Hasil Penelitian Analisa Faktor Penyebab Stres Dan Mekanisme Koping Pada Mahasiswa Profesi Keperawatan USU Angkatan 2006 Dalam Menghadapi Pendidikan Profesi NERS
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Mahasiswa Profesi Keperawatan USU Angkatan 2006 dalam Menghadapi Pendidikan Profesi Ners
pada Januari-Pebruari 2011 n=51.
Data Demografi Frekuensi
Persentase
Jenis Kelamin Laki-laki
Perempuan 6
45 11,8
88,2 Agama
Islam Kristen
25 26
49,0 51,0
Status Kawin
Tidak Kawin 2
49 3,9
96,1 Tempat Tinggal
Rumah Kost Rumah Sendiri
34 17
66,7 33,3
5.1.2 Faktor-Faktor Penyebab Stres pada Mahasiswa Profesi Keperawatan USU Angkatan 2006 dalam Menghadapi Pendidikan Profesi Ners.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab stres pada mahasiswa profesi keperawatan USU angkatan 2006 dalam menghadapi
pendidikan profesi ners ada dua faktor yaitu faktor lingkungan kerja dan faktor kondisi personal.
Dari hasil penelitian faktor lingkungan kerja diperoleh bahwa yang paling banyak menyebabkan stres pada mahasiswa pendidikan profesi ners adalah
pernyataan nomor 8 yaitu dengan pekerjaan yang banyak saya merasa mengalami gangguan fisik selama masa profesi seperti kelelahan, ada 37,3 yang
menyatakan sering mengalami kelelahan. Dari hasil penelitian faktor kondisi personal diperoleh bahwa yang paling
banyak menyebabkan stres adalah pernyataan nomor 16 yaitu saya merasa mengeluarkan biaya yang cukup banyak selama masa profesi, ada 52,9 yang
menyatakan selalu merasa mengeluarkan biaya yang cukup banyak.
Tabel 2 Distribusi Frekuensi dan Presentasi Jawaban Responden Tentang Faktor- Faktor Penyebab Stres pada Mahasiswa Profesi Keperawatan USU Angkatan
2006 dalam Menghadapi Pendidikan Profesi Ners pada Januari-Pebruari 2011 n=51
N o
PERNYATAAN TP
KK SR
SL Frek
Frek frek
Frek 1
Saya merasa tidak nyaman dengan kondisi ruangan di
rumah sakit 4
7,8 40
78,4 7
13,7
2 Saya merasa tidak nyaman
dengan beberapa petugas kesehatan yang ada dirumah
sakit 2
3,9 26
51 23
45,1
3 Saya stress karena dalam
melakukan tindakan keperawatan dituntut sikap
kecekatan, kecepatan dan kesiagaan
20 39,2
23 45,1
6 11,8
2 3,9
4 Saya merasa waktu yang
diberikan tidak mencukupi untuk menyekasaikan tugas
secara maksimal 4
7,4 33
64,7 9
17,6 5
9,8
5 Saya merasa kurangnya
kesempatan untuk ikut berperan serta atau
berpartisipasi dalam melakukan tindakan
keperawatan 6
11,8 28
54,9 15
29,4 2
3,9
6 Saya sedih apabila
menerima bentakan- bentakan dari perawat di
ruangan 11
21,6 21
41,2 13
25,5 6
11,8
7 Saya
takut melakukan tindakan beresiko seperti
memasang infuse yang dapat membahayakan diri
sendiri dan orang lain 25
49 24
47,1 2
3,9
8 Dengan pekerjaan yang
banyak, saya merasa mengalami gangguanfisik
selama masa profesi seperti kelelahan
4 7,8
13 25,5
19 37,3
15 29,4
9 Saya merasa pekerjaan yang 22
43,1 23
45,1 5
9,8 1
2,0
saya lakukan kurang dipercaya karena
kemampuan mahasiswa dianggap rendah
10 Saya merasa tertekan karena
kurangnya dukungan dan perhatian dosen
pembimbing 1
25,5 12
23,5 22
43,1 4
7,8
11 Saya merasa tidak puas
dengan tindakan
keperawatan yang saya lakukan
13 25,5
29 56,9
6 11,8
3 5,9
12 Saya merasa harus bersaing
dengan teman-teman sesama profesi
39 76,5
5 9,8
5 9,8
2 3,9
13 Saya takut melakukan salah
satu tindakan keperawatan karena berkaitan dengan
masa lalu saya 49
96,1 1
2,0 1
2,0
14 Saya tidak sanggup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari selama masa
