Optimasi Penggunaan Tenaga Kerja

Keadaan ini menggambarkan bahwa usahatani kopi arabika di daerah penelitian adalah lebih banyak menyerap tenaga kerja dalam keluarga. Hal ini disebabkan oleh dominannya jumlah petani berlahan sempit pada daerah penelitian. Petani berlahan sempit lebih mengutamakan penggunaan tenaga kerja dalam keluarga karena dapat menghemat biaya produksi dan juga petani menggunakan waktunya untuk usahatani kopi tersebut yang juga mata pencaharian utama penduduk di daerah penelitian. Padahal banyaknya penggunaan tenaga kerja luar keluarga pada saat panen tidak mengurangi jumlah tenaga kerja dalam keluarga dalam usahatani kopi Dengan demikian, hipotesis 1 dalam penelitian ini diterima.

5.4. Optimasi Penggunaan Tenaga Kerja

Untuk mengetahui pengaruh penggunaan tenaga kerja per petani pertahun pada usahatani kopi arabika, digunakan pengujian dengan regresi linear. Dalam analisis regresi yang menjadi variable bebas adalah tenaga kerja X dan yang menjadi variable terikat adalah produksi kopi arabika Y Selanjutnya dihitung tingkat optimasi penggunaan tenaga kerja pada usahatani kopi arabika dengan rumus: TO = VMPP x Dimana: TO = Tingkat Optimasi VMP = Value Marginal Product NPM= Nilai produk marginal P x = Harga Input Optimasi Tenaga kerja pada seluruh petani over all Setelah di analisis secara regresi linear, dapat diketahui bahwa persamaan regresinya adalah: Y = 3950,299 + 45,922 X MP = ∆Y ∆X = 45,922 VMP = MP.P y = 252.571 Tingkat Optimasi = VMP P x = 5,051 Dengan demikian tingkat optimasi 1 Analisis Data Primer Lampiran 7 Dari analisis di atas dapat diketahui bahwa tingkat optimasi 1. Dalam Hal ini Penggunaan tenaga kerja belum optimal. Masih dibutuhkan penambahan tenaga kerja. Hal ini disebabkan oleh para petani masih menggunakan tenaga kerja pada saat kegiatan usahatani tertentu. Petani belum mengoptimalkan penggunaan tenaga kerja, contohnya pada kegiatan membesik, pada umumnya hanya menggunakan satu tenaga kerja untuk borongan. Apabila tenaga kerja ditambah maka lebih optimal dalam penggunaan tenaga kerjanya. Dengan demikian hipotesis penelitian 2 diterima. Optimasi Tenaga kerja pada Strata I dan Strata II Setelah di analisis secara regresi linear, dapat diketahui bahwa persamaan regresinya strata I adalah: Y = 4281,025 + 53,507 X MP = ∆Y ∆X = 53,507 VMP = MP.P y = 294.288,5 Tingkat Optimasi = VMP P x = 5,886 Dengan demikian tingkat optimasi 1 Analisis Data Primer Lampiran 7 Tingkat optimasi pada strata I adalah lebih besar dari 1. Hal ini menunjukkan penggunaan tenaga kerja belum optimal. Untuk mengoptimalkan penggunaan tenaga kerja ini maka dibutuhkan penambahan tenaga kerja. Dan pada strata II persamaannya adalah: Y = 3809,863 + 43,560 X MP = ∆Y ∆X = 43,560 VMP = MP.P y = 239.580 Tingkat Optimasi = VMP P x = 4,792 Dengan demikian tingkat optimasi 1 Analisis Data Primer Lampiran 7 Tingkat optimasi pada strata II adalah lebih besar dari 1. Hal ini menunjukkan penggunaan tenaga kerja belum optimal. Untuk mengoptimalkan penggunaan tenaga kerja ini maka dibutuhkan penambahan tenaga kerja. Tingkat optimasi pada strata I dan II adalah lebih besar dari 1. Hal ini menunjukkan penggunaan tenaga kerja belum optimal. Tingkat optimasi tenaga kerja pada strata I lebih tinggi daripada tingkat optimasi strata II. Hal ini disebabkan oleh strata I lebih dominan dalam penggunaan tenaga kerja khususnya tenaga kerja luar keluarga dalam berbagai kegiatan usahatani, sehingga dampak penggunaan tenaga kerja nyata dalam hasil produksi yang digunakan oleh petani pada strata I. Dengan demikian hipotesis 3 dapat diterima di penelitian ini.

5.5. Optimasi Tenaga Kerja Untuk Berbagai Jenis Lahan Per Petani Per

Dokumen yang terkait

Hubungan KetinggianTempat, Kemiring Lereng Terhadap Produksi Kopi Arabika Sigarar Utang Pada Bebagai Jenis Tanah di Kecamatan Lintong Nihuta

1 34 94

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kopi Ateng Arabika (Cofeea arabicaL.) di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara

2 44 64

Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica ) (Studi Kasus Desa Dolokmargu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

51 259 152

Uji Suhu Penyangraian Pada Alat Penyangrai Kopi Mekanis Tipe Rotari Terhadap Mutu Kopi Arabika (Coffea arabica)

2 64 65

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kopi Arabika ( Coffea arabica ) di Dusun Paman Similir Desa Telagah Kecamatan Sel Bingei Kabupaten Langkat

1 52 58

Distribusi Pendapatan Dan Tingkat Kemiskinan Petani Kopi Arabika Di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi

1 48 116

Analisis Efisiensi Pemasaran Kopi Arabika (Coffea arabica) Di Desa Beranun Teleden Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah

22 146 97

Analisis Finansial dan Kontribusi Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica) Terhadap Pendapatan Keluarga di Desa Paraduan Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir

2 52 159

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica) dan Strawberi (Fragaria vesca Linn.) di Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun

2 50 94

Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffee sp.), Kentang (Solanum tuberosum L.), dan Kubis (Brassica oleraceae L.), Jeruk (Citrus sp.) di Kecamatan Harian Kabupaten Samosir

0 40 116