Laporan Kinerja Perpustakaan 2010
53
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian terdapat cara atau metode untuk menghasilkan penelitian yang akurat. Metode penelitian menurut Mardalis 2008: 14 adalah:
“Suatu metode ilmiah yang memerlukan sistimatika dan prosedur yang harus ditempuh dengan tidak mungkin meninggalkan setiap unsur, komponen yang
diperlukan dalam suatu penelitian”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor 1992: 21-22menyatakan: “Penelitian kualitatif merupakan salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan prilaku orang yang diamati”. Berdasarkan pendapat Glaser yang disitir oleh Pendit 2003: 297, data
kualitatif dapat mengungkapkan elemen-elemen yang diperlukan untuk membentuk teori tentang hubungan antar manusia, yaitu kondisi, norma, penyimpangan, proses,
pola dan sistem sosial dan dirasakan oleh orang-orang di masyarakat itu”.
3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan pada Layanan Digital Perpustakaan USU, yang berlokasi di Jl. Perpustakaan No.1 Kampus USU, Padang Bulan, Medan. Waktu pengambilan
data direncanakan pada bulan Februari-April 2011. Alasan pemilihan lokasi didasarkan pada penerapan teknologi informasi pada Layanan digital Perpustakaan
USU yang dapat memungkinkan Customer Relationship Management CRM diterapkan lebih maksimal, karena salah satu tujuan penerapan CRM adalah
mengalihkan layanan pengguna ke berbasis web. 3.3. Proses Penelitian
3.3.1. Mengidentifikasi Informan
Informan dalam penelitian yang dilakukan adalah pustakawan yang bertugas pada Layanan digital Perpustakaan USU dan pengguna yang sedang memanfaatkan
Laporan Kinerja Perpustakaan 2010
54 Layanan Digital Perpustakaan USU sebagai penguat informasi yang diberikan
pustakawan tersebut.Informan merupakan orang yang dapat memberikan keterangan mengenai pokok permasalahan dalam penelitian. Teknik pengambilan informan
dilakukan secara purposif. Menurut Sugiyono 2006 : 61 “Purposive sampling adalah teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu”.
Penelitian yang akan dilakukan tidak menentukan banyaknya informan untuk di wawancarai, tetapilebih ditekankan pada kualitas pemahaman pada permasalahan
yang diteliti. Penentuan informan dilakukan sesuai dengan karakteristik tertentu yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian.
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah: 1.
Wawancara Salah satu teknik pengumpulan data ialah dengan wawancara yaitu
mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden. Seperti yang di ungkapkan oleh Moleong 2002 : 135 menjelaskan bahwa: “wawancara
adalah percakapan yang dilakukan dengan maksud tertentu dan dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang
diwawancarai interview yang memberikan jawaban pertanyaan itu”. Teknik wawancara ini dapat digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara
lebih mendalam serta jumlah responden yang sedikit. Wawancara dilakukan secara langsung dengan pustakawan yang bertugas di
Layanan digital. Ada beberapa macam wawancara, yaitu “tidak berstruktur unstructured, terstrukrur structured, campuran mixed, pemecahan masalah, dan
stres interview” Handoko, 1997 : 94 Sedangkan Nasution 1982 : 135 menyatakan pada umumnya wawancara
dibedakan dua macam yaitu: 1.
Wawancara berstruktur dilakukan berdasarkan daftar pertanyaan dengan maksud dapat mengontrol dan mengatur berbagai dimensi wawancara itu
antara lain pertanyaan yang diajukan telah ditentukan bahkan kadang- kadang juga jawabannya, demikian pula ruang lingkup masalah, sehingga
benar-benar dibatasi.
2. Wawancara tak berstruktur dilakukan dengan tidak mempersiapkan
pertanyaan sebelumnya, pewawancara boleh menanyakan apa saja yang dianggapnya perlu dalam situasi wawancara itu. Pertanyaan tidak diajukan
Laporan Kinerja Perpustakaan 2010
55 dalam urutan yang sama, bahkan pertanyaanya pun tak selalu sama.
Namun ada baiknya bila pewawancara sebagai pegangan mencatat pokok- pokok penting yang akan dibicarakan sesuai dengan tujuan wawancara.
Peneliti memilih menggunakan teknik wawancara berstruktur dalam melakukan penelitian. Apabila terdapat keterangan kurang jelas terhadap jawaban
yang diberikan, peneliti dapat mengulang pertanyaan wawancara yang diambil dari pedoman wawancara. Data dari wawancara direkam dengan memakai media tertentu
dan juga dibantu dengan alat tulis lainnya. Hasil rekaman wawancara dibuat dalam bentuk tertulis, yang kemudian dibaca dan diteliti ulang untuk mendapatkan data yang
benar. 2. Observasi
Selain wawancara, teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi. Menurut Arikunto 2002 : 103 menyatakan: “Observasi adalah kegiatan
yang meliputi pemusatan terhadap objek yang menggunakan seluruh aspek indera”. Kegiatan observasi dilakukan pada lokasi penelitian yang sebenarnya dalam rangka
untuk memperoleh data yang diinginkan. 3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik yang dapat dilakukan dalam pengumpulan data selain wawancara dan observasi. Studi dokumentasi dilakukan
untuk menunjang kelengkapan data melalui buku, majalah, jurnal, dan juga artikel yang terseda dalam media online.
3.4. Sumber Pengumpulan Data
Sumber pengumpulan data penelitian ini adalah: 1.
Data Primer, yaitu data yang diperoleh melalui wawancara kepada pegawai yang bertugas di layanan digital untuk mengetahui informasi mengenai
penerapan CRM pada layanan tersebut. 2.
Data sekunder adalah data yang mendukung data primer yaitu dokumen yang berkaitan dengan layanan digital Perpustakaan USU, buku, jurnal,
dan hasil penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini. 3.5. Instrumen Penelitian
Laporan Kinerja Perpustakaan 2010
56 Ada beberapa jenis instrumen yang dapat digunakan sebagai alat untuk
mengumpulkan data dalam melakukan suatu penelitian, sebagaimana yang dikemukanan oleh Sugiyono 1998 : 84 yaitu:
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati secara spesifik semua fenomena
ini disebut variabel penelitian. Bentuk instrumen mana yang akan dipilih tergantung pada beberapa faktor, diantaranya adalah teknik pengumpulan data
yang digunakan: 1.
Angket, digunakan bila responden jumlahnya besar, dapat membaca dengan baik, dan dapat mengungkapkan hal-hal yang sifatnya rahasia.
2. Observasi, digunakan bila objek penelitian bersifat prilaku, proses kerja,
gejala alam, responden kecil. 3.
Wawancara, digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta jumlah respondennya kecil.
4. Gabungan ketiganya digunakan bila ingin mendapatkan data yang lebih
lengkap, akurat, dan konsisten. Pada penelitian ini penulis menggunakan wawancara berstruktur sebagai
instrumen penelitian.
3.5. Analisis Data