profesi 35
68,6 13
25,5 3
5,9
15 Saya merasa bosan dan
jenuh dengan rutinitas yang monoton
2 3,9
15 29,4
29 56,9
5 9,8
16 Saya merasa mengeluarkan
biaya yang cukup banyak selama masa profesi
1 2,0
5 9,8
18 35,3
27 52,9
17 Saya merasa tertekan karena
terbatasnya ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang saya miliki
8 15,7
35 68,6
6 11,8
2 3,9
18 Saya merasa malu karena
pengetahuan saya yang kurang apabila ditanyaoleh
perawat ruangan 14
27,5 30
58,8 6
11,8 1
2,0
19 Saya merasa tertekan karena
harapan saya dengan tugas seorang perawat tidak sesuai
dengan kenyataan yang ada dilapangan
1 2,0
26 51
22 43,1
2 3,9
20 Saya merasa tertekan ketika
mengetahui situasi nyata di rumah sakit tidak
menggambarkansituasi di 8
15,7 20
39,2 19
37,3 4
7,8
Teori
5.1.3 Mekanisme Koping pada Mahasiswa Profesi Keperawatan USU Angkatan 2006 dalam Menghadapi Pendidikan Profesi Ners.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme koping pada mahasiswa profesi keperawatan USU angkatan 2006 dalam menghadapi pendidikan profesi
ners yaitu makanisme koping yang berfokus pada masalah dan berfokus pada emosi diantaranya planful problem solving problem-focused, confrontative
coping problem-focused, seeking social support problem or emotional- focused, distancing emotional-focused, escape avoidanceting emotional-
focused, self control emotional-focused, accepting responcibility emotional- focused, positive reappraisal emotional-focused.
Dari table 3 yang menyatakan kedelapan mekanisme koping yang digunakan mahasiswa adalah pernyataan berurutan mulai nomor 1 sampai dengan
pernyataan nomor 8. Dari hasil penelitian mekanisme koping yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa profesi keperawatan USU angkatan 2006 dalam
menghadapi pendidikan profesi ners adalah pernyataan nomor 4 distancing yaitu untuk menghilangkan kejenuhan saya mendekatkan diri kepada Tuhan yang
Maha Esa sebanyak 43 orang 84,3.
Table 3 Distribusi Frekuensi dan Presentasi Jawaban Responden Tentang
Mekanisme Koping pada Mahasiswa Profesi Keperawatan USU Angkatan 2006
dalam Menghadapi Pendidikan Profesi Ners.
N O
PERNYATAAN TP
KK SR
SL Frek
Frek Frek
Frek 1
Saya harus menyelesaikan segala masalah yang timbul
selama masa profesi ini sesuai dengan kemampuan yang saya
miliki 3
5,9 19
37,3 29
56,9
2 Saya berusaha untuk melawan
dan memberontak ketika terjadi masalah selama profesi
yang menimbulkan stres 24
47,1 17
33,3 8
15,7 2
3,9
3 Saya mencari dukungan dari
teman, keluarga, bila menghadapi masalah selama
dinas 2
3,9 8
15,7 12
23,5 29
56,9
4 Untuk menghilangkan
kejenuhan saya mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha
Esa 8
15,7 43
84,3
5 Saya tidak peduli dengan 20
39,2 25
49,0 5
9,8 1
2,0
segala masalah yang timbul selama dinas di rumah sakit
6 Saya berusaha mengkoreksi
dan memperbaiki diri dari segala kekurangan dan
keterbatasan yang saya miliki selama masa profesi ini
2 3,9
26 51,0
23 45,1
7 Saya menganggap masa profesi
ini sebagai rutinitas yang harus dijalani
1 2,0
9 17,6
15 29,4
26 51,0
8 Saya harus bisa menempatkan
diri dalam menghadapi masalah selama masa profesi
ini karena timbulnya masalah akan memberikan
pembelajaran bagi saya dan berguna untuk masa depan
saya sendiri 2
3,9 14
27,5 35
68,6
5.1.4 Faktor Dominan Penyebab Stres pada Mahasiswa Profesi Keperawatan USU Angkatan 2006 dalam Menghadapi Pendidikan Profesi
Ners.
