Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data Wilayah Kabupaten Karo

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data atau informasi dan keterangan-keterangan yang diperlukan, peneliti menggunakn teknik pengumpulan data sebagai berikut : a. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada orang-orang yang berhubungan dengan objek penelitian dalam bentuk tanya jawab. b. Studi Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti. c. Studi dokumenter, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan catatan-catatan tertulis yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang menyangkut masalah yang diteliti dengan instansi terkait.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik kualitatif, yaitu suatu teknik yang dilakukan dengan melakukan suatu penggolongan ataupun suatu pengklasifikasian data dan menganalisa data yang diperoleh, sehingga dapat digambarkan dengan jelas tentang objek yang diteliti dan kemudian dilakukan penarikan kesimpulan. Dalam studi ini baik dalam pengumpulan data melalui studi lapangan maupun pustaka, penulis berdasarkan pada kemampuan nalar dari peneliti dalam menghubungkan fakta, data dan informasi yang diperoleh dari lapangan selanjutnya diinterpretasikan sehingga memberikan keterangan terhadap permasalahan yang diteliti. Universitas Sumatera Utara

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Wilayah Kabupaten Karo

Kabupaten Karo merupakan dataran tinggi karo dgn ibukota Kabanjahe yang terletak 77 km dari kota Medan, ibukota Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Karo secara administratif terdiri dari 13 Kecamatan, 14 Kelurahan dan 248 desa. Luas daerah Kabupaten Karo sekitar 2.127,25 kilometer persegi yang terbentang di dataran tinggi dengan ketinggian 600 sampai 1400 meter diatas permukaan laut. Karena berada diketinggian tersebut tanah Karo Simalem mempunyai iklim yang sejuk dengan suhu berkisar antara 16 sampai 17 derajat celcius. Didataran tinggi Karo inilah bisa kita temukan indahnya nuansa alam pegunungan dgn udara yg sejuk dgn ciri khas daerah buah dan sayur. Di Daerah ini juga bisa kita nikmati keindahan Gunung berapi Sibayak dalam keadaan aktif berlokasi di atas ketinggian 2.172 meter dari permukaan laut. Arti Kata Sibayak adalah Raja. Berarti Gunung Sibayak adalah Gunung Raja menurut pengertian nenek moyang suku Karo. Dilihat dari Geografi Kabupaten Karo terletak di dataran tinggi Pegunungan Bukit Barisan dan merupakan daerah Hulu Sungai. Wilayah Kabupaten Karo adalah 2.127,25 kilometer persegi atau 212.725 Ha atau 2,97 persen dari luas Propinsi Daerah TIngkat I Sumatera Utara, dan secara geografis terletak diantara 2 derajat 50 menit Lintang Utara sampai 3 derajat 19 menit Lintang Utara dan 97 derakat 55 menit Bujur Timur sampai dengan 98 derajat 38 menit Bujur Timur. Universitas Sumatera Utara Batas-batas wilayah Kabupaten Karo adalah: o Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Deli Serdang o Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Tapanuli Utara o Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun o Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Kabupaten Karo terletak pada ketinggian 140 sampai dengan 1400 meter diatas permukaan laut dengan perbandingan luas sebagai berikut: o Daerah ketinggian 140 sampai dengan 200 meter diatas permukaan laut seluas 9.550 Ha 4.49 o Daerah ketinggian 200 sampai dengan 500 meter diatas permukaan laut seluas 11.373 Ha 5.35 o Daerah ketinggian 500 sampai dengan 1000 meter diatas pemukaan laut seluas 79.215 Ha 37,24 o Daerah ketinggian 1000 sampai dengan 1400 meter dari permukaan laut seluar 112.587 Ha 52,92. Penduduk asli yang mendiami wilayah Kabupaten Karo disebut Suku Bangsa Karo. Suku Bangsa Karo ini mempunyai adat istiadat yang sampai saat ini terpelihara dengan baik dan sangat mengikat bagi Suku Bangsa Karo sendiri. Penduduk Kabupaten Karo adalah dinamis dan patriotis serta taqwa kepada Tuhan Yang Esa. Masyarakat Karo kuat berpegang kepada adat istiadat yang luhur, merupakan modal yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembangunan.Dalam Universitas Sumatera Utara kehidupan masyarakat Karo, idaman dan harapan sura-sura pusuh peraten yang ingin diwujudkan adalah pencapaian 3 tiga hal pokok yang disebut Tuah, Sangap, dan Mejuah-juah. Tuah berarti menerima berkah dari Tuhan Yang Maha Esa, mendapat keturunan, banyak kawan dan sahabat, cerdas, gigih, disiplin dan menjaga kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup untuk generasi yang akan datang. Sangap berarti mendapat rejeki, kemakmuran bagi pribadi, bagi anggota keluarga, bagi masyarakat serta bagi generasi yang akan datang. Mejuah-juah berarti sehat sejahtera lahir batin, aman, damai, bersemangat serta keseimbangan dan keselarasan antara manusia dan manusia, antara manusia dan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhannya. Ketiga hal tersebut adalah merupakan satu kesatuan yang bulat yang tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain.

B. Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana