Karier Politik BIOGRAFI GANDHI
42
memikat dukungan massa dengan bahasa setempat yang dipahami orang awam yang tidak pernah belajar bahasa Inggris.
34
Pertemuan itu tidak membutakan Gandhi. Dia lantas kembali ke Afrika Selatan dan melanjutkan tugas barunya yakni menentang ekspansi Inggris ke
Boer 1897 meski akhirnya dia tidak bisa mengelak bahwa statusnya sebagai hamba Inggris harus patuh dan memberikan bantuan korps ambulans India
bagi tentara Inggris dalam perang dengan harapan warga India mendapatkan hak-hak layaknya. Keputusan ini membuat Gandhi berjuang mendefinisikan
dirinya dan berusaha menghubungkan realitas kehidupan keseharian yang ambivalen dengan jangkar keyakinan yang koheren.
Namun, balasan Inggris justru sebaliknya. Warga India yang tinggal di sana diwajibkan mendapatkan izin khusus untuk memasuki Transvaal, kecuali
mereka menyuap pegawai Departemen Asiatik.
35
Gandhi yang kecewa akhirnya membangun aliansi untuk menentang Undang-Undang Asiatik
dengan satyagraha dan hartal. Di Masyarakat Islam Hamidiya Johannesburg 1906, Gandhi lantang bicara mengecam peraturan daerah ordonasi yang
diskriminatif dan tiranis itu, serta menyeru boikot pendataan warga meski berujung pada penderitaan.
36
Akibatnya, Gandhi ditahan dan diajukan ke pengadilan untuk pertama kalinya di Persidangan Kriminal Johannesburg
1907, karena dituduh dan terbukti tidak mendatakan diri sebagai warga koloni.
37
Bolak-balik penjara untuk menghapus peraturan itu tidak membuatnya patah semangat. Perjuangan satyagraha-nya pun tidak sia-sia
34
Ibid., h. 59.
35
Ibid., h. 69.
36
Ibid., h. 82.
37
Ibid., h. 92.
43
setelah Gandhi mencapai persetujuan dengan Jenderal Smuts. Pajak £3 akhirnya dihapus. Warga India yang lahir di Afrika Selatan diizinkan masuk
Cape dan Orange Free State dengan bebas dan beberapa hak yang lain dikembalikan dan diberikan. Pertemuan massal di Durban menerima dengan
suara bulat persetujuan itu ketika Gandhi menyampaikannya kepada mereka 1914.
38
Merasa tugasnya di Afrika Selatan sudah berakhir, Gandhi pun kembali ke India dengan segudang pengalaman dan mendapat sambutan hangat dari
warga India.
39
Dia kemudian mengabdi di Servant of India Society Pelayan Masyarakat India milik Gokhale dan menjadi asistennya.
40
Pada 1915 ini Gandhi mulai disibukkan dengan pertemuan-pertemuan yang menginginkan ia
bercerita dan berbagi pengalamannya saat di Afrika Selatan. Dia menghadiri pertemuan Liga Muslimin di Bombay, berpidato pada pembukaan Universitas
Hindu Banaras, dan menghadiri pertemuan tahunan ketiga puluh Indian National Congress. Gandhi pun melakukan perjalanan keliling India dari
Madras ke Karachi untuk mengampanyekan pentingnya rasa nasionalisme India.
41
Menjelang akhir 1916, Gandhi bahkan dipercaya memimpin All-India Common Script and Common Language Conference Konferensi Tulisan
Umum dan Bahas Umum Seluruh India yang berpusat di Ahmedabad. Gandhi menekankan supaya Hindi menjadi bahasa umum India. Saat
menghadiri Kongres Lucknow dia pun menyatakan bahwa pemerintahan
38
I Ketut Wisarja, Gandhi dan Masyarakat Tanpa Kekerasan, h. 30.
39
Dr. T.S.G. Mulia, India: Sejarah Politik dan Gerakan Kebangsaan Jakarta: Balai Pustaka, 1959, h. 199.
40
Stanley Wolpert, Mahatma Gandhi, h. 119.
41
Ibid., h. 124.
44
mandiri swaraj akan menjadi hal yang mustahil kecuali jika urusan Indian National Congress dilakukan dalam bahasa Hindi, bukan Inggris.
42
Setelah berhasil membebaskan buruh kebun nila yang dieksploitasi para pemilik perkebunan di Champaran 1917, Gandhi juga mengetuai Konferensi
Politik Gujarat pertama di Godhra. Di Konferensi Sosial Gujarat, yang juga diadakan di Godhra, Gandhi justru mengecam dosa kepariaan yang sudah
mengakar dalam tradisi India. Pemikirannya tentang antikekerasan dan dosa kepariaan berkembang di masa ini sehingga dia berpendapat bahwa
diskriminasi Hindu ortodoks harus dihentikan
.
43
Perjuangan antikekerasan Gandhi selanjutnya di Kheda 1918 berakhir dengan kesepakatan. Pemerintah Inggris setuju menangguhkan penarikan
pajak dari para petani miskin dan hanya mengambil pajak dari para pemilik tanah kaya yang jumlahnya sedikit sebab sebagian panen tahunan gagal dan
banyak orang kelaparan
.
