Program Pendidikan Ners Analisa Faktor Penyebab Stres Dan Mekanisme Koping Pada Mahasiswa Profesi Keperawatan USU Angkatan 2006 Dalam Menghadapi Pendidikan Profesi NERS

Program pendidikan tahap profesi di Indonesia dikenal dengan pengajaran klinik dan lapangan, yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan ilmu yang dipelajari di kelas pada tahap akademik ke praktik klinik. Ini merupakan suatu proses transformasi mahasiswa menjadi seorang perawat profesional yang memberi kesempatan mahasiswa untuk beradaptasi dengan perannya sebagai perawat profesional dalam melaksanakan praktik keperawatan profesional disituasi nyata pada pelayanan kesehatan klinik atau komunitas dengan melaksanakan asuhan keperawatan dengan benar, menerapkan pendekatan proses keperawatan, menampilkan sikap profesional dan menerapkan ketrampilan profesional Nursalam, 2008. Pembelajaran klinik merupakan wadah untuk mahasiswa dalam mengaplikasikan asuhan keperawatan terhadap klien, sesuai dengan ilmu yang diperoleh dikelas dan memodifikasi kondisi situasional dilapangan dan menganalisa kritis sehingga mendapatkan perpaduan yang sempurna dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien di rumah sakit sesuai sumber daya sarana dan prasarana Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners Program Studi Ilmu Keperawatan USU, 2007. Tujuan dari pembelajaran profesi adalah mahasiswa mendapatkan pengalaman yang nyata dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap klien sehat dan sakit sesuai tujuan, mengaplikasikan bentuk asuhan keperawatan dengan critical thinking yang sesuai dengan sumber daya, sarana dan prasarana yang ada dilahan praktek sesuai dengan tujuan mata ajar, dan mengaplikasikan tampilan sosok dan sikap perawat profesional. Mahasiswa yang diperkenankan mengikuti program profesi adalah mahasiswa semester IX Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Keperawatan USU yang telah menyelesaikan program sarjana S.Kep yang talah menempuh beban studi selama tiga semester dan telah menyelesaikan SKS sarjana keperawatan. Pelaksanaan program studi ditempuh selama satu tahun dengan total SKS kelas regular sebesar 27 SKS. Mahasiswa tetap dinas meskipun libur nasional dan melakukan praktek selama 7-8 jam setiap hari, serta pengaturan shif putaran dinas di atur oleh Klinical Instuctur atau pihak yang berwenang sesuai aturan yang berlaku di lahan praktek Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners Program Studi Ilmu Keperawatan USU, 2007. Ketentuan Umum bagi mahasiswa program profesi kelas regular adalah mahasiswa wajib mengikuti Kepanitriaan Umum sesuai jadwal yang telah ditetapkan, mahasiswa wajib mengikuti ujian kepanitriaan umum dengan metode ujian OSCA, presensi mahasiswa wajib hadir 100, dengan ketentuan bila absent tanpa keterangan wajib mengganti 2x jam yang ditinggalkan. Bila ijin mengganti sesuai dengan hari yang ditinggalkan, mahasiswa wajib mengikuti penugasan mata ajar profesi terkait, dengan mendapatkan sanksi bila tidak menyelesaikan. Sanksi sesuai dengan mata ajar terkait, Seragam mahasiswa menggunakan seragam sesuai surat edaran resmi dari akademi, yaitu: seragam klinik RS putih- putih dengan sepatu putih, seragam dikomunitaslapangan atas putih bawah coklat sepatu hitam. Mengenakan atribut lengkap nama dan kartu tanda praktikan yang dikeluarkan resmi sesuai lahan praktek.

2.4 Faktor Stres Mahasiswa Program Pendidikan Ners

Mahasiswa keperawatan merupakan seorang calon perawat professional yang akan melaksanakan asuhan keperawatan di pelayanan kesehatan. Dalam menjalankan profesinya mahasiswa rawan terhadap stres. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres perawat dengan kategori tinggi sebesar 47, tingkat stres tinggi cenderung mengarah pada gangguan fisiologis, seperti: sering mengalami sakit kepala pusing, tekanan darah meningkat, mengalami ketegangan dalam bekerja, sering mengalami jantung berdebar, bola mata melebar, barkeringat dingin, nyeri leher dan bahu Ilmi, 2003. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Mc. Grath dan kawan-kawan 1989 di Inggris, menemukan kesepakatan tentang sumber stres dalam bidang keperawatan yakni 67 responden menyatakan waktu tidak mencukupi untuk menyelesaikan tugas secara memuaskan, 46 batas waktu ditentukan oleh orang lain Anonim, 2006. Stressor pada perawat cukup bervariasi. Penelitian yang dilakukan oleh Admi dengan indikator NSSS Nursing Student’s Stres Scale pada 46 mahasiswa keperawatan pada saat melaksanakan pendidikan profesi hasilnya menunjukkan perbedaan yang signifikan antara level stres mahasiswa yang sudah lama atau pernah praktek dengan mahasiswa yang baru mulai praktek. Menurut NSSS Nursing Student’s Stres Scale terdapat enam sumber stres pada mahasiswa keperawatan yaitu tuntutan pengetahuan yang memadai adequate knouledge, pengawasan yg ketat close supervision, pandangan yang tidak menyenangkan averse sights, penyebab munculnya kesakitan causing pain, sumber daya harus memadai insufficient resources, dan adanya masalah nyata reality conflict Wang, 2009. Demikian pula halnya pada mahasiswa keperawatan USU, berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 20 Oktober 2010 didapatkan informasi secara verbal dari beberapa mahasiswa regular bahwa dalam melakukan praktik sebagai mahasiswa program ners selain melakukan asuhan keperawatan kepada klien sesuai kompetensi yang ditetapkan oleh institusi, mereka juga harus membuat tugas dalam bentuk laporan pendahuluan, makalah seminar, dan laporan data kasus. Beberapa diantaranya menyatakan bahwa tugas-tugas yang diberikan tidak jarang menyebabkan para mahasiswa menjadi sangat terbebani Juli, komunikasi personal,20 OKtober 2010. Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 20 Oktober 2010 pada 10 mahasiswa profesi ners didapatkan 770 orang mengatakan selama praktek profesi mengalami kelelahan ngantuk dan capek hal ini disebabkan karena banyaknya tugas berkaitan dengan laporan pendahuluan, laporan studi kasus dan laporan presentasi seminar, 2 20 orang menyatakan praktek profesi menyenangkan karena banyak mendapat pengalaman baru di rumah sakit. 110 orang mengatakan membosankan karena rutinitas yang monoton. Informasi tambahan lainnya yaitu tidak jarang mahasiswa meminta bantuan temannya untuk mengerjakan tugas, meskipun ada juga yang tetap semangat mengerjakan tugasnya dengan kemampuan yang dimiliki. Mahasiswa keperawatan diasumsikan bahwa banyak yang mengalami stres. Hal ini terlihat dari banyaknya keluhan-keluhan mahasiswa seperti perasaan lelah, nyeri otot dan sendi, jantung berdebar, mudah marah, sulit konsentrasi, apatis, serta nafsu makan menurun. Menurut Anoraga 2001 hal ini merupakan gejala-gejala adanya stres.