17
penetapan dan implementasi strategi pengawasan bank. Sedangkan masyarakat sangat menginginkan agar lembaga usaha sektor perbankan ini sehat dan maju sehingga
merasa aman menyimpan dan meminjam dana di bank. Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian lebih lanjut temuan-
temuan empiris mengenai rasio keuangan, khususnya yang menyangkut kegunaannya dalam memprediksi perubahan laba di masa yang akan datang.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Penilaian Kesehatan Bank Terhadap Pertumbuhan Laba Pada BPR di Sumatera Utara”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
”Apakah rasio-rasio tingkat kesehatan bank yang terdiri dari Capital Adequacy Ratio CAR , Non Performing Loan NPL , Return on Asset ROA dan Loan to
Deposit Ratio LDR berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada BPR di Sumatera Utara?”.
C. Kerangka Konseptual
Laba penghasilan bersih adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan
kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal Purnawati, 2005. Dalam Statement of Financial Accounting
Universitas Sumatera Utara
18
Concept No. 1 2002 informasi laba berfungsi untuk menilai kinerja manajemen, membantu memperkirakan kemampuan laba dalam jangka panjang, memprediksi laba
perusahaan untuk tahun yang akan datang dan menaksir resiko dalam meminjam atau dalam melakukan investasi. Kinerja adalah hasil nyata yang dicapai, kadang-kadang
digunakan untuk menunjukkan dicapainya hasil yang positif. Kinerja bank dapat diketahui melalui penilaian tentang tingkat kesehatan bank, yang standardnya telah
ditentukan oleh bank Indonesia. Kinerja menunjukkan sesuatu yang berhubungan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kekuatan tersebut dipahami untuk dapat
dimanfaatkan dan kelemahan pun harus diketahui agar dapat dilakukan langkah- langkah perbaikan.
Ukuran penilaian kesehatan bank telah ditentukan oleh Bank Indonesia seperti yang telah tertera pada Undang-Undang RI No 7 Tahun 1992 tentang Perbankan di
Pasal 29. Bank Indonesia telah mengeluarkan Surat Edaran No.265BPPP Tanggal 29 Mei 1993 yang mengatur tentang tata cara penilaian kesehatan bank. Metode
penilaian tingkat kesehatan bank menurut Bank Indonesia meliputi lima aspek yaitu : Capital, Asset Quality, Management, Earnings, dan Liquidity atau lebih dikenal
dengan istilah CAMEL. Ada tiga langkah dalam menentukan rating dengan peringkat hingga menentukan
peringkat yaitu :
Universitas Sumatera Utara
19
1. Mengumpulkan laporan keuangan bank-bank yang terdiri atas neraca, laporan
rugi-laba dan informasi lainnya. Laporan diambil melalui Bursa efek Indonesia.
2. Mengolah angka-angka dengan berbagai rasio dan pertumbuhan yang sudah
ditetapkan. Hasilnya dikaitkan dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya. Pembobotan masih diberatkan pada rasio keuangan
dibandingkan dengan pertumbuhan. 3.
Ketiga, memberi notasi akhir untuk memberi peringkat, sehingga dapat diketahui bank-bank mana saja yang memiliki kriteria sehat, cukup sehat,
kurang sehat dan tidak sehat.
Tabel 1.1 Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Metode CAMEL
Faktor yang Dinilai
Bobot
Permodalan CAR
30 Kualitas Aktiva
Produktif NPL
30
Manajemen NPM
20 Rentabilitas
ROA 10
Likuiditas LDR
10 Jumlah Bobot
100
Sumber : Booklet Perbankan Indonesia 2008
Ukuran yang digunakan untuk mencerminkan tingkat kesehatan bank dapat dilihat pada Tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
20
Tabel 1.2
Nilai Kredit dan Prediksi Tingkat Kesehatan Bank
Nilai Kredit Predikat
81-100 Sehat 66-80 Cukup
Sehat 51-66 Kurang
Sehat 0-51 Tidak
Sehat
Sumber: Kasmir, 2005:186
Dalam penelitian ini, peneliti tidak mencantumkam rasio Net Profit Margin NPM disebabkan Bank Indonesia dan BPR yang ada di Sumatera Utara tidak
mempublikasikan rasio NPM pada laporan keuangan publikasi masing-masing BPR. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang dikemukakan
sebelumnya, maka model kerangka konseptual yang digunakan adalah :
Penilaian Kesehatan Bank
Capital Adequacy Ratio CAR X1
Non Performing Loan NPL X2
Return on Asset ROA X3
Loan to Deposit Ratio LDR X4
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : Siamat 2005 diolah 2009
D. Hipotesis