18
4. Mengetahui pandangan fiqih terhadap praktek Pemerintah dalam menangani kasus pembebasan tanah.
Manfaat penelitian adalah: 1. Bagi Penulis.
Kegiatan penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menambah pengetahuan teoretis dan memperluas wawasan untuk mempelajari secara
lansung dan menganalisis fiqh berikut Perpres No. 65 Tahun 2006 tentang pembebasan tanah.
2. Bagi Akademisi Guna memberikan pertimbangan kepada para pembuat Undang-Undang untuk
memperhatikan kondisi masyarakat dalam membuat Undang-Undang, sehingga hukum yang dilahirkan tidak hanya sebatas wacana belaka tapi dapat
diterapkan sesuai tujuan melahirkan hukum tersebut, dan menguntungkan masyrakat.
D. Review Studi Terdahulu
Dalam penulisan skripsi terdahulu, terdapat dua penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yakni: 1. Tinjauan Hukum Islam dan Hukum Positif Terhadap Pepres No. 36 Tahun
2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan umum
, oleh: Siti Faizah, SJPMH, 2005.
19
Penulis menguraiakan bahwa pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum dapat dilakukan jika benar-benar
untuk kepentingan umum, dan pemilik tanah harus rela melepaskan tanah miliknya demi kepentingan umum. Pengadaan tanah bagi pelaksanaan
pembangunan untuk kepentingan umum menurut hukukm positif dan hukum Islam dilakukan dengan cara penyerahan dan pencabutan hak atas tanah. Islam
juga mengakui adanya pencabutan hak milik demi kepentingan umum, karena tanah memiliki fungsi sosial yang dapat digunakan untuk kemashlahatan
umat. Kepentingan umum merupakan kepentingan yang manfaatnya dinikmati masyarakat umum tanpa adanya diskriminasi.
2. Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Menurut Hukum Positif dan Hukum Islam Studi Kritis Terhadap
Perpres No. 65 Tahun 2006, oleh: Jalaluddin Noor, SJPMH, 2007.
Penulis mengurai tentang kepentingan umum dalam Perpres No. 65 Tahun 2006, sesuai pasal 2 butir 5 adalah kepentingan sebagian besar
lapisan masyarakat. Tindakan Pemerintah sesuai pasal 18 Perpres No. 65 Tahun 2006 merupakan ketentuan yang tidak mengandung unsur pembatasan,
setiap hak atas tanah baik yang telah memiliki surat-surat resmisertifikat maupun belum dapat dicabut atas dalih pembangunan bagi kepentingan
umum. Hukum Islam memberikan wewenang kepada pemerintah untuk mencabut hak milik demi kepentingan umum, tetapi hal tersebut di lakukan
berdasarkan persetujuan DPR dan DPRD.
20
Dalam skripsi ini penulis akan menguraikan tentang perilaku pemerintah di dalam menentukan suatu kebijakan dalam pertanahan. Dalam
hali ini tentunya pemerintah menggunakan peraturan tersendiri yang mengatur tentang kasus pembebasan tanah antara lain Perpres No.65 Tahun 2006.
Namun Penulis memiliki sorotan yang berbeda dalam skripsi ini, untuk membedakannya dengan dua skripsi terdahulu yang telah disebutkan di
atas. Dalam skripsi ini akan dibahas secara fokus tentang legalitas peraturan yang dibuat pemerintah dalam perspektif fiqih dan Fatwa MUI No. 8 Munas
VIIMUI122005 . Selain itu penulis juga menyoroti tentang otoritas Pemerintah sebagai pengatur kekuasaan untuk mewujudkan kemaslahatan
rakyat dan dampak yang ditimbulkan dari pembebasan tanah terhadap kesejahteraan hidup rakyat.
E. Metode penelitian