Uji Hipotesis Pengaruh LDR Terhadap Kredit Bank Persero Uji Hipotesis Pengaruh NPL Terhadap Kredit Bank Persero

ekspansi usahanya seperti penyaluran kredit karena semakin besarnya cadangan modal yang digunakan untuk menutupi risiko kerugian. Rata - rata CAR Bank Persero pada periode 2003 - 2012 berada pada kisaran yang cukup tinggi yakni 15,36 - 18,24, jauh diatas ketentuan minimal yang disyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar 8. Tingginya CAR mengindikasikan adanya sumber daya finansial modal yang idle. Tingginya nilai CAR mungkin disebabkan oleh sebagian besar dana yang telah diperoleh dari aktivitas perbankan dialokasikan pada cadangan minimum bank atau digunakan untuk menutupi potensi kerugian yang diakibatkan oleh kegiatan aktivitas bank. Sehingga secara parsial CAR tidak berpengaruh signifikan tidak nyata terhadap penyaluran Kredit Bank Persero Pemerintah.

3. Uji Hipotesis Pengaruh LDR Terhadap Kredit Bank Persero

Berdasarkan Uji – t diperoleh hasil bahwa nilai t hitung sebesar - 0,148 dengan tingkat signifikansi 0,883. Karena tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung bertanda bertanda negatif, maka secara parsial variabel independen LDR memiliki pengaruh yang negative terhadap variabel dependen kredit. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa LDR tidak berpengaruh terhadap Volume Kredit Bank Persero. Semakin besarnya penyaluran dana dalam bentuk kredit relative dibandingkan dengan deposit atau simpanan masyarakat pada suatu bank membawa konsekuensi semakin besarnya resiko yang ditanggung oleh bank yang bersangkutan. Apabila kredit yang disalurkan mengalami kegagalan atau bermasalah, maka bank akan mengalami kesulitan untuk mengembalikan dana yang dititipkan oleh masyarakat. Rasio ini menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini semakin rendah pula kemampuan likuiditas bank. Sebagian praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari LDR suatu bank adalah sekitar 85. Namun batas toleransi berkisar antara 85-100.

4. Uji Hipotesis Pengaruh NPL Terhadap Kredit Bank Persero

Berdasarkan Uji - t diperoleh hasil bahwa nilai t hitung sebesar - 1,923 dengan tingkat signifikansi 0,063. Karena tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung bertanda negatif, maka secara parsial variable independen NPL berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap variable dependen Kredit. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rasio NPL tidak berpengaruh terhadap Volume Kredit Bank Persero. Non Performing Loan NPL merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam meng-cover risiko kegagalan pengembalian kredit oleh debitur. NPL mencerminkan risiko kredit, semakin tinggi tingkat NPL maka semakin besar pula risiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank. Akibat tingginya NPL perbankan harus menyediakan pencadangan yang lebih besar, sehingga pada akhirnya modal bank ikut terkikis. Padahal besaran modal sangat mempengaruhi besarnya ekspansi kredit. Bank dapat menjalankan operasinya dengan baik jika mempunyai NPL dibawah 5 dan dalam rentan 5-8 dikatakan masih dalam kondisi cukup baik aman. Hasil persamaan regresi terlihat bahwa koefisien untuk variabel ini bernilai negative dan tidak signifikan sehingga dapat dikatakan bahwa perubahan kenaikan dan penurunan pada nilai NPL secara nyata tidak akan mempengaruhi Penyaluran Kredit pada Bank Persero. Meskipun NPL menunjukkan nilai yang cukup tinggi namun Bank Persero memiliki Capital Adequacy Ratio CAR yang cukup tinggi dan jauh dari batas minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Sehingga CAR tersebut masih dapat membantu mengcover risiko kredit yang diakibatkan oleh kredit bermasalah. Oleh karena itu kenaikan NPL secara nyata tidak mengakibatkan menurunnya Kredit dan demikian pula sebaliknya. Hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anita Maharani yang menyatakan bahwa NPL tidak berpengaruh signifikan terhadap kredit perbankan. Berdasarkan koefisien beta regresi pada tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa variabel DPK memiliki pengaruh yang lebih besar atau lebih dominan terhadap Penyaluran Kredit Bank Persero dengan nilai koefisien beta regresi sebesar + 7,757 diikuti variabel CAR, LDR dan NPL dengan nilai beta regresi berturut - turut sebesar - 1,248, - 0,148 dan - 1,923. Hal tersebut disebabkan karena dana - dana yang dihimpun dari masyarakat Dana Pihak Ketiga merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank Dendawijaya, 2009. Adapun kegiatan bank setelah menghimpun dana dari masyarakat luas adalah menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya, dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan kredit Kasmir,

2008. Sehingga hipotesis yang menyatakan variable DPK

Dokumen yang terkait

Pengaruh Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Dividend Payout Ratiopada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

12 54 89

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Pengaruh Non Perorming Loan, Loan To Deposit Ratio, Dan Net Interest Margin Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Industri Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013

0 42 104

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Asset terhadap Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

1 79 118

Dampak Kebijakan Loan To Value Terhadap Permintaan Properti Di Kota Pematangsiantar

3 67 83

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Operational Efficiency Ratio, Financing To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Bank Mega Syariah Indonesia

2 41 105

Pengaruh LDR (Loan to Deposit Ratio), NPL (Non Performing Loan) ROA (Return On Asset) dan BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) Terhadap Kecukupan Modal Perbankan Pada Bank Yang Terdaftar Di BEI

5 73 103

Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Net Interest Margin Dan Bank Size Terhadap Return On Asset Pada Bank Bumn Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 54 99

Analisis pengaruh dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, dan suku bunga sertifikasi

0 3 132