Lembaga Sosial TINJAUAN PUSTAKA

G. Lembaga Sosial

Tanggungjawab sosial merupakan unsur pokok dari pelayanan kesejahteraan sosial. Mobilisasi sumber-sumber merupakan tanggungjawab masyarakat sebagai keseluruhan dalam arti dapat disediakan oleh pemerintah atau oleh masyarakat ataupun secara bersama-sama. Mekanisme yang dapat dilaksanakan keinginan masyarakat merupakan bagian yang penting bagi usaha kesejahteraan sosial yang disponsori oleh pekerja sosial. Bagi lembaga-lembaga pelayanan sosial pemeritah, mekanismenya harus mencerminkan keinginan pemerintah. Tidak mengejar keuntungan sebagai suatu programnya. Usaha kesejahteraan sosial bukanlan untuk emncari keuntungan Profit Making Activity. Pelayanan dan barang-barang yang dihasilkan oleh ekonomi pasar dan dibeli oleh orang- orang dengan uang berdasarkan partisipasi kompetitif dalam ekonomi, bukanlah kesejahteraan sosial. Tujuan kesejahteraan sosial mungkin saja erat hubunganya dalam usaha mencari keuntungan, apabila suatu usaha bisnis menyelenggarakan fasilitas rekreasi dan penitipan anak dan taman kanak-kanak bagi tenaga kerjanya. Struktur administrasinya yang diadakan secara terpisah kadang-kadang banyak dikembangkan oleh usaha-usaha bisnis atau perusahaan-perusahaan. Akan tetapi program seperti itu tidak dapat dipisahkan dengan tujuan perusahaan pada umumnya, yaitu dnegan memberikan fasilitas kesejahteraan sosial bagi tenaga kerjanya yang diharapkan produksi akan naik. Aspek profesional dari program itu masih sulit untuk diklasifikasikan, hal ini etrgantung dari relasi antara pemberi bantuan dan penerima bantuan. Program kesejahteraan dibidnag industri biasa saja dianggab sebagai program kesejahteraan sosial apabila usaha untuk mencari keuntungan bukan program dari program tersebut. Universitas Sumatera Utara Didalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan kesejahteraan sosial perlu adanya badan- badan atau lembaga-lembaga yang merupakan realisai dari ciri-ciri kesejahteraan sosial yang utama, yaitu organisasi formal yang menjalankan salah satu unsur penting dalam proses intervensi sosial disamping adanya pekerja sosial, profesi-profesi lain yang bekerja dalm bidang kesejahteraan sosial dan klienya. Lembaga sosial pada dasarnya merupakan perwujudan-perwujudan fungsi-fungsi kesejahteraan sosial yang melahirkan bentuk-bentuk program pelayanan yang bervariasi. Ini dapat dilihat dari bidang pelayanan sosial dalam praktek pekerja sosial. Dalammenjalankan fungsi-fungsinya, lembaga sosial dapat memberikan sanksi-sanksi, dan sumber-sumber yang diperlukan pekerja sosial dan profesi lainya yang terkait dalam menjalankan kegiatan praktek. Sumber-sumber yang dapat disewdiakan lembaga-lembaga dan organisasi- organisasi sosial misalnya dana, tempat, tenaga kerja, dan fasilitas lainya. Akan tetapi lembaga sosial bukan hanya sebagai pemasok yang selalu siap menyediakan berbagai keperluan praktek pekerja sosial. Karena lembaga atau badan-badan sosial seringkali memiliki misi dan tujuan sendiri, sehingga tidak selamanya tujuan praktek profesi pekerjaan sosial sesuai dengan misi dan tujuan lembaga atau badan-badan sosial dimana pekerja sosial praktek secara profesional. Syarif Muhidin, 1992: 4. Menurut F. M. Loewenberg ada lima unsur struktural dan prosedural yang terdapat dalam praktek, diantaranya sebgai berikut: 1. Peraturan-peraturan. Perarturan-peraturan yang memenuhi persyaratan untuk pelayanan suatu lembaga sosial dapat berupa hukum, peraturan-peraturan yang dirumuskan atau keputusan Universitas Sumatera Utara tentang suatu kebijakan yang berdasarkan kebutuhan dan potensi-potensi yang dapat didayagunakan bagi pelayanan lembaga. 2. Beban khusus. Lembaga-lembaga atau badan sosial umumnya tidak menyeleksi klien-klien mereka, karena klien biasanya dihadapkan kepada pekerja sosial sebagai kegiatan rutin, dan diatur agar dapat menggunakan staf secara efisien. Lembaga-lembaga sosial biasanya mendayagunakan pekerja sosial, misalnya melalui kunjungan rumah dan laporan-laporan berkala yang harus diselesaikan sesuai dengan banyaknya jumlah kasus. 3. Persyaratan administratif. Masalah terbesar dalam lembaga sosial adalah memelihara kebenaran informasi tentang kegiatan-kegiatan pekerja, dan hasil akhir yang dicapai selama pelayanan dilakukan. 4. Anggaran kerja. Anggaran kerja merupakan suatu unsur penting yang dapat langsung mengawasi lembaga dan badan-badan sosial beserta para pekerjaanya. 5. Supervisi. Supervisi yang dilakukan lembaga-lembaga sosial pada dasarnya ditujukan untuk mempengaruhi pekerja sosial dan pekerja profesi lainya dalam praktek disebuah lembaga sosial. Nurdin, 1989: 41-43. Universitas Sumatera Utara

H. Kerangka Pemikiran.