Optimasi Tenaga Kerja Untuk Berbagai Jenis Lahan Per Petani Per Saran

5.5. Optimasi Tenaga Kerja Untuk Berbagai Jenis Lahan Per Petani Per

Hektar Per Tahun Tabel 13. Analisis Tingkat Optimasi Tenaga Kerja Pada Berbagai Jenis Lahan Lahan Tingkat Optimasi 1 Ha 0, 0222 10 Rante 0,0242 4 Rante 0,0174 Sumber: Pengolahan Data Primer Lampiran 10-12 Dari data di atas diketahui bahwa tingkat optimasi terbesar terdapat pada lahan 10 rante dengan tingkat optimasi 0, 0242. Sedangkan tingkat optimasi terkecil terdapat pada lahan 4 rante dengan tingkat optimasi 0,0174. Hal ini disebabkan oleh para petani dengan lahan 10 rante lebih dominan menggunakan tenaga kerja dalam pengelolaan usahataninya, terutama dalam penggunaan tenaga kerja luar keluarga. Para petani yang memiliki lahan 10 rante menggunakan tenaga kerja luar keluarga pada kegiatan panen BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada perbedaan pencurahan tenaga kerja dalam keluarga dan tenaga kerja luar keluarga pada usahatani kopi arabika di daerah penelitian dimana curahan tenaga kerja dalam keluarga secara nyata lebih besar daripada tenaga kerja luar keluarga. 2. Penggunaan tenaga kerja pada usahatani kopi arabika di daerah penelitian lebih besar dari satu, yaitu 5,051 secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan penggunaan tenaga kerja belum optimal, maka harus dilakukan penambahan jumlah tenaga kerja, agar produktivitasnya meningkat. 3. Tingkat optimasi penggunaan tenaga kerja pada strata I, yaitu 5,886 lebih besar daripada strata II, yaitu 4,792. Hal ini menunjukkan bahwa strata II lebih optimal daripada strata I, karena lebih mendekati nilai optimal, yaitu 1. Maka untuk mengoptimalkan penggunaan tenaga kerja pada strata I, perlu dilakukan penambahan jumlah tenaga kerja 55

