 5,8 struktur kristal hex hex bcc bcc hex hex fcc fcc fcc hex 88 Kimia SMAMA Kelas XII Tabel 3.10 Sifat fisis Unsur Deret Transisi Kedua

1. Sifat Logam

Kecuali seng logam-logam transisi memiliki elektron-elektron yang berpasangan. Hal ini lebih memungkinkan terjadinya ikatan-ikatan logam dan ikatan kovalen antaratom logam transisi. Ikatan kovalen tersebut dapat terbentuk antara elektron-elektron yang terdapat pada orbital d. Dengan demikian, kisi kristal logam-logam transisi lebih sukar dirusak dibanding kisi kristal logam golongan utama. Itulah sebabnya logam-logam transisi memiliki sifat keras, kerapatan tinggi, dan daya hantar listrik yang lebih baik dibanding logam golongan utama.

2. TItik Leleh dan Titik Didih

Unsur-unsur transisi umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi karena ikatan antaratom logam pada unsur transisi lebih kuat. Titik leleh dan titik didih seng jauh lebih rendah dibanding unsur transisi periode keempat lainnya karena pada seng orbital d-nya telah terisi penuh sehingga antaratom seng tidak dapat membentuk ikatan kovalen.

3. Sifat Magnet

Pengisian elektron unsur-unsur transisi pada orbital d belum penuh mengakibatkan ion-ion unsur transisi bersifat paramagnetik artinya atom atau ion logam transisi tertarik oleh medan magnet. Unsur-unsur dan senyawa-senyawa dari logam transisi umumnya mempunyai elektron yang tidak berpasangan dalam orbital-orbital d. Semakin banyak elektron yang tidak berpasangan, makin kuat sifat paramagnetiknya.

4. Jari-Jari Atom

Tidak seperti periode ketiga, jari-jari atom unsur-unsur transisi periode keempat tidak teratur dari kiri ke kanan. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya elektron-elektron 3d yang saling tolak-menolak yang dapat memperkecil gaya tarik inti atom terhadap elektron-elektron. Akibatnya elektron-elektron akan lebih menjauhi inti atom, sehingga jari-jari atomnya lebih besar. Unsur Ia Ht Ia W Re Os Ir Pt Au Hg titik leleh, °C 920 2,222 2,985 3,407 3,180 ~2,727 2,545 1,772 1,064 ~39 titik didih, °C 3,470 4,450 5,513 5,663 5,687 ~5,500 4,389 3,824 2,808 357 rapatan, gcm 3 6,2 13,3 16,6 19,4 21,0 22,6 22,6 21,4 19,3 13,6 struktur kristal hex hex bcc bcc hex hex fcc fcc fcc rmb