Ekosistem Darat Alami Di negara kita Indonesia, ekosistem jenis ini terbentuk dari tiga vegetasi

2. Ekosistem Darat Alami Di negara kita Indonesia, ekosistem jenis ini terbentuk dari tiga vegetasi

utama, yaitu vegetasi pamah, vegetasi pegunungan, dan vegetasi monsun.

a. Vegetasi Pamah/Dataran Rendah Vegetasi pamah merupakan vegetasi dataran rendah bagian terbesar

hutan yang mencakup kawasan paling luas di Indonesia, terdiri atas vegetasi rawa dan vegetasi darat yang terletak pada ketinggian antara 0–1000 m di atas permukaan laut (dpl). Vegetasi ini meliputi jenis-jenis berikut.

1) Hutan Bakau Hutan bakau tersebar hampir di seluruh pantai Kepulauan Indonesia.

Jumlah jenis hutan bakau sekitar 95 jenis tumbuhan, komposisi jenis hutan tersebut dapat berbeda antara satu dengan lainnya, tergantung dari kombi- nasi faktor-faktor habitat yang mempengaruhinya. Penyebaran berbagai jenis bakau terletak mulai dari laut ke arah daratan membentuk jalur berbeda- beda.

a) Jalur Pedada (Soneratia sp), jalur ini selalu terendam air asin setiap terjadi pasang yang tinggi karena menjadi perintis endapan lumpur pada batas air surut dengan jenis tumbuhan meliputi Soneratia spp dan Avicenia spp.

Biologi SMA/MA Kelas X 347 Biologi SMA/MA Kelas X 347

c) Jalur Tancang (Bruguiera sp.), jalur ini berada paling dekat dengan da- ratan sehingga hanya dapat dicapai air pasang surut yang luar biasa tinggi seperti pada saat air pasang bulan purnama atau gerhana bulan, dengan jenis tumbuhan meliputi Bruguiera spp, Kondelia spp, Rhizophora spp. dan lain-lain.

d) Jalur nipah jalur ini terdapat ke arah daratan, di daerah ini cukup kering. Pada lautan bakau dilingkari oleh lautan nipah (Nypa fruticans). Hewan- hewan yang terdapat pada hutan bakau, antara lain udang-udangan, kerang, ikan glodok, kerang, kepiting, cacing laut, ular, buaya muara, kadal, dan berbagai jenis burung.

2) Hutan Rawa Air Tawar Hutan rawa air tawar berada dalam kawasan yang luas, terletak di

belakang hutan bakau. Berbagai jenis hutan rawa terdapat di delta, umum- nya mempunyai pohon-pohon dengan ketinggian yang sama, sekitar 30 m memiliki kanopi lebat. Hal ini disebabkan di delta secara teratur dibanjiri air tawar sebagai akibat gerakan pasang surut.

3) Hutan Tepi Sungai Hutan tepi sungai terdapat di sepanjang tepi sungai besar yang merupa-

kan habitat transisi dengan hutan rawa air tawar. Vegetasinya terdiri atas tumbuhan rawa musiman yang berbeda. Lapisan tanahnya dalam, subur, dan gembur. Sebagian besar tumbuhannya memiliki perakaran kuat, berkayu, daunnya menyempit, dan penyebaran bijinya melalui air atau ikan. Hutan tepi sungai merupakan habitat kayu ulin (besi) dan tengkawang, ter- dapat di Kalimantan.

Hutan tepi sungai juga dapat dijumpai di tebing-tebing berbatu yang vegetasinya sebagian besar berupa tumbuhan berkayu dengan perakaran kuat yang hidup di antara celah-celah batu, jenis tumbuhannya adalah reofit.

