Agar supaya manusia tidak memandang murah terhadap jiwa manusia, maka Allah memberikan ancaman bagi mereka yang meremehkannya. Tindakan merusak atau
menghilangkan jiwa milik orang lain maupun jiwa milik sendiri adalah perbuatan melawan hukum Allah. Tindakan menghilangkan jiwa hanya diberikan kepada lembaga
peradilan Pemerintah Islam sesuai dengan aturan pidana Islam. Ini pun dilakukan dalam rangka memelihara dan melindungi jiwa manusia secara keseluruhann. Sebagaimana
tergambar dalam firman Allah SWT dalam surat al-Baqarah ayat 179:
ا ؤ ةﻮ صﺎ ا ﻜ و
ناﻮ ﻜ ﻷ ةﺮ ا
:
Artinya: “Dan dalam Qishash itu terdapat jaminan kelangsungan hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal supaya kamu bertakwa”
QS. al-Baqarah: 179 Begitu besarnya penghargaan Islam terhadap jiwa, sehingga segala perbuatan yang
merusak atau menghilangkan jiwa manusia diancam dengan hukuman yang setimpal Qishas atau Diyat
. Dari latar belakang di atas penelitian ini diberi judul : ”Tindak Pidana Profesi
Kedokteran Menurut Hukum Pidana Indonesia Dan Hukum Pidana Islam”.
B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah
Mengingat permasalahan di bidang kedokteran amat luas untuk dibahas maka dalam skripsi ini dibatasi pada aspek pidana yang berkaitan dalam dunia kedokteran, khususnya
mengenai sanksi pidananya. Sedangkan yang dimaksud dengan hukum pidana Indonesia adalah hukum pidana yang berlaku di Indonesia yaitu, ketentuan-ketentuan pidana dalam
Kitab undang-undang hukum pidana KUHP, dan Undang-undang Nomor. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran.
Agar penelitian ini lebih terpokus dan terarah maka penulis membatasi tulisan ini hanya pada ketentuan sanksi pidana profesi kedokteran menurut hukum pidana Indonesia
dan Hukum Pidana Islam. Adapun rumusan masalah dalam skripsi ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan profesi kedokteran dalam hukum Indonesia dan hukum
Islam? 2.
Bagaimana hak dan kewajiban profesi kedokteran dalam pandangan hukum Indonesia dan hukum Islam ?
3. Bagaimana pandangan hukum pidana Indonesia dan hukum pidana Islam mengenai
tindak pidana profesi kedokteran, dan bagaimana ketentuan sanksi pidananya ? 4.
Bagaimana persamaan dan perbedaan antara hukum pidana Indonesia dan hukum pidana Islam mengenai tindak pidana profesi kedokteran ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui hak dan kewajiban profesi kedokteran dalam hukum
Indonesia dan hukum Islam. b.
Untuk mengetahui dan mengidentipikasi tindakan-tindakan profesi kedokteran yang terkena ancaman pidana.
c. Untuk mengetahui gambaran pandangan hukum pidana Indonesia dan hukum
pidana Islam mengenai tindak pidana profesi kedokteran. d.
Untuk mengetahui persaman dan perbedaan antara hukum pidana Indonesia dan hukum pidana Islam mengenai tindak pidana profesi kedokteran.
2. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat luas pada umunya dan dokter atau pelayan kesehatan pada khususnya dalam rangka memahami ketentuan
sanksi pidana dalam bidang medik, sehingga para pemberi pelayanan kesehatan berhati- hati dalam menjalankan profesinya yang amat mulia itu. Juga hasil penelitian ini dapat
memberikan khazanah pengetahuan di bidang hukum Islam khususnya hukum pidana Islam di bidang medik kesehatan.
D. Tinjauan Pustaka