sungguh kompleks bagi setiap organisasi, termasuk pemerintah. Menjadi masalah karena biasanya terdapat kesenjangan waktu antara penetapan program atau kebijaksanaan dan
pelaksanaanya. Dalam kaitan ini, Jones mengatakan bahwa implementasi adalah :
Suatu proses interaktif antara suatu perangkap tujuan dan tindakan atau bersifat interaktif dengan kegiatan-kegiatan kebijakan yang mendahuluinya dengan kata
lain pelaksanaan merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk mengoperasikan sebuah program dengan pilar-pilarnya organisasi, interpretasi dan penerapan
Jones 1996 : 294. Jadi imlementasi atau pelaksanaan dapat dikatakan merupakan kemampuan yang
tersusun untuk membentuk hubungan-hubungan yang lebih lanjutdalam rangkaian sebab dan akibat yang menghubungkan tindakan dengan tujuan yang hendak dicapai.
B. PROGRAM
Program adalah seluruh aktivitas yang dirancang sedemikian rupa untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya adalah bahwa program merupakan suatu aktivitas yang
terorganisasi dan tidak semata-mata merupakan suatu rangkaian aktivitas atau tindakan yang muncul secara acak, tetapi merupakan suatu rangkaian tindakan yang terencana dan
dipandang untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Jika tidak ada permasalahan, maka tidak diperlukan intervensi programatis.
Dengan demikian, program adalah intervensi atau jasa yang dibutuhkan dan berdampak bagi partisipan program. Ada beberapa karakteristik tertentu yang dapat
membantu seseorang untuk mengidentifikasi suatu aktivitas sebagai program atau tidak, yaitu sebagai berikut:
1. Program cenderung membutuhkan staf, misalnya untuk melaksanakan ataupun
sebagai pelaku program.
Universitas Sumatera Utara
2. Program biasanya memiliki anggaran tersendiri. Program kadang bisa di
identifikasi melalui anggaran, namun demikian terdapat program yang memiliki anggaran minimal karena sering tergantung pada para sukarela. Pendanaan yang
stabil sangat penting untuk keberhasilan program pelayanan sosial. 3.
program memiliki identitas tersendiri. Program dapat dilihat dan diakui oleh publik apabila sistem pelayanan dapat berjalan efektif.
Program terbaik diseluruh dunia adalah program yang didasarkan pada model teoritis yang jelas, yakni: sebelum menentukan masalah sosial yang ingin diatasi dan mulai
melakukan intervensi, maka sebelumnya harus ada pemikiran yang serius terhadap bagaimana dan mengapa masalah itu terjadi dan apa kira-kira solusi yang terbaik. Drs.
Sudirmanm.SP: 2005: 2-3.
C. PELAYANAN SOSIAL.
Manusia pada dasarnya tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dalam perkembangan hidupnya, manusia senantiasa memerlukan pertolongan dari orang laindan
hanya dapat hidup apabila dia berada di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Dalam hal ini, terdapat hubungan yang erat antara manusia dengan lingkungan karena manusia
hidup bersama di dalam kelompok atau hidup berkelompok dimana satu sama lain saling membutuhkan.
Seiring dengan kemajuan zaman yang semakin kompleks, maka dalam diri manusia juga semakin banyak tuntutan-tuntutan yang harus di penuhi dalam upaya untuk
mengikuti arus perkembangan zaman. Dalam upaya pemenuhan tuntutan-tuntutan hidupnya tersebut, maka manusia manusia semakin membutuhkan jasa-jasa pelayanan
Universitas Sumatera Utara
dari orang-orang disekitarnya. Oleh karena itu, kehadiran pelayanan menjadi begitu penting dalam perkembangan hidup manusia.
“ Pelayanan adalah usaha untuk memberikan bantuan atau pertolongan kepada orang lain baik materi maupun non materi agar orang lain dapat mengatasi
masalahnya sendiri Suparlan, 1983: 91. Sementara itu H.A.S. Moenir mengatakan bahwa pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui
aktifitas orang lain Moenir, 1992: 17”.
Erat kaitanya dengan diatas, Sjahrir mengemukakan bahwa : Pelayanan adalah jenis usaha yang dikelola pemerintah dan ditujukan untuk
melayani kepentingan masyarakat dan mempunyai fungsi sosial tanpa berorientasi pada aspek keuntungan Sjahrir, 1991: 154.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas, dapat dilihat bahwa pelayanan itu merupakan kegiatan yang diselenggara oleh orang lain dan ditujukan kepada seseorang
dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi oleh orang tersebut orang yang dilayani. Masalah yang dimaksud disini adalah masalah yang berkaitan dengan
kebutuhan hidup dan masalah yang berkaitan dengan tujuan hidup. Dalam hal pelayanan yang diberikan tersebut dapat dirasakan manfaatnya oleh orang lain yang
membutuhkanya serta dapat digunakanya untuk mengatasi masalahnya sendiri sehingga dia dapat kembali menjalankan aktifitas hidupnya ditengah-tengah masyarakat.
