Undang-Undang No.8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana

43 diikuti adalah ketentuan undang-undan g terakhir sesuai dengan prinsip “hukum yang kemudian membatalkan hukum yang terdahulu “lex posterior derogat legi prior” 58 Tidak dipidananya pelaku dalam hal ini yakni seorang advokat dalam melaksanakan tugas profesinya juga harus memperhatikan karakterwatak kepribadian dari pelaku. Apakah advokat memang mempunyai kepribadian dalam hal menjalankan tugas-tugasnya selalu dalam etikad baik atau tanpa mempunyai rasa tanggungjawab sama sekali. Jika karakter advokat memang orang yang selalu menjalankan tugas-tugasnya dengan baik, maka alasan penghapusan pidana dapat berlaku baginya. Berdasarkan pasal ini dapat dilihat hubungannya dalam Undang- undang tentang Advokat, bahwa advokat mempunyai kekebalan karena menjalankan profesinya sesuai yang diatur undang-undang.

B. Undang-Undang No.8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana

Advokat berstatus sebagai penegak hukum adalah salah satu perangkat hukum dalam proses peradilan kedudukannya setara dengan penegak hukum lainnya, menegakkan hukum dan keadilan, lebih tegas lagi adalah salah satu pilar penegak supremasi hukum dan pelindung hak asasi manusia di Indonesia. Mengingat pasal 54 KUHAP menyatakan bahwa guna kepentingan pembelaan, tersangka atau terdakwa berhak mendapat bantuan hukum dari seorang atau lebih penasihat hukum selama dalam waktu dan pada setiap tingkat pemeriksaan, menurut tata cara yang ditentukan dalam undang-undang ini . 58 H.Zulkifly, op.citi., hlm. 9-10. 44 Bantuan hukum ini merupakan salah satu perwujudan daripada jaminan dan perlindungan hak asasi manusia khususnya pencari keadilan untuk mendapatkan perlakuan secara layak dari para penegak hukum sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia yaitu dalam bentuk pembelaan terhadap perkara tersangka oleh penasehat hukumnya. Untuk memberikan bantuan hukum, maka penasehat hukum mempunyai beberapa hak yang penting antara lain adalah: 1. Penasehat hukum berhak menghubungi tersangka sejak ditangkapditahan pada semua tingkat pemeriksaan menurut tata cara yang ditentukan menurut undang-undang KUHAP 2. Penasehat hukum berhak menghubungi atau berbicara dengan tersangka pada setiap tingkat pemeriksaan dan tiapa waktu untuk kepentingan pembelaannya pasal 71 ayat 1. 3. Penasehat hukum dapat meminta turunan berita acara pemeriksaan untuk kepentingan pembelaannya pasal 72. 4. Penasehat hukum berhak menerima dan mengirim surat kepada tersangka pasal 70. 59 Pengurangan kebebasan hubungan antara penasehat hukum dan tersangka dalam pasal 70 ayat 2, ayat 3, ayat 4 dan pasal 71 dilarang, setelah perkara dilimpahkan oleh penuntut umum kepada Pengadilan Negeri untuk disidangkan. Kebebasan melakukan pembicaraan tanpa di dengar isi pembicaraan antara penasehat hukum dengan tersangka dibatasi dalam hal tersangka melakukan kejahatan terhadap keamanan negara, maka pejabat-pejabat sesuai dengan tingkat 59 Moch.Faisal Salam, Hukum Acara Pidana dalam Teori dan Prakrek, Bandung: Mandar Maju, 2001,hlm. 47-48 45 pemeriksaan dapat mendengar isi pembicaraan tersebut. Hal ini ditetapkan dalam pasal 71 ayat 2. 