31
2. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien regresi yang didapat signifikan. Ada dua jenis koefisien regresi yang dapat dilakukan yaitu
uji-F dan uji-t. 1. Uji Serempak Uji F
Uji F merupakan suatu ukuran keberartian signifikansi keseluruhan dari regresi yang ditaksir, juga merupakan pengujian keberartian signifikansi dari
koefisien determinasi R
2
. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara serentak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel terikat. Bentuk Pengujiannya adalah sebagai berikut :
H : b
1
=b
2
=b
3
=b
4
=0
Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari CAR Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan NPL, Return on Assets
ROA dan LDR Loan to Deposit Ratio terhadap kinerja BPR.
H : Tidak semua bi b
1
,b
2
,b
3
,b
4
sama dengan nol
Maka dianggap variabel independen yang terdiri dari dari CAR Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan NPL, Return on Assets ROA dan LDR
Loan to Deposit Ratio telah memenuhi model penelitian terhadap variabel pertumbuhan laba. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini adalah:
Terima H bila F
Hitung
≤ F
Tabel
Tolak H terima H
1 bila
F
Hitung
F
Tabel
Universitas Sumatera Utara
32
2. Uji- t uji pengaruh parsial Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dilakukan menggunakan uji statistik t. Bentuk Pengujiannya adalah sebagai berikut :
H : b
i
= 0 ; artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
H
1
: b
i
≠ 0 ; artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat . Pada penelitian ini nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan t
tabel
pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria pengambilan keputusan pada
uji-t adalah: Terima H
bila –t
tabel
≤t
hitung
≤ t
tabel
Tolak H bila t
hitung
-t
tabel
atau t
hitung
t
tabel
Universitas Sumatera Utara
33
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Yunitia 2009
melakukan penilitian tentang ”Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank
Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Industri Perbankan Terbuka Di Indonesia”. Hasil penelitiannya bahwa secara bersama-sama rasio tingkat kesehatan bank CAMEL yang
dinyatakan dalam rasio-rasio keuangan yang terdiri dari variabel Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Net Profit Margin NPM, Return On Assets ROA,
Beban Operasional Pendapatan Operasional BOPO, dan Loan to Deposit Ratio LDR mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan laba perbankan. Hal ini
berdasarkan hasil uji secara simultan Uji F. Marlupi 2007 melakukan penelitian tentang ”Analisis Kinerja Perusahaan
Perbankan Menggunakan Rasio CAMEL”. Hasil penelitiannya bahwa variabel-variabel CAMEL yang terdiri dari CAR, BOPO, ROA, RORA, LDR, dan Net Profit Margin
merupaka variabel pembeda dalam membedakan tingkat kesehatan bank. Serta variabel yang terbukti paling dominan dalam membedakan status tingkat kesehatan bank adalah
CAR, RORA, dan ROA. Sedangkan ketiga variabel lain yaitu BOPO, LDR dan Net Profit Margin tidak mampu membedakan status tingkat kesehatan bank.
Luciana 2005 melakukan penelitian tentang ”Analisis Rasio CAMEL Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan”. Hasil penelitiannya bahwa
rasio CAR mempunyai pengaruh signifikan terhadap kondisi bermasalah dan
Universitas Sumatera Utara