Hal ini dapat dijadikan pedoman bagi peneliti untuk melakukan wawancara kepada peserta didik yang mendapat nilai baik dan peserta didik yang mendapat
nilai kurang baik. Hasil wawancara dapat digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan membandingkan teks prosedur kompleks menggunakan pola
kolaboratif think pair and share dengan teknik brainstorming. Selain itu, hasil wawancara juga dapat digunakan sebagai dasar untuk mengetahui peningkatan
keterampilan membandingkan teks prosedur kompleks menggunakan pola
kolaboratif think pair and share dengan teknik brainstorming.
3.7.2 Teknik Kuantitatif
Teknik analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis data kuantitatif yaitu, tes unjuk kerja, tes tertulis, dan tes pengamatan yang dilakukan.
Data kuantitatif diperoleh dari hasil penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan membandingkan teks prosedur kompleks menggunakan pola
kolaboratif Think Pair and Share dengan teknik Brainstorming melalui siklus I dan II.
Teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes membandingkan teks prosedur kompleks siklus I dan
siklus II. Analisis data secara kuantitatif dihitung dengan cara persentase melalui langkah-langkah berikut.
1 Menghitung nilai masing-masing aspek
2 Merekap nilai yang telah diperoleh peserta didik
3 Menghitung nilai rerata peserta didik
4 Menghitung persentase nilai
Setelah mengetahui skor yang ada maka dapat diperoleh nilai akhir. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai akhir membandingkan teks
prosedur kompleks adalah sebagai berikut. Nilai Akhir = Σ skor x bobot
Untuk mengetahui nilai rerata kelas dengan menggunakan penilaian rentang nilai maka menggunakan rumus berikut.
Perolehan nilai keterampilan, pengetahuan, dan pengamatan masing- masing peserta didik pada setiap akhir siklus dijumlahkan, kemudian jumlah
tersebut dihitung persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Keterangan:
= Nilai dalam persentase = Nilai kumulatif
R = Jumlah responden Hasil penilaian keterampilan, pengetahuan, dan pengamatan pada
pembelajaran membandingkan teks prosedur kompleks yang diperoleh dari siklus I dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dari siklus II, sehingga dapat
diketahui peningkatan membandingkan teks prosedur kompleks peserta didik kelas X Otomasi SMK N 2 Kendal.
78
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh dari prasiklus, siklus I, dan siklus II. Pembelajaran dilakukan dalam enam kali pertemuan. Enam kali
pertemuan tersebut terdiri atas tiga kali pertemuan dengan porsi dua kali pertemuan aspek pengetahuan dan satu kali pertemuan aspek keterampilan pada
siklus I dan siklus II. Hasil pertemuan siklus I dan siklus II terdiri atas hasil tes dan nontes. Hasil tes dan nontes tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui
peningkatan yang terjadi. Hasil tes siklus I merupakan hasil tes pengetahuan membandingkan teks prosedur kompleks untuk mengetahui kondisi awal peserta
didik dalam membandingkan teks prosedur kompleks menggunakan pola kolaboratif think pair and share dengan teknik brainstorming. Hasil tes siklus II
merupakan perbaikan tes pengetahuan membandingkan teks prosedur kompleks menggunakan pola kolaboratif think pair and share dengan teknik brainstorming
pada peserta didik. Hasil tes siklus I dan siklus II tersebut diuraikan dalam bentuk data kuantitatif. Adapun hasil nontes pada siklus I dan siklus II yang berupa hasil
observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi kemudian diuraikan dalam bentuk deskriptif.
4.1.1 Prasiklus
Data prasiklus pembelajaran teks prosedur kompleks terdiri atas perolehan nilai hasil belajar peserta didik, nilai sikap religius, dan sikap sosial peserta didik
kelas X Otomasi SMK N 2 Kendal sebelum menggunakan pola think pair and share dan teknik brainstorming. Nilai tersebut diperoleh berdasarkan hasil
observasi peneliti terhadap guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia ketika melaksanakan pembelajaran membandingkan teks prosedur kompleks.
4.1.1.1 Hasil Penilaian Sikap Religius Peserta Didik pada Pembelajaran Membandingkan Teks Prosedur Kompleks Prasiklus
Penilaian sikap religius peserta didik pada proses prasiklus pembelajaran membandingkan teks prosedur kompleks pada dasarnya sudah sangat baik.
Sebagian besar peserta didik sudah memiliki sikap religius yang baik yaitu telah menggunakan bahasa Indonesia selama membuka dan menutup pelajaran, serta
saat melaksanakan kegiatan Tanya jawab selama kegiatan pembelajaran membandingkan teks prosedur kompleks berlangsung. Meskipun demikian, sikap
tersebut masih perlu ditingkatkan lagi sehingga kegiatan pembelajaran membandingkan teks prosedur kompleks menjadi semakin optimal. Berikut ini
perolehan sikap religius selama prasiklus pembelajaran membandingkan teks prosedur kompleks.