60 Didalam proses peradilan, advokat juga diberikan hak untuk mengawasi jalannya proses peradilan. Advokat harus memastikan bahwa proses peradilan dan aparat penegak hukum yang dihadapinya selalu menjunjung tinggi prinsip fair trial. Termasuk dalam lingkup ini adalah hak untuk menolak hakim menangani perkara. Hak ini diakui secara universal, sebagaimana diungkapkan dalam Universal Declaration of the Independence of Justice, dinyatakan: It is duty a lawyer to show proper respect towards the judiciary. He shall have the right to raise an objection to the participation of a judge in a particular case, or to the conduct of a tral or hearing. Hak untuk menolak hakim yang dipandang memiliki konflik kepentingan dalam suatu perkara sudah diakomodasi dalam KUHAP. Pasal 220 KUHAP membolehkan penasehat hukum terdakwa untuk meminta hakim mengundurkan diri apabila hakim tersebut dianggap mempunyai kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan perkara yang ditanganin. Hal ini adalah diberinya wewenang bagi advokat melalui keanggotaan melalui Komisi Yudisial untuk merekomendasikan pengangkatan, pengawasan dan penindakan terhadap hakim. 61 Kedudukan advokat sebagaimana diatur dalam undang-undang advokat dan hak-hak tersangka dalam kitab undang-undang hukum acara pidana berkaitan erat dengan penanganan perkara pidana atas diri tersangka, terdakwa. Advokat tidak bisa lagi dipandang sebagai pelengkap persidangan, sebagai obyek 60 Martiman Prodjohamidjojo, Penasehat dan Bantuan hukum Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia,1982, hlm.10. 61 Daniel S.Lev,Advokat Indonesia Mencari Legitimasi, Jakarta: Pusat Studi dan Hukum Indonesia, 2001, hlm. 90. 46 penderita dalam persidangan dan kadang-kala dianggap memperlambat dan mempersulit jalannya persidangan, pandangan seperti ini adalah pandangan yang keliru dan kaku, karena tidak tahu atau tidak mau tahu apa dan bagaimana kedudukan para advokat Indonesia sekarang setelah adanya undang- undang advokat, namun masih ada saja budaya hukum masyarakat tertentu yang alergi terhadap advokat, ketika tersangka, terdakwa didampingi advokat, lalu menyuruh tersangka atau keluarganya, agar tidak perlu didampingi advokat, ini konsep lama mustinya harus ditinggalkan, karena KUHAP sendiri sudah menjamin hak-hak tersangka, terdakwa, bahwa sejak saat ditangkap, ditahan dan disidik wajib didampingi penasihat hukum yang berprofesi sebagai advokat, sejalan dengan perkembangan sistem hukum sekarang dimana setiap kasus hukum beralasan untuk dibela, karena hukum yang selalu diandalkan netral dan adil, sama rasa sama rata, namun hukum sering tidak memberikan rasa keadilan dan tidak netral, hukum seperti belah bambu diangkat sebelah dan diinjak sebelah yang kadang merugikan mayoritas orang miskin yang lemah. Dalam hal mengenai pendampingan atau pemberian bantuan hukum kepada saksi dalam proses peradilan pidana, meskipun di dalam KUHAP tidak mengaturnya secara jelas, namun untuk menjadi saksi adalah kewajiban dari setiap warga negara sebagaimana ditentukan dalam Pasal 112 KUHAP yang menyatakan: 1 Penyidik yang melakukan pemeriksaan, dengan menyebutkan alasan pemanggilan secara jelas, berwenang memanggil tersangka dan saksi yang dianggap perlu untuk diperiksa dengan surat panggilan yang sah dengan memperhatikan tenggang waktu yang wajar antara diterimanya panggilan dan hari seorang itu diharuskan memenuhi panggilan tersebut 47 2 Orang yang dipanggil wajib datang kepada penyidik dan jika ia tidak datang, penyidik memanggil sekali lagi, dengan perintah kepada petugas untuk membawa kepadanya. Namun di sisi lain, dalam artikel “Urgensi Pendampingan Saksi oleh Advokat ” advokat Bobby R. Manalu berpendapat bahwa pendampingan saksi oleh advokat juga diperlukan guna mencegah para penyidik melakukan aksi kekerasan baik secara fisik maupun psikologis kepada saksi. Selain itu, masih menurut Bobby, dalam Pasal 5 ayat 2 UU No. 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban diatur bahwa dalam kasus-kasus tertentu sesuai dengan keputusan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, saksi berhak mendapatkan nasihat hukum. Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa yang berhak memberikan bantuan hukum kepada tersangka dan terdakwa dalam setiap tingkat pemeriksaan proses peradilan pidana adalah advokat. Kemudian, meski tidak diatur oleh KUHAP saksi dapat saja didampingi oleh advokat jika diperlukan. 62 Disamping peraturan diatas yang berbicara tentang advokat sebagai profesi yang berdasarkan keahlian dan kepercayaan yang mendapatkan hak imunitas atau kekebalan hukum, juga sama halnya terdapat pengaturannya tentang hak yang diberikan kepada advokat yang lazim dinamakan verschon-ingsrecht merupakan pembebasan dari kewajiban untuk memberikan keterangan sebagai saksi, yang termuat dalam pasal 170 ayat 1 KUHAP menentukaan bahwa “mereka yang karena pekerjaan, harkat martabat dan jabatannya diwajibkan menyimpan rahasia, dapat dibebaskan dari kewajiban untuk memberikan keterangan sebagai saksi 62 http:www.hukumonline.comklinikdetaillt4d9eb43b0bef4siapa-yang-berhak- dampingi-tersangka-atau-saksi? Diakses pada hari Jumat, 30 januari 2015, pukul; 11.04 WIB. 48 yaitu hal yang dipercayakan kepada mereka”. Akibat dari pelanggaran atas ketentuan ini diatur dalam pasal 322 KUHP, lengkapnya berbunyi:” barang siapa dengan sengaja membuka rahasia yang disimpannya karena jabatan dan penchariannya, baik yang sekarang maupun yang dahulu, diancam dengan pidana pencara paling lama sembilan bulan atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah”. Dalam penjelasan pasal 170 ayat 1 KUHAP menyebutkan “pekerjaan atau jabatan yang menentukan adanya kewajiban untuk menyimpan rahasia ditentukan oleh peraturan perundang- undangan”. Dalam undang-undang advokat ditentukan bahwa advokat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui karena profesinya. 63 Dalam pemeriksaan pendahuluan dalam konteks penyidikan pada pasal 120 KUHAP disebutkan pula soal verschon-ingsrechtdalam hal keterangan ahli yang diperlukan oleh penyidik. Dikatakan dalam pasal 120 KUHAP tersebut bahwa penyidik dapat meminta keterangan ahli ataupun dari orang yang mempunyai keahlian khusus, ahli tersebut harus diangkat sumpah ataupun mengucapkan janji bahwa ia akan memberikan keterangan menurut pengetahuannya yang sebaik-baiknya. Ada sesuatu kekecualian dari keterangan ahli tersebut yang bersangkutan dengan verschon-ingsrecht, dimana apabila disebabkan karena harkat, martabat, pekerjaan atau jabatannya yang mewajibkan menyimpan rahasia- termasuk di dalamnya advokat-yamg meajibkan ia menyimpan rahasia dan karena dapat 63 Luhut M.P.Pangaribuan, Hukum Acara Pidana,Jakarta: PT.Ikrar Mandiri Abadi, 2002, hlm.12 49 menolak untuk memberikan permintaan dalam memberikan keterangan yang dimintanya. Dalam kedua pasal tersebut pasal 120 dan pasal 170 KUHAP, advokat tersebut wajib menyimpan rahasia karena pekerjaan, jabatan, atau harkat, martabat dan mempunyai verschon-ingsrechtdari pemberian keterangan kesaksian dan keahlian tersebut. Sehingga seorang advokat tidak dapat dituntut ex pasal 244 KUHP yang memidanakan mereka yang dipanggil sebagai saksi dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban berdasarkan undang-undang. 64 Oleh karena itu, apabiala ada panggilan untuk menjadi saksi atas keterangan yang diberikan kepadanya secara rahasia, seorang profesional dapat menolaknya, sebab apabila rahasia itu dibuka maka akan menjadi suatu delik. Terlihat jelas dari uraian diatas, bahwa KUHAP mengatur banyak hal tentang ha- hak kekebalan advokat atau yang biasa disebut dengan hak imunitas advokat.

C. Undang-Undang No.18 Tahun 2003 tentang Advokat