Efek samping : Konsumsi koagulopati pembekuan darah yang tidak terkendali keseluruh tubuh, pendarahan hebat, serangan jantung mendadak, koma atau
kematian. d. Dilatasi dan Evakuasi DE
Caranya : Tang penjepit forcep dengan ujung pisau tajam untuk merobek-robek janin dan dilakukan berulang-ulang sampai janin hancur atau terpotong-potong dan
dikeluarkan secara perlahan dari rahim. Efek sampinng : Menimbulkan luka rahim
e. Prostaglandin : Hormon yang diproduksi secara alami oleh tubuh dalam proses melahirkan.
Caranya : Disuntikan pada otot bokong gluteus dan memberikan tablet peroral Efek samping : muntah-muntah, diare, mual dan panas.
f. Metode kuretase Caranya : jari telunjuk tangan kanan dimasukkan kedalam jalan lahir untuk
pengeluaran hasil konsepsi, sedangkan tangan kiri memegang korpus uteri. Efek samping : rasa nyeri dan perdarahan
g. Minum jamu tradisional h. Melakukan pijatan ke dukun
2.5 Risiko Aborsi
Aborsi memiliki risiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun keselamatan seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa jika seseorang melakukan aborsi ia
“tidak merasakan apa-apa dan langsung pulang”. Ada 2 macam risiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Risiko kesehatan dan keselamatan fisik Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa risiko
yang akan dihadapi seorang wanita, seperti yang dijelaskan dalam buku “ Fact of Life” yang ditulis oleh Clowes 1997 yaitu :
Kematian mendadak karena pendarahan hebat Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
Rahim yang sobek Uterine Perforation Kerusakan leher rahim
Kanker payudara Kanker indung telur Ovarium Cencer
Kanker leher rahim Cervical Cancer Kanker hati Liver Cancer
Kelainan pada plasenta yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya Menjadi mandul
Infeksi rongga panggul Pelvic Inflamatory Disease Infeksi pada lapisan rahim Endometriosis
2. Risiko Kesehatan Mental Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki risiko tinggi dari segi
kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita. Gejala ini dikenal dalam
dunia psikologi sebagai “Post-Abortion Syndrome” Syndrom Pasca-Aborsi atau PAS. Gejala-gejala ini dicatat dalam “Psychological Reactions Reported After
Universitas Sumatera Utara
Abortion” di dalam penerbitan The Post-Abortion Review 1994. Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti berikut :
Kehilangan harga diri 82 Berteriak-teriak histeris 51
Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi 63 Ingin melakukan bunuh diri 28
Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang 41 Tidak bisa menikmati lagi hubun
Adapun efek aborsi yang ketidaksengajaan dan disengaja yaitu: a. Efek Jangka Pendek
• Rasa sakit yang intens
• Terjadi kebocoran uterus
• Pendarahan yang banyak
• Infeksi
• Bagian bayi yang tertinggal didalam
• Shockkoma
• Merusak organ tubuh lain
• Kematian
b. Efek Jangka Panjang •
Tidak dapat hamil kembali •
Keguguran kandungan •
Kehamilan Tubal •
Kelahiran prematur
Universitas Sumatera Utara
• Gejala peradangan di bagian pelvis
• Hysteretom
2.6 Aspek Hukum Mengenai Aborsi