prosedur kompleks melalui pola kolaboratif think pair and share dengan teknik brainstrorming.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas menggunakan pola kolaboratif think pair and share dengan teknik
brainstorming sebagai upaya mengatasi rendahnya membandingkan teks prosedur kompleks. Pembelajaran menggunakan Pola Kolaboratif think pair and share
dengan teknik brainstorming mendorong peserta didik untuk belajar melalui keterlibatan aktif mereka. Peserta didik dilatih untuk mengemukakan, menghargai
pendapat, dan menampilkan hasil pendapatnya dalam proses diskusi membandingkan teks prosedur kompleks. Dengan keterlibatan peserta didik aktif,
diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan
peserta didik
dalam membandingkan teks prosedur kompleks. Selain itu, dengan pola kolaboratif think
pair and share tersebut dapat membuat peserta didik lebih aktif dan termotivasi, sehingga kejenuhan yang dialami peserta didik saat pembelajaran dapat hilang.
2.4 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan latar belakang masalah, deskripsi teoritis, dan kerangka berpikir, hipotesis dari penelitian ini adalah terjadinya peningkatan proses pembelajaran
membandingkan teks prosedur kompleks, dan adanya perubahan perilaku spiritual dan sosial pada peserta didik kelas X Otomasi SMK N 2 Kendal setelah
mendapatkan pembelajaran
membandingkan teks
prosedur kompleks
menggunakan pola kolaboratif think pair and share dengan teknik brainstorming.
46
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 2 Kendal pada peserta didik kelas X Otomasi. Beberapa alasan yang menjadi dasar pemilihan kelas tersebut antara lain
peserta didik kelas X Otomasi masih mengalami kesulitan untuk membandingkan teks prosedur kompleks. Hal ini dikarenakan kurangya wawasan yang dimiliki
peserta didik, peserta didik tidak gemar membaca, sehingga kualitas argumen yang disampaikan belum baik dan cenderung tidak percaya diri.
Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas. Desain penelitian ini menggunakan minimal 2 siklus, tiap siklus terdiri dari
tiga tahap yakni tahap 1 perencanaan, 2 perlakuan, 3 pengamatan, dan 4 refleksi. Jika tindakan siklus I nilai Rerata peserta didik belum mencapai target
yang telah ditentukan, maka dilakukan tindakan siklus II. Secara umum, Kemmis dan Taggart Arikunto 2006:93 menggambarkan alur PTK sebagai berikut.