44
Namun, itu bukalah sebuah kemenangan bagi Gandhi sebab Undang- Undang Defense of India Act 1915 akan diberlakukan kembali oleh
Pemerintahan Inggris dengan membentuk Komite Rowlett.
45
Undang-undang pertahanan yang represif dan sangat membatasi ruang gerak organisasi yang
berkembang ini banyak mendapat kecaman rakyat India, tapi protes mereka dibalas dengan peluru. Penembakan terhadap para demonstran di New Delhi
dan pembantaian ratusan sipil di Amritsar, Punjab, yang dipimpin Jenderal
42
Ibid., h. 125.
43
Ibid., h. 130.
44
Ibid., h. 139.
45
Ibid., h. 141.
45
Dyer, menjadi bukti itu.
46
Gandhi pun tak henti-hentinya menyerukan antikekerasan baik kepada warga India ataupun kepada Pemerintah Inggris.
Dia lantas mendukung Indian National Congress membentuk Komite India Independen untuk menyelidiki kekejaman Punjab.
47
Keberhasilannya yang dipublikasikan luas dalam perjuangan antikekerasan di Champaran, Ahmedabad, dan Kheda membuatnya tersiapkan secara unik
untuk memimpin Swaraj Sabha 1920. Gandhi akhirnya meluncurkan program pembangkangan sipil melalui satyagraha dan ahimsa di antaranya
menolak dan mengembalikan tanda-tanda kehormatan yang diterima dari Inggris, melarang pelajar dan mahasiswa masuk sekolah dan kampus yang
didanai Inggris, memboikot produk Inggris, dan menutup pengadilan- pengadilan Inggris.
48
Namun, gerakan yang mendapatkan dukungan Mohammad dan Saukat Ali selaku wakil komite dukung khalifah Islam ini
melenceng dari harapan. Tidak sedikit warga India yang melakukan penjarahan yang disertai kekerasan dan kekejaman dalam aplikasinya.
49
Satyagraha Gandhi tersebut akhirnya bisa dibilang gagal. Banyak generasi muda India menyalahkannya karena Gandhi meminta perjuangan itu
dihentikan, sedangkan generasi yang lebih tua menganggapnya tidak bertanggung jawab. Namun, popularitasnya di tengah-tengah petani Hindu dan
pedagang muslim tetap tidak berkurang. Atas kejadian itu, Gandhi menarik diri dari lingkaran politik nasional India. Dia lebih memfokuskan pada
kegiatan pengembangan sejumlah ashram yang didirikannya. Gandhi pun
46
Dr. T.S.G. Mulia, India: Sejarah Politik dan Gerakan Kebangsaan, h. 202.
47
Stanley Wolpert, Mahatma Gandhi, h. 148.
48
Dr. T.S.G. Mulia, India: Sejarah Politik dan Gerakan Kebangsaan, h. 211.
49
Hagen Berndt, Agama yang Bertindak, h. 78-79.
46
menganjurkan anggota-anggota ashram-nya untuk menanam kapas, memintal benang, dan menenun kain secara mandiri.
50
Gerakan yang bernuansa kemandirian bangsa India itu akhirnya mendapat apresiasi dari kalangan pejuang kemerdekaan yang meminta Gandhi kembali
ke panggung politik nasional India. Gandhi pun memenuhi keinginan itu dan terpilih sebagai Ketua India National Congress 1924. Di Kongres Belgaum,
Gandhi menyeru persatuan Hindu dan muslim, meneruskan boikot produk impor, menasionalisasikan program pemintalan, dan menghentikan segala
bentuk kekerasan
.
51
Dia bahkan menekankan konversi perubahan tanpa kekerasan, bukan koersi pemaksaan dalam mengaktualisasikan buah
pikirannya. Selain itu, Gandhi pun memimpin parade garam yang berakhir di Pantai Dandi 1930 sebagai bentuk penolakan terhadap pajak garam yang
sudah diberlakukan lebih dari seabad oleh Pemerintah Inggris.
52
Rangkaian aktivitas politik Gandhi sepanjang hayatnya tidak terlepas dari perjuangannya untuk memerdekakan rakyat India dari penjajahan Inggris atau
“Quit India” tinggalkan India dan mencoba melelehkan kekerasan akibat perebutan kekuasaan baik sebelum maupun setelah kemerdekaan penuh
purnaswaraj India tercapai. Orang yang mempersilakan dan mendorong Jawaharlal Nehru menjabat Perdana Menteri India pertama dan tidak mampu
menolak keinginan Ali Jinnah mendirikan Pakistan ini tak henti-hentinya menyerukan persatuan dan perdamaian Hindu dan muslim di India yang mulai
retak setelah perbedaan ideologi politik dua petinggi Indian National Congress
50
Stanley Wolpert, Mahatma Gandhi, h. 176-177.
51
Ibid., h. 171-172.
52
I Ketut Wisarja, Gandhi dan Masyarakat Tanpa Kekerasan, h. 37-38.
47
tersebut mulai mengemuka dan kentara.
53
Kematian Gandhi bahkan menjadi bukti pengorbanannya terhadap perjuangan perdamaian dan kemanusiaan
tersebut.
53
Ibid., h. 41-44.
48