BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perubahan dunia yang begitu cepat telah memaksa produsen dan para penjual berpikir keras agar tetap eksis di dunianya. Perubahan ini diakibatkan oleh berbagai
sebab seperti pesatnya pertumbuhan dan perkembangan teknologi, baik teknologi mesin dan alat-alat berat, terlebih lagi teknologi komunikasi. Perkembangan
teknologi mesin misalnya telah mampu mengubah mutu produk, mulai dari kemasan sampai kepada isinya semakin menarik dan kompetitif.
1
Begitu pula dengan teknologi informasi dan telekomunikasi yang berkembang dalam hitungan detik
2
. Dunia yang begitu luas dan terkotak-kotak dalam beberapa bagian menjadi menyatu seolah-olah tanpa batas menenbud belahan dunia lainnya.
Kejadian di dunia lain secepat itu dapat diketahui bagian dunia lainnya yang juga dalam waktu sekejap mata.
Akibat perubahan teknologi yang begitu cepat berimbas juga kepada perubahan perilaku masyarakat. Informasi yang masuk dari berbagai sumber dengan
mudah diperoleh dan diserap oleh berbagai masyarakat sekalipun dipelosok pedesaan yang terpencil. Imbas yang paling nyata adalah masyarakat begitu cepat pandai dalam
memilih produk yang disukai dengan membanding-bandingkan antara produk yang sejenis, tentu saja dalam arti yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka.
1
Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: Rajawali Pers, 2004, h.5.
2
Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: Rajawali Pers, 2004, hal.6
Dengan demikian bank dapat menciptakan produk yang diinginkan dan dibutuhkan nasabah. Di samping itu bank juga harus dapat mengetahui lingkungan
pemasaran. Lingkungan pemasaran akan sangat berpengaruh terhadap pemasaran yang akan dijalankan. Lingkungan pemasaran terdiri dari lingkungan interen dan
lingkungan eksteren. Dengan mengetahui lingkungan pemasaran maka dengan mudah akan dapat menentukan langkah selanjutnya.
3
Pemasaran sangat penting dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabah akan suatu produk dan jasa bank. Terlebih bagi dunia perbankan yang
merupakan badan usaha yang berorientasi profit, kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu kebutuhan utama dan harus dijalankan. Tanpa kegiatan pemasaran
jangan diharapkan kebutuhan nasabah akan terpenuhi. Oleh karena itu, bagi dunia usaha apalagi seperti usaha perbankan perlu mengemas kegiatan pemasarannya secara
terpadu dan terus-menerus. Sikap konsumen merupakan salah satu faktor eksternal yang kuat
pengaruhnya terhadap perilaku seseorang. Sikap evaluasi kognitif, adalah perasaan emosional dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan dan tidak
menguntungkan terhadap suatu benda atau gagasan, dengan menuntun individu ke dalam kerangka berfikir untuk menyukai atau tidak menyukai suatu obyek.
3
Husein Umar, Riset pemasaran dan perilaku konsumen, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2005, hal.45
Kondisi persaingan antar bank tersebut diatas maka manajer pemasaran jasa perbankan diharapkan mampu mengidentifikasi dan menganalisis tentang perilaku
nasabah dalam mengambil keputusan untuk menabung. Dengan adanya demand dari masyarakat terhadap perbankan syariah, untuk
mewujudkan visinya menjadi “universal banking” ,BNI membuka layanan perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah dengan konsep dual system banking,
yakni menyediakan layanan perbankan umum dan syariah sekaligus. Hal ini sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1998 yang memungkinkan bank-bank umum untuk
membuka layanan syariah.
4
Di awali dengan pembentukan Tim Bank Syariah di Tahun 1999, Bank Indonesia kemudian mengeluarkan ijin prinsip dan usaha untuk beroperasinya unit
usaha syariah BNI.
5
Dari awal beroperasi hingga kini, BNI Syariah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Asset meningkat dari Rp. 160 Milyar di Tahun 2001 menjadi 460
Milyar di Tahun 2002. Seiring dengan itu kinerja usaha juga mengalami peningkatan dengan pencapaian laba sebesar Rp. 7,2 Milyar dibanding tahun 2001 yang masih
rugi sebesar 3,1 Milyar. Dana pihak ketiga meningkat sebesar 88 dari tahun 2001 menjadi Rp. 205 Milyar. Pembiayaan juga meningkat 163 menjadi 292,9 Milyar.
Data di atas menunjukkan bahwa perbankan syariah memiliki prospek yang baik dan
4
Sejarah singkat BNI Syariah. Dapat diakses di http:www.bnisyariah.tripod.comprofil.html
. diakses pada tanggal 10 April 2010.
5
Sejarah singkat BNI Syariah. Dapat diakses di, www.bnisyariah.tripod.comprofil.html. diakses pada tanggal 10 April 2010.
akan terus berkembang di masa yang akan datang. Pada akhir tahun 2003 dana pihak ketiga meningkat 97.56 menjadi Rp405 milyar, pembiayaan meningkat sebesar
67.57 menjadi Rp490milyar sedangkan laba mencapai peningkatan sebesar 281.39 menjadi Rp.27.46 milyar. Pada tahun 2004 BNI Syariah mendapatkan
penghargaan The Most Profitable Islamic Bank untuk yang kedua kalinya, penghargaan ini berdasarkan penilaian oleh Karim Business Consulting bekerja sama
dengan Majalah Manajemen dan PPM.
6
BNI Syariah menitikberatkan pada individual dan bisnis dengan menyediakan serangkaian produk dan jasa perbankan berbasis Syariah bagi kedua segmen tersebut,
yang terdiri dari 3 tiga kategori yaitu : 1 Produk Dana: Giro, Wadiah ,Tabungan
Mudharabah, Tabungan Haji Mudharabah THI Mudharabah, Deposito
Mudharabah.2 Produk Pembiayaan: Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan Ijarah Bai Ut Takjiri. 3 Produk
Jasa; Kiriman uang, berdasarkan prinsip wakalah, Garansi Bank berdasarkan prinsip kafalah, Inkaso, berdasarkan prinsip wakalah.
7
Dengan bertitik tolak pada pemaparan di atas, maka penulis sangat tertarik untuk meneliti lebih mendalam sehingga diperoleh pemahaman yang lebih mendalam
mengenai faktor-faktor dalam sistem marketing mix dalam hal keputusan menjadi
nasabah yang dituangkan dalam skripsi yang berjudul “Analisis Terhadap Alasan
6
Produk BNI Syariah. Dapat diakses di, www.bnisyariah.tripod.com
. Diakses pada tanggal 10 April 2010.
7
Frequently Asked Question. Dapat diakses di http:www.bnisyariah.tripod.comfaq.html
. diakses pada tanggal 10 April 2010.
Masyarakat Untuk Menjadi Nasabah BNI Syariah Ditinjau Dari Perspektif Marketing Mix”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah