30
surat Umar bin Abdul Aziz kepada para pegawainya: Tak ada kewajiban pajak atas tanah bagi orang yang telah memeluk Islam.
21
Ulama Hanafiyah dan Syiah Zaidiyah berpendapat bahwa kewajiban pajak itu tidak gugur, dikarenakan ada makna biaya dan balasan dalam
pajak, sehingga tetap wajib atas orang yang masuk Islam, dan tidak terkecuali.
22
Wilayah para penandatangan kesepakatan itu dianggap oleh Syafiiyah dan sebagian ulama Hanabilah sebagai wilayah perdamaian
atau perjanjian. Tapi menurut Jumhur wilayah itu adalah wilayah Islam yang penduduknya diposisikan sebagai ahl dzimmah yang wajib dikenai
pajak.
2. Tanah yang berada dalam wilayah kekuasaan
Ada dua jenis tanah dalam kategori ini, yaitu tanah yang berpemilik dan tanah mubah. Tanah yang berpemilik dibagi menjadi dua kategori, tanah yang
dipakai dan tanah yang dibiarkan bero. Begitupun tanah mubah ada yang dipakai untuk kepentingan mencari kayu dan mengembala binatang, ada juga
tanah kosong yang kini disebut sebagai tanah milik Negara. Jadi yang dimaksud sebagai tanah yang dipakai adalah tanah yang digunakan sebagai
pemukiman, wilayah pertanian atau yang lainnya.
23
Sedang tanah bero adalah
21
Al-Zuhaily, Al-Fiqh Al-Islâmi, h. 4605-4606.
22
Al-Zuhaily, Al-Fiqh Al-Islâmi, h. 4607
23
Al-Khâtib As-Syarbîniy, Mughnî Al-Muhtâj, h. 490-491
31
tanah yang kering tak berair, tidak ditempati sebagai pemukiman atau untuk kepentingan apapun.
Adapun ketentuan hukum yang berlaku pada tanah milik yang dipakai adalah tak seorang pun berhak menggunakannya tanpa izin pemiliknya.
Sedangkan tanah bero yang sudah kering, tanah ini masih menjadi hak pemiliknya, sekalipun periode keberoannya lama, bahkan bisa dijual,
digadaikan, dihibahkan atau disewakan dan diwariskan. Ketentuan ini berlaku jika pemilik tanah itu diketahui, jika tidak diketahui maka tanah itu berstatus
luqathah.
24
Menurut ketentuan Islam, baik negara maupun masyarakat tidak dapat mengklaim sebidang tanah bila keduanya mengabaikan tanah tersebut melewati
batas waktu 3 tahun.Pemanfaatan atas tanah dalam Islam bukan pada kemampuan seseorang untuk menguasainya tetapi atas dasar pemanfaatannya. Sehingga fungsi
tanah dalam Islam adalah sebagai hak pengelolaan bukan pada penguasaan. Dapat disimpulkan bahwa secara umum, dalam pandangan Islam
prinsip dasar kepemilikan tanah adalah karena pemanfaatan tanah itu sendiri. Artinya,
kepemilikan terhadap
tanah menimbulkan
konsekuensi pemanfaatannya dan sebaliknya aktivitas pemanfaatan dapat menimbulkan
konsekuensi pemilikan. Cara-cara yang sah untuk memiliki tanah adalah melalui pewarisan, akad pemindahan hak milik yang sah, dan kerja.
24
Al-Zuhaily, Al-Flqh Al-Islami, h. 4607
32
Prinsip dasar ekonomi Islam adalah bahwa tidak ada sesuatu yang boleh diperoleh secara gratis. Bahkan, seseorang juga tidak berhak hidup di atas kerja
orang lain. Allah membenci sumber daya yang ditelantarkan, dan juga orang pemalas. Orang yang telah bekerja keras untuk hidup, di mata Islam sama
baiknya dengan jihad berjuang di jalan Allah.
C. Ihya Al-Mawăt 1. Pengertian