6.2. Saran

Dari hasil penelitian dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Kepada Petani a. Agar dalam pengelolaan usahatani kopi arabika mengefektifkan penggunaan tenaga kerja dalam keluarga karena secara umum anggota keluarga petani kopi arabika di daerah penelitian memiliki potansi tenaga kerja dalam keluarga yang cukup besar tetapi kurang berkontribusi untuk kegiatan usahatani. b. Diharapkan petani melakukan penambahan tenaga kerja untuk hasil yang optimal terutama tenaga kerja dalam keluarga, karena selain memiliki potansi yang besar, tenaga kerja dalam keluarga juga dapat menghemat biaya usahatani. c. Diharapkan petani dapat melakukan kegiatan pasca panen, karena harga jual kopi berbeda jauh antara yang tidak dilakukan pengolahan dan setelah dilakukan pengolahan. Pengolahan kopi memang memakan waktu yang lama tetapi dengan pengolahan hasil petani akan mendapatkan nilai tambah yang cukup besar dan akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani kopi arabika di daerah penelitian. 2. Kepada Pemerintah Diharapkan agar pemerintah aktif dan ikut serta membantu petani dalam peningkatan produktivitas usahatani kopinya, seperti pengadaan kegiatan penyuluhan, karena kegiatan penyuluhan tidak pernah ada di daerah penelitian. DAFTAR PUSTAKA AAK. 2008. Budidaya Tanaman Kopi. Kanisius: Yogyakarta Daniel, Moehar. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Bumi Aksara: Jakarta Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bener Meriah, 2008. Prospek Pengembangan Sektor Perkebunan di Kabupaten Bener Meriah: NAD Dinas Perkebunan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. 2008. Luas Tanam dan Produksi Kopi Perkebunan Rakyat Menurut KabupatenKota Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Downey dan Erickson. 1987. Manajemen Agribisnis Edisi Kedua. Penerbit Erlangga: Jakarta. Mubyarto. 1984. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES: Jakarta Najiyati, dan Danarti. 2008. Kopi: Budidaya dan Penanganan Pascapanen. Penebar Swadaya: Jakarta Ruhdi, Win. 2009. Bener Meriah, Daerah Penghasil Kopi. http:multiply.inc[akses19Jan2009] Ravianto, J., 1985. Produktivitas dan Manajemen. Seri Produktivitas IV. Jakarta Lembaga Informasi Usaha dan Produktivitas Simatupang, Jones. 2006. Analisis Kelayakan Usahatani dan Tingkat Efisiensi Pencurahan Tenaga Kerja pada Usahatani Padi Sawah Siswoputranto. 1993. Kopi Internasional dan Indonesia. 1993. Kanisius: Yogyakarta Soekartawi, 1990. Teori Ekonomi Produksi: dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb Douglass. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta ______, 1989. Prinsip dasar Ekonomi Pertanian, Teori dan Aplikasi. CV Rajawali: Jakarta ______, 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta ______, 2003. Agribisnis, Teori dan Aplikasinya. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta Sudjana. 2005. Metode Statistika. Tarsito: Bandung Sugiono. 2008. Meode Penelitian Kuatitatif dan Kualitatif dan RD. Alfabeta: Bandung Suratiyah, Ken. Ilmu Usaha Tani. 2009. Penebar Swadaya: Jakarta Suyanto dan Sutinah. 2008. Metode Penelitian Sosial. Grafindo: Jakarta Statistik Perkebunan Indonesia 2006-2009. 2008. Komoditi, Produksi, Dan Luas Lahan yang Sudah Digunakan Di Kabupaten Bener Meriah Tarigan. 2007. Ekonomi Produksi Pertanian. Tohir, Kaslan. 1983. Ilmu Usahatani. Rineka Cipta: Jakarta ______. 1991. Seuntai Pengetahuan Pertanian Indonesia. Rineka Cipta: Jakarta Lampiran 1. Karakteristik Petani Sampel No Sampel Luas Lahan Umur Petani Pendidikan Tahun Status Petani Pengalaman Bertani Jumlah Tanggungan Umur Tanaman Ha Tahun Tahun Orang Tahun 1 1.50 70 6 pemilik 30 1 7 2 2.00 65 9 pemilik 25 5 12 3 4.00 42 12 pemilik 22 3 10 4 1.25 60 9 pemilik 26 2 7 5 1.06 45 12 pemilik 20 2 25 6 1.50 60 12 pemilik 15 7 5 Jumlah 11.31 342 60 138 20 66 Rata-rata

1.89 57

Dokumen yang terkait

Hubungan KetinggianTempat, Kemiring Lereng Terhadap Produksi Kopi Arabika Sigarar Utang Pada Bebagai Jenis Tanah di Kecamatan Lintong Nihuta

1 34 94

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kopi Ateng Arabika (Cofeea arabicaL.) di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara

2 44 64

Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica ) (Studi Kasus Desa Dolokmargu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

51 259 152

Uji Suhu Penyangraian Pada Alat Penyangrai Kopi Mekanis Tipe Rotari Terhadap Mutu Kopi Arabika (Coffea arabica)

2 64 65

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kopi Arabika ( Coffea arabica ) di Dusun Paman Similir Desa Telagah Kecamatan Sel Bingei Kabupaten Langkat

1 52 58

Distribusi Pendapatan Dan Tingkat Kemiskinan Petani Kopi Arabika Di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi

1 48 116

Analisis Efisiensi Pemasaran Kopi Arabika (Coffea arabica) Di Desa Beranun Teleden Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah

22 146 97

Analisis Finansial dan Kontribusi Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica) Terhadap Pendapatan Keluarga di Desa Paraduan Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir

2 52 159

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica) dan Strawberi (Fragaria vesca Linn.) di Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun

2 50 94

Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffee sp.), Kentang (Solanum tuberosum L.), dan Kubis (Brassica oleraceae L.), Jeruk (Citrus sp.) di Kecamatan Harian Kabupaten Samosir

0 40 116