Pelayanan sosial adalah aktivitas yang terorganisasi yang bertujuan untuk membantu para anggota masyarakat untuk saling menyesuaikan diri dengan sesamanya
dan dengan lingkungan sosialnya. Selanjutnya menurut Fadli Nurdin pelayanan sosial meliputi kegiatan-kegiatan atau intervensi-intervensi kasus yang dilaksanakan secara
diindividualiskan, langsung dan terorganisasi yang bertujuan untuk membantu individu atau kelompok dan lingkungan sosial dalam upaya mencapai saling penyesuaian. Disebut
pelayanan dalam arti bahwa program ini memberikan jasa pada orang-orang dan membantu mewujudkan tujuan-tujuan mereka, bukan untuk kepentingan atau keuntungan
diri sendiri Nurdin, 1990: 50.
Sehubungan dengan pendapat di atas Romanyshyn 1971, dari Fadil Nurdin, 1990; 50 menambahkan bahwa pelayanan sosial bukan hanya sebagai usaha
Universitas Sumatera Utara
memulihkan, memelihara dan meningkatkan kemampuan berfungsi sosial individu dan keluarga, melainkan juga sebagai usaha untuk menjamin berfungsinya kolektivitas seperti
kelompok kelompok sosial, organisasi serta masyarakat.
Syarif Muhidin 1981: 68 memberikan defenisi pelayanan sosial dalam arti luas dan dalam arti sempit, yaitu:
1. pelayanan sosial dalam arti luas adalah pelayanan sosial yang mencakup fungsi
pengembangan termasuk pelayanan sosial dalam bidang pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, dan lain sebagainya.
2. pelayanan dalam arti sempit adalah pelayanan sosial yang mencakup pertolongan dan
perlindunan kepada golongan yang tak tak beruntung, seperti pelayanan sosial kepada anak-anak terlantar, keluarga miskin, cacat, tuna susila dan sebagainya.
Selanjutnya, Alfred J. Khan memberikan pengertian pelayanan sosial sebagai berikut:
“ pelayanan sosial terdiri dari program-program yang diadakan tanpa mempertimbangkan kriteria pasar untuk menjamin suatu tingkatan dasar dalam
penyediaan fasilitas pemenuhan kebutuhan akan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat serta kemampuan
perorangan untuk pelaksanan fungsi-fungsinya, untuk memperlancar kemampaun menjangkau dan menggunakan pelayanan-pelayanan serta lembaga-lembaga yang
telah ada dan membantu warga masyarakat yang mengalami kesulitan dan keterlantaran”. Soetarso, 1982: 34.
Penggunaan kata mempertimbangkan kriteria pasar mengungkapkan bahwa masyarakat merasa wajib dan yakin akan pentingnya peningkatan kemampuan setiap
warga negara untuk menjangkau dan menggunakan setiap bentuk pelayanan yang sudah menjadi haknya. Ketidakmampuan seseorang untuk membayar pelayanan karena
Universitas Sumatera Utara
penghasilanya tidak mencukupi karena berdasarkan kriteria pasar jangan menjadi hambatan untuk memperoleh pelayanan. Berarti disini, pemberi pelayanan harus
melayani tanpa mempertimbangkan sipenerima pelayanan mampu membayar atau tidak. Pelaksanaan pelayanan sosial mencakup adanya perbuatan yang aktif antara
pemberi dan penerima. Bahwa untuk mencapai sasaran sebaik mungkin maka pelaksanaan pelayanan sosial mempergunakan sumber-sumber tersedia sehingga benar-
benar efisien dan tepat guna. Sehubungan dengan itu maka, “ dalam konsepsi social service delivery, sasaran utama adalah si penerima bantuan beneficiary group. Dilihat
dari sasaran perubahan maka sasaranya adalah sumber daya manusia dan sumber-sumber natural”.
Pelayanan sosial tidak hanya mengganti atau berusaha memperbaiki keluarga dan bentuk-bentuk organisasi sosial tetapi juga merupakan tanggapan baru terhadap situasi
sosial baru. Pelayanan-pelayanan sosial merupakan penemuan sosial yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia modern dalam berbagai hubungan dan peran-
perannya sama halnya seperti inovasi teknologis yang berfungsi sebagai tanggapan terhadap persyaratan fisik dari kehidupan modern.
Pandangan yang menganggap bahwa pelayanan sosial tidak akan diperlukan lagi kalau masyarakat telah berhasil menghilangkan kemiskinan, meningkatkan pemerataan,
dan menanggulangi masalah-masalahnya sangatlah mahal. Hal ini dapat dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi dan perubahan teknologi tergantung pada perobahan-perobahan
sosial yang kesemuanya memerlukan penyediaan lembaga-lembaga baru untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan warga masyarakat yang berhubungan dengan pemberian
kasih sayang, sosialisasi, pengembangan dan rehabilitasi.
Universitas Sumatera Utara
Adapun yang menjadi komponen-komponen yang terkandung didalam pelayanan sosial tersebut antara lain :
a. Bangunan beserta fasilitas lingkungannya merupakan objek yang secara
langsung digunakan untuk menampung atau menyembuhkan penerima pelayanann.
b. Peralatan yang mencakup tempat tidur, meja, kursi dan lain-lain yang
digunakan baik secara perorangan maupun secara bersama-sama. c.