Untuk mengetahui faktor yang paling dominan penyebab stres pada mahasiswa profesi keperawatan USU angkatan 2006 dalam menghadapi
pendidikan profesi ners digunakan uji regresi linier ganda. Kedua faktor-faktor penyebab akan dianalisis hubungannya dengan faktor penyebab stres pada
mahasiswa profesi keperawatan USU dengan menggunakan metode backward. Faktor kesakitan bagi mahasiswa, peristiwapengalaman pribadi, manajemen
rumah sakit, ketidakadekuatan pengetahuan, kurangnya pengawasan dan dukungan, tipe kepribadian dan hubungan sosial dilingkungan kerja dikeluarkan
dari proses karena merupakan faktor paling kecil hubungannya. Kemudian sisanya dianalisis lagi. Pada akhirnya didapatkan satu faktor yang paling kuat
hubungannya dengan stres pada mahasiswa profesi keperawatan USU. Dari kedua faktor penyebab stres pada mahasiswa profesi keperawatan
USU yang paling kuat hubungannya menjadi penyebab stres pada mahasiswa profesi keperawatan USU adalah kondisi sosial ekonomi p=0,005.
Tabel 4 Hasil uji regresi linier ganda dengan metode Backward tentang faktor- faktor penyebab stres pada mahasiswa profesi keperawatan USU angkatan 2006
dalam menghadapi pendidikan profesi ners. No Mode
B P value sig
1. Kondisi Fisik
0,156 0,21
2. Kondisi Sosial Ekonomi
0,162 0,005
3. Koflik Realitas
0,106 0,045
Dari hasil uji regresi linear ganda dengan metode backward dapat dideteksi bahwa variabel kesakitan bagi mahasiswa, peristiwapengalaman
pribadi, manajemen rumah sakit, ketidakadekuatan pengetahuan, kurang pengawasan dan dukungan, tipe kepribadian dan hubungan sosial dilingkungan
pekerjaan ternyata tidak mempunyai pengaruh yang nyata terhadap stres mahasiswa sehingga dikeluarkan dari analisis.
Dari hasil uji regresi linear ganda diperoleh tiga variabel yang mempengaruhi stres mahasiswa profesi keperawatan USU angkatan 2006 dalam
menghadapi pendidikan profesi ners yaitu kondisi fisik, kondisi sosial ekonomi dan konflik realitas. T hitung untuk kondisi fisik 2,390 dengan probabilitas
sig0,021 dari α0,05 berarti pengaruh kondisi fisik signifikan. T hitung untuk kondisi sosial ekonomi 2,962 dengan probabilitassig0,005dari α0,05 berarti
pengaruh kondisi sosial ekonomi signifikan. T hitung untuk konflik realitas 2,060 dengan probabilitassig0,045dari α0,05 berarti pengaruh konflik realitas
signifikan. Faktor yang paling dominan mempengaruhi stres mahasiswa profesi keperawatan USU angktan 2006 dalam menghadapi pendidikan profesi ners yaitu
kondisi sosial ekonomi dimana kondisi sosial ekonomi 0,162 kali mempengaruhi stres mahasiswa.
5.1.5 Faktor Dominan Mekanisme Koping pada Mahasiswa Profesi Keperawatan USU Angkatan 2006 dalam Menghadapi Pendidikan Profesi
Ners.
Untuk mengetahui mekanisme koping yang paling dominan pada mahasiswa profesi keperawatan USU angkatan 2006 dalam menghadapi pendidikan profesi
ners digunakan uji regresi linier ganda. Kedelapan mekanisme koping akan dianalisis hubungannya dengan faktor penyebab stres pada mahasiswa profesi
keperawatan USU dengan menggunakan metode backward. Faktor confrontative coping dikeluarkan dari proses karena merupakan faktor paling kecil
hubungannya. Kemudian sisanya dianalisis lagi. Pada akhirnya didapatkan satu faktor yang paling kuat hubungannya dengan stres pada mahasiswa profesi
keperawatan USU.
Dari kedelapan mekanisme koping pada mahasiswa profesi keperawatan USU yang paling kuat hubungannya terhadap mekanisme koping stres pada mahasiswa
profesi keperawatan USU adalah planful problem solving p=0,003.
Tabel 5 Hasil uji regresi linier ganda dengan metode Backward tentang mekanisme koping mahasiswa profesi keperawatan USU angkatan 2006 dalam
menghadapi pendidikan profesi ners. No Mode
B P value sig
1. planful problem solving
0,259 0,003
Dari hasil uji regresi linear ganda dengan metode backward dapat dideteksi bahwa variabel positive reappraisal ternyata tidak mempunyai pengaruh
yang nyata terhadap mekanisme koping pada mahasiswa sehingga dikeluarkan dari analisis.
Dari hasil uji regresi linear ganda diperoleh tujuh variabel yang mempengaruhi stres mahasiswa profesi keperawatan USU angkatan 2006 dalam
menghadapi pendidikan profesi ners, tetapi diantara ketujuh variabel tersebut
planful problem solving paling dominan mempengaruhi mekanisme koping mahasiswa profesi keperawatan USU angktan 2006 dalam menghadapi
pendidikan profesi ners.