2.1.5. Konsep Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS
Menurut Soemantri 2009 : 103 Pendidikan IPS adalah penyederhanaan adaptasi, seleksi, dan modifikasi dari disiplin akademik dari ilmu-ilmu sosial yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah, pedagogis, dan psikologis untuk tujuan pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila.
Menurut Ahmad Sanusi dalam Sumaatmadja memberikan batasan tentang Ilmu Pengetahuan Sosial IPS sebagai ilmu sosial yang terdiri dari disiplin-disiplin
ilmu pengetahuan sosial yang bertaraf akademis dan biasanya dipelajari pada perguruan tinggi yang makin lanjut dan makin ilmiah.
Sumaatmadja 1979 : 9 mengatakan bahwa ilmu sosial merupakan disiplin intelektual yang mempelajari manusia sebagai makhluk sosial secara ilmiah serta
memusatkan pada manusia sebagai anggota masyarakat. Jadi menurut pendapat ahli diatas Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan ilmu-
ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena
sosial.
2.2 Kerangka Pemikiran
Model pembelajaran example non example merupakan model yang mengajarkan pada siswa untuk belajar mengerti dan menganalisis sebuah konsep. Adapun
strategi yang bisa digunakan bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari example contoh akan suatu materi
yang sedang dibahas, dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai konsep yang ada.
Penggunaan model pembelajaran example non example ini lebih menekankan pada konteks analisis siswa. Biasanya dalam pembelajaran yang lebih dominan
digunakan di kelas tinggi, namun dapat juga digunakan di kelas rendah dengan menekankan aspek psikologis dan tingkat perkembangan siswa kelas rendah
seperti; kemampuan berbahasa tulis dan lisan, kemampuan analisis ringan, dan kemampuan berinteraksi dengan siswa lainnya.
Pada pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model example non example dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar
efektif dan kreatif, dimana siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya, menemukan pengetahuan dan keterampilannya sendiri melalui proses bertanya
dan kerja kelompok. Peningkatan hasil belajar yang didapatkannya tidak hanya sekedar hasil menghafal materi belaka, tetapi lebih pada kegiatan nyata
pemecahan kasus yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran diskusi kelompok dan diskusi kelas.
2.3 Paradigma
Keterangan : : Garis Pengaruh
Hasil Belajar Siswa y
Kelas Kontrol Model Konvensional
Kelas Eksperimen x Model Pembelajaran
Example Non Example
2.4 Hipotesis
Menurut sudjana 2009 ; 219 Hipotesis adalah asumsi atau dugaan sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut
untuk melakukan pengecekkan. Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan hipotesis adalah dugaan sementara
terhadap suatu penelitian dan harus dibuktikan kebenarannya dengan penelitian dan mengumpulkan data.
Berdasarkan kerangka pikir yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis atau pernyataan sementara yang dapat diajukan adalah :
H
o =
Tidak ada pengaruh yang signifikan Model Pembelajaran Example Non Example terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa pada mata pelajaran IPS
Kelas VII di SMP Wiyatama Bandar Lampung Tahun Ajaran 20152016. H
1 =
Adanya pengaruh yang signifikan Model Pembelajaran Example Non Example terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada mata pelajaran IPS
Kelas VII di SMP Wiyatama Bandar Lampung Tahun Ajaran 20152016.