Pelayanan operasional mencakup makanan, pakaian, kesehatan, kegiatan waktu senggang, dan kegiatan rutin sehari-hari.
d. Pelayanan profesional meliputi jumlah petugas dan tenaga-tenaga ahli
seperti tutor, guru, dokter, psikolog, psikiater, dan lain sebagainya. Adapun yang menjadi tujuan pelayanan sosial itu adalah :
Menurut Alfret J Khan mengemukakan bahwa tujuan pelayanan sosial antara lain: a.
Pelayanan sosial untuk tujuan soialisasi dan pengembangan. b.
Pelayanan sosial untuk tujuan penyembuhan, pemberian bantuan, rehabilitasi, dan perlindungan sosial.
c. Pelayanan sosial untuk tujuan membantu orang menjangkau dan
menggunakan pelayanan yang sudah ada, pemberian informasi dan nasehat.
Bentuk-bentuk pelayanan sosial antara lain: a.
program penitipan anak. b.
program-program kegiatan remaja dan pemuda.
Universitas Sumatera Utara
c. program-program pengisian waktu luang bagi anak dan remaja dalam
keluarga. Fungsi pelayanan sosial dapat dibagi menjadi berbagai cara, bergantung kepada
tujuan pembagian itu. Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB mengemukakan fungsi pelayanan sosial sebagai berikut:
Perubahan secara progresif dari pada kondisi-kondisi kehidupan
orang
Pegembangan sumber-sumber daya manusia
Berorientasi terhadap perubahan sosial dan penyesuaian diri
Penggerakan dan penciptaan sumber-sumber komunitas untuk tujuan-tujuan pembangunan
Penyediaan struktur-struktur institusional untuk pelayanan-
pelayanan yang terorganisasi lainya. Soetarso, 1981: 41. Dengan menggunakan metode yang khas, masing-masing ilmu berusaha untuk
menemukan dan merumuskan kebenaran. Demikian juga halnya dengan pelayanan sosial terhadap anak binaan diperlukan metode pelayanan yang teratur dan sistematis sehingga
mereka dapat mandiri dalam kehidupan masyarakat. yang dimaksud dengan metode pelayanan sosial adalah suatu cara berpikir atau bertindak dalam suatu kegiatan atau
aktifitas yang bertujuan untuk memberikan pertolongan, bimbingan, keterampilan, didikan, perlindungan kepada anak binaan agar dapat melaksanakan segala kegiatan dan
masalah yang dihadapi secara mandiri.
Universitas Sumatera Utara
Metode pelayanan sosial yang diberikan oleh Panti Sosial Bina Remaja Nusa Putra sebagai suatu Lembaga Sosial adalah:
a. Metode bimbingan sosial perorangan sicial case work, yaitu dengan cara
kerja ataupun prosedur yang teratur dan sistematis untuk mendidik dan membimbing anak individu yang megalami permasalahan sosial
sehingga semua permasalahan yang dialami tersebut dapat terselesaikan atau diatasi dengan baik dan anak binaan tersebut dapat melaksanakan
tugas-tugas serta fungsi sosialnya secara lebih baik. Misalnya, untuk kelas bordir anak bersamaan melakukan keterampilan namun pada prakteknya
anak-anak dididik secara perorangan dan apabila anak belum juga memahami instruktur bordir membuat keterangan atau jalan yang lebih
mudah untuk dipahami, disamping itu apabila anak binaan punya masalah pihak lembaga memberikan nasehat atau arahan secara perorangan.
b. Metode bimbingan sosial kelompok social group work, yaitu
serangkaian cara kerjadan prosedur yang teratur dan sistematis yang diterapkan lembaga yang dalam hal ini adalah PSBR Nusa Putra
membimbing ataupun mendidik anak secara kelompok. Misalnya, ketika memberikan motivasi dan arahan kepada anak-anak berlangsung secara
keseluruhan dalam sebuah ruangan ataupun aula. c.
Metode bimbingan sosial organisasi sicial community organization atau community depelpment, yaitu suatu metode atau proses untuk membantu
masyarakat agar dapat menentukan kebutuhan dan tujuanya, serta dapat menggali dan memanfaatkan sumber yang ada sehingga kebutuhnaya
Universitas Sumatera Utara
dapat terpenuhi dan tujuan yang diharapakan dapat tercapai. Misalnya, kehadiran lembaga PSBR membantu masyarakat dalam membina anak-
anak kurang mampu dalam mencapai suatu tujuan dengan menempah anak binaanya supaya dapat mandiri.
d. Metode administrasi kesejahteraan sosial yaitu suatu metode atau proses
dimana anak binaan sebelum dan sesudah masuk lembaga harus meyelesaikan segala bentuk administrasinya misalnya, surat keterangan
kurang mampu, surat izin keluar, dan lain sebagainya. Disamping itu segala bentuk kegiatan, baik kegiatan anak binaan maupun kegiatan staf
lembaga termenejemen dengan baik, misalnya: setiap kegiatan harus berdasarkan jadwal yang telah ditentukan.
D. Program-Program Pelayanan Sosial.