4) Hutan Rawa Gambut Hutan rawa gambut terbentuk dari timbunan gambut yang sangat tebal,

berkisar antara 0,5 – 20 m. Permukaan gambut terbentang luas berbentuk cekung yang tidak terkena genangan air sehingga bersifat asam dengan pH<4 dan kandungan haranya rendah. Hal itu menyebabkan jenis tumbuhannya terbatas, yaitu pohon-pohonnya tinggi, kurus, dan tidak lebat. Hutan rawa gambut di Indonesia banyak terdapat di Pulau Kalimantan.

348 Biologi SMA/MA Kelas X

5) Hutan Sagu Hutan sagu berkembang baik di daerah dengan aliran air tawarnya yang

teratur. Di bawah hutan sagu tidak terdapat tumbuhan lain dan lainnya terdiri atas lapisan serasah daun bergambut. Hutan sagu dibedakan menjadi dua jenis, yaitu hutan sagu murni dan hutan sagu campuran dengan hutan lain. Habitat kedua jenis hutan sagu tersebut dapat Anda jumpai di Maluku dan Irian Jaya

b. Vegetasi Pegunungan Vegetasi pegunungan terletak di ketinggian lebih dari 1000 m di atas

permukaan laut (dpl) dengan vegetasi yang beraeneka ragam seperti hutan pegunungan, padang rumput, vegetasi lereng terbuka berbatu, vegetasi alpin dan danau.

1) Vegetasi Hutan Pegunungan Jenis hutan pegunungan ada dua, yaitu sebagai berikut.

a) Hutan pegunungan bawah, yaitu berada pada ketinggian berkisar 1000– 1500 m dpl. Semakin ke atas vegetasinya semakin rendah, jika tumbuh semakin tinggi maka diameternya semakin kecil. Vegetasi pada pung- gung dan lereng gunung umumnya berupa pohon pendek atau semak- semak. Vegetasinya meliputi tanaman anggrek, paku-pakuan, dan lumut.

b) Hutan pegunungan atas berada pada ketinggian berkisar 1500-3300 m dpl. Hutannya lebat dengan ketinggian pohonnya mencapai 25 m, variasi vege- tasinya lebih sedikit dibandingkan dengan hutan pegunungan di bawahnya.

2) Vegetasi Padang Rumput Padang rumput terletak pada ketinggian berkisar antara 2500-4100 m dpl

yang berada di Pegunungan Irian Jaya dan Kamabu. Jenis vegetasinya meliputi padang rumput dengan paku pohon, padang rumput semak tepi hutan, padang rumput merumpun, vegetasi lumut kerak, dan hutan sub alpin. Adapun vegetasi rawa subalpin selain berada di Irian Jaya dan Kamabu juga berada di Jawa seperti di Gunung Dieng, Gunung Gede, dan Gunung Patuha.

3) Vegetasi Danau Danau umumnya berada di pegu-

nungan dengan ketinggian lebih dari 1500 m dpl. Vegetasi danau mempunyai daerah yang kaya mineral hasil perairan meliputi daerah perairan terbuka sampai perairan tertutup. Tumbuhan danau

Sumber: Catalogue Calender 98, GK

berada di Gunung Dieng.

Gambar 10.18 Danau

Biologi SMA/MA Kelas X 349 Biologi SMA/MA Kelas X 349

kelembapan udara lebih dari 33% dan curah hujan sekitar 1500 mm/th. Jenis vegetasinya seperti berikut.

1) Padang Rumput Padang rumput ini menempati kawasan yang sangat luas dan biasanya

bersinambungan dengan savana. Vegetasinya terdiri atas komunitas cam- puran berbagai rumput, terna, dan perdu.

2) Savana Savana terdiri atas padang rumput dengan pohon terpencar jarang

sampai lebat. Savana terdapat di Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, dan Irian Jaya.

3) Hutan Monsun Hutan monsun berada pada ketinggian berkisar 0–800 m dpl, vegeta-

sinya terdiri atas pohon-pohon setinggi sekitar 25 m dan memiliki batang yang kurus dan bercabang rendah. Terdapat di jawa Timur, NTT, Sulawesi Selatan dan Tenggara.