BAB 6 PEMBAHASAN
6.1. Karakteristik Penderita Sepsis Neonatorum
6.1.1. Umur dan Jenis Kelamin
Proporsi umur dan jenis kelamin penderita sepsis neonatorum yang dirawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar berikut
ini:
Gambar 6.1. Diagram Bar Distribusi Proporsi Umur dan Jenis Kelamin Penderita Sepsis Neonatorum yang Dirawat Inap di RSU Dr.
Pirngadi Medan Tahun 2005-2009
Dari gambar 6.1. dapat dilihat bahwa proporsi umur tertinggi adalah kelompok neonatal dini 80,7 laki-laki 45,4 dan perempuan 35,3. Sex ratio
1,3:1. Tingginya proporsi penderita sepsis neonatorum pada kelompok neonatal dini dapat diasumsikan karena banyak penderita sepsis yang lahir dengan berat badan lahir
rendah 50,0 dan umur kehamilan ibu kurang bulan 56,9, sehingga neonatal
Universitas Sumatera Utara
dini lebih berisiko terkena sepsis, atau terdapat banyak bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi sehingga menyebabkan bayinya terinfeksi.
Menurut Jumah, dkk 2007 dengan menggunakan studi prospektif di Irak, sepsis neonatus dini dihubungkan dengan infeksi saluran kemih yang dialami oleh ibu
yang akan menyebabkan bayinya terinfeksi saat melalui jalan lahir, sementara sepsis neonatus lanjut dihubungkan dengan prosedur invasive yang dilakukan pada bayi,
atau karena terlalu lama dirawat di rumah sakit atau pemakaian antibiotik yang terlalu lama.
24
Kejadian pada bayi laki-laki dua kali lebih besar daripada bayi perempuan, hal ini mungkin disebabkan karena faktor keterkaitan jenis kelamin atau kerentanan
individu.
53
Universitas Sumatera Utara
6.1.2. Status Kembar
Proporsi status kembar penderita sepsis neonatorum yang dirawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 6.2. Diagram Pie Distribusi Proporsi Status Kembar Penderita Sepsis Neonatorum yang Dirawat Inap di RSU Dr. Pirngadi Medan
Tahun 2005-2009 Dari gambar 6.2. dapat dilihat bahwa proporsi status kembar tertinggi adalah
bayi tidak kembar 88,2. Tingginya proporsi bayi tidak kembar tunggal dapat diasumsikan karena faktor bangsa, umur, paritas, dan keturunan ibu.
Faktor bangsa mempengaruhi kehamilan ganda, di Amerika Serikat lebih banyak dijumpai pada wanita kulit hitam dibandingkan kulit putih. Faktor umur,
makin tua makin tinggi angka kejadian kehamilan kembar dan menurun lagi setelah umur 40 tahun. Paritas, pada primipara 9,8 per 1000 dan pada multipara naik menjadi
18,9 per 1000 persalinan. Keturunan, keluarga tertentu akan cenderung melahirkan anak kembar yang biasanya diturunkan secara paternal namun dapat pula secara
maternal.
32
Universitas Sumatera Utara
6.1.3. Berat Badan Lahir