B. Pengertian Persepsi Kualitas
Menurut William J. Stanton dalam buku Setiadi 2003: 160 “persepsi dapat didefinisikan sebagai makna yang kita pertalikan berdasarkan masa lalu,
stimuli rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui panca indera”. “Persepsi adalah proses dengan apa seseorang memilih, mengatur dan
menginterprestasi informasi” Boyd et.al, 2000: 133. Persepsi setiap orang terhadap suatu objek akan berbeda-beda. Persepsi
tersebut dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan sekitarnya. Bila bicara soal persepsi kualitas, maka terdapat kualitas objektif dan kualitas menurut persepsi
konsumen. “Persepsi kualitas dapat didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan
berkaitan dengan apa yang diharapkan” Durianto et.al, 2001: 96.
C. Pengertian Produk
Menurut Simamora 2001: 139 “produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, digunakan atau dikonsumsi
yang dapat memuaskan kebutuhan atau kemauan”. “Produk adalah apa saja yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan dalam hal penggunaan, konsumsi”
Boyd et.al, 2000: 264. Menurut Kismono 2001: 326 “produk dalam istilah pemasaran
marketing adalah bentuk fisik barang yang ditawarkan dengan seperangkat citra image dan jasa service yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan”. Jadi
produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi sebagai
Universitas Sumatera Utara
pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasar yang bersangkutan. Produk dibeli oleh konsumen karena dapat memenuhi kebutuhan tertentu atau memberi manfaat
tertentu. Karakteristik produk tidak hanya meliputi aspek fisik produk tangible features, tetapi juga aspek non fisik intangible features seperti citra dan jasa
yang tidak dapat dilihat.
D. Kualitas Produk
Menurut Simamora 2001: 147 “kualitas adalah kemampuan suatu produk untuk memenuhi fungsi-fungsinya”. Dimensi kualitas meliputi daya tahan,
keandalan kemampuan selalu dalam keadaan baik atau siap pakai, presisi, kemudahan mengoperasikan dan mereparasi dan atribut-atribut lain yang bernilai.
Ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu tingkat dan konsistensi kualitas. Tingkat kualitas produk tidak selalu harus tinggi. Kualitas bisa saja rendah,
sedang atau tinggi sesuai dengan positioning yang diinginkan. Misalnya, kalau produk diposisikan sebagai produk murah dan sasarannya adalah masyarakat
berpendapatan, maka akan berlebihan jika kualitas produk dibuat istimewa. Lain halnya jika produk diposisikan sebagai produk spesial berharga premium, maka
kualitas produk harus istimewa. Jadi kualitas produk harus disesuaikan dengan posisi produk dalam pasar market positioning.
Menurut David Garvin dalam buku Durianto et.al 2001: 98, dimensi persepsi kualitas produk terdiri dari 6 dimensi yaitu:
1. Kinerja, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan
merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli barang tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2. Pelayanan, mencerminkan kemampuan memberikan pelayanan pada produk
tersebut. 3.
Ketahanan, mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut. 4.
Keandalan, melibatkan konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari satu pembelian ke pembelian berikutnya.
5. Karakteristik produk, melibatkan bagian-bagian tambahan dari produk
feature. 6.
Kesesuaian dengan spesifikasi, merupakan pandangan mengenai kualitas proses manufaktur tidak ada cacat produk sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditentukan dan teruji.
E. Pengertian Merek