Putusan Pengadilan Tinggi Pontianak No. 89Pid2007PT.PTK Putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 761 KPid.sus2007

624.150,- dua ratus empat puluh tiga juta enam ratus dua puluh empat ribu seratus lima puluh rupiah. 103

2. Putusan Pengadilan Tinggi Pontianak No. 89Pid2007PT.PTK

Pada tingkat pengadilan tinggi Pontianak, sebelum hakim memberikan putusan maka harus mempertimbangkan beberapa hal terlebih dahulu. Pertama hakim dapat menerima permintaan banding jika penuntut umum mengajukannya sesuai dengan cara yang diatur oleh undang-undang. Kedua, penuntut umum harus mengajukan memori banding dan terdakwa mengajukan kontra memori banding kepada pengadilan tinggi Pontianak. Ketiga, hakim pengadilan tinggi pontianak tidak setuju dengan lamanya pidana yang dijatuhkan terhadap terdakwa. keempat, berdasarkan kepada pertimbangan aspek tujuan pemidanaan maka putusan putusan pangadilan negeri Ketapang harus diperbaiki mengenai lamanya pidana yang dijatuhkan terhadap terdakwa. 104 Berdasarkan beberapa pertimbangan majelis hakim, maka terdakwa Nurhaidi als H.Moch Edy Selamat Sentoso bin Sukawi tetap dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana kehutanan dan hakim menerima permintaan banding jaksa penuntut umum. Hakim juga menjatuhkan putusan terhadap terdakwa dengan pidana penjara 10 bulan dan denda sebesar Rp.300.000.000,- dan merampas barang bukti 1satu KLM Benua Sandai. 105 Berdasarkan pasal 241 KUHAP putusan pada tingkat pegadilan tinggi dapat berupa putusan yang menguatkan, mengubah atau memperbaiki putusan dan dapat juga membatalkan putusan pengadilan negeri. Jadi dalam perkara ini putusan yang 103 Ibid, hlm 16-17 104 Mudzakir , Putusan No. 89KPid2007PT.PTK Tentang Illegal logging, hlm 8 105 Ibid, hlm 9-10 dijatuhkan terhadap terdakwa adalah putusan yang memperbaiki putusan pengadilan negeri dan sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 106

3. Putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 761 KPid.sus2007

Sebelum memberikan keputusan terhadap pemohon kasasi Nurhaidi als H.Moch Edy Selamat Sentoso bin Sukawi, Hakim harus mempertimbangkan terlebih dahulu alasan-alasan yang diajukan oleh pemohon kasasi. Alasan-alasan tersebut diajukan karena penerapan hukum tidak diterapkan atau diterapkan tidak sebagaimana mestinya dan tidak sesuai dengan judex factie. Alasan yang diajukan oleh pemohon kasasi adalah sebagai berikut: 107 Pertama, walaupun pemohon kasasi telah melakukan perbuatan yang melanggar UU No. 41 tahun 1999 ia adalah orang awam yang tidak mengerti tentang aturan dan hukum. Kedua, pemohon kasasi telah dibohongi oleh sdr. Husein selaku orang yang memesan kapal karena dianggap kayu-kayu tersebut memiliki dokumen dan akan diserahkan kepada pemohon kasasi setelah selesai dimuat. Ketiga, pemilik kayu adalah Kevin, sedangkan pemohon kasasi hanya seorang nahkoda kapal yang bekerja untuk mendapat upah dari mengangkut suatu barang. Keempat, kegiatan dibidang kehutanan khususnya dibidang kayu merupakan suatu pendapatan tetap bagi sebagian penduduk di daerah pedalaman kabupaten Ketapang dan jika pemohon kasasi tidak mengangkut kayu maka ia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Kelima, pemohon kasasi adalah sebagai kepala keluarga yang menjadi tulang punggung keluarga. Keenam, pemohon kasasi sangat menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan yang sama. 108 106 Harun M Husin, Kasasi Sebagai Upaya Hukum, Jakarta : PT. Sinar Grafika, 1992, hlm 35 107 Parman , Putusan No. 761 KPid.Sus2007 Tentang Illegal Logging, hlm 5 108 Ibid, hlm 5-6 Berdasarkan alasan-alasan yang diajukan oleh pemohon kasasi, maka hakim mempunyai pertimbangan bahwa judex factie tidak salah di dalam menerapkan hukum. Dan penerapan hukum di dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum danatau undang-undang, maka pemohon kasasi harus ditolak. 109 Maka sebenarnya berdasarkan pasal 244 dan pasal 248 KUHAP, upaya hukum kasasi dilakukan guna menentuka benar atau tidaknya suatu peraturan hukum tidak diterapkan atau diterapkan tidak sebagaimana mestinya. Jika penerapan suatu hukum sudah diterapkan dengan benar maka kasasi ditolak oleh Mahkamah Agung. 110

E. Analisis Putusan Hakim

Dokumen yang terkait

Eksistensi Presidential Threshold Paska Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/Puu-Xi/2013

6 131 94

Perlindungan Hukum Terhadap Perjanjian Keagenen (Studi Putusan Mahkamah Agung No. 2363 K/Pdt/2011)

2 82 81

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Efektivitas Penerapan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179/K/SIP/1961 Di Dalam Persamaan Hak Mewaris Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Pada Masyarakat Suku Batak Toba Perkotaan (Studi Di Kecamatan Medan Baru)

2 68 122

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Sikap Masyarakat Batak-Karo Terhadap Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI) No.179/K/SIP/1961 Dalam Persamaan Kedudukan Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Mengenai Hukum Waris (Studi Pada Masyarakat Batak Karo Desa Lingga Kecamatan Simpang...

1 34 150

Efektifitas Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilukada oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi

3 55 122