Pembatasan Masalah Kerangka Konsep

Sedangkan kegiatan promosi promotion yang meliputi kegiatan periklanan, penjual langsung personal selling sales promotion dan publicity dan public relation. Untuk kegiatan periklanan lebih ditujukan kepada pemakai perokok. Sehingga kegiatan periklanan dilakukan oleh PT Djarum Pusat yang berada di Jakarta dengan menggunakan media masa. Hal yang sama juga dilakukan pada aktivitas sales promotion dan kehumasan serta publisitas. Kegiatan kehumasan dan publisitas seperti mensponsori kegiatan olah raga dan pemberian beasiswa dilakukan oleh kantor pusa perwakilan. Sementara itu kegiatan personal selling penjualan langsung lebih banyak menjadi tugas team pemasaran didaerah-daerah. Hal ini disebabkan tenaga pemasar didaerah yang lebih banyak berhubungan dengan kios-kios rokok dan pengasong. 1.2.Perumusan Masalah Bertitik tolak dari hal tersebut diatas Penulis mengambil judul “Persepsi Pedagang Rokok Terhadap Kemampuan Personal Selling Tenaga Pemasar Produk PT Djarum.

1.3. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu bersifat mencari atau menjelaskan hubungan dan menguji hipotesis. b. Target dari penelitian ini adalah masyarakat berkisar antara usia 21 – 45 tahun c. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Mei – Juli d. Sasaran dari penelitian adalah grosir, tokokkios, pedagang asongan e. Lokasi penelitian dilakuka n di PT Djarum Sumatera Utara Jl. Brigjen. Zein Hamid Kampung Baru dan grosir, tokokios, pedagan asongan yang ada di Medan 1.4.Tujuan dan Kegunaan Penelitian Sehubungan dengan judul Skripsi dan uraian tersebut diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : - Untuk mengetahui bentuk kegiatan personal selling PT Djarum dalam meningkatkan volume penjualan. - Untuk mengindentifikasi peluan pada PT Djarum dalam meningkatkan volume penjualan. - Untuk merumuskan strategi pemasaran PT Djarum di Sumatera Utara dalam meningkatkan volume penjualan. Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah : Universitas Sumatera Utara - Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengambil keputusan strategi pemasaran pada PT Djarum di Sumatera Utara. - Hasil dari penelitian ini dipandang dari segi ilmiah diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan. - Hasil dari penelitian ini dapat pula dijadikan sebagai bahan acuan penelitian yang akan datang.

1.5. Kerangka Teori

Dalam melakukan penelitian ini, seorang peneliti perlu menyusun suatu kerangka teori. Kerangka teori merupakan landasan berpikir untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang diteliti. Teori merupakan serangkaian defenisi untuk menerangkan sesuatu secara sistematis dengan merumuskan hubungan antar konsep. Teori – teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Teori komunikasi, teori komunikasi antar pribadi, komunikasi efektif, komunikasi pemasaran, teori AIIDA, teori personal selling, teori Laswell.

1.5.1 Komunikasi dan Komunikasi Pemasaran

Ahli komunikasi termasyhur Harold Laswell Onong Uchjana Effendy, 2006 :10 megatakan cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan Universitas Sumatera Utara menjawab pertanyaan – pertanyaan berikut : Who Says In Which Channel To Whom With Wath Effect? Atau siapa Yang Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana? Berdasarkan definisi Laswell ini dapat diturunkan lima unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain, yaitu : a. Sumber Source, Pengirim Sender, Penyandi Encoder, Komunikator Communicator, Pembicara Speaker. b. Pesan yaitu apa yang akan disampaikan oleh sumber kepada penerima c. Saluran atau media yakni alat yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima d. Penerima Receiper atau yang sering disebut dengan tujuan distination, khalayak, pendengar yakni orang yang menerima pesan dari sumber. e. Efek Effect, yaitu apa yang terjadi pada penerima pesannya misalnya penambahan ilmu yang diberikan oleh dosen, perubahan sikap, perubahan keyakinan, perubahan perilaku, dll Dengan demikian berdasarkan paradigma Laswell di atas, Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Universitas Sumatera Utara William G. Nickels dalam buku Marketing Communication and Promotion mendefinisikan komunikasi pemasaran sebagai proses pertukaran informasi yang dilakukan secara persuasif sehingga proses pemasaran dapat berjalan efektif dan efisien Purba, 2006 : 126. Model komunikasi pemasaran yang bisa dikembangkan pada umumnya tidak jauh berbeda. Model komunikasi pemasaran meliputi sender sumber, yang kedua disebut enconding yaitu proses menterjemahkan tujuan – tujuan komunikasi ke dalam bentuk – bentuk pesan yang akan dikirim kepada penerima seperti marketing, personal selling, sales promotion, dan public relation. Ketiga adalah transmisi yaitu penyampaian pesan melului media seperti brosur, radio, tv ataupun surat kabar. Yang keempat adalah decoding yaitu tindakan konsumen sebagai penerima pesan dan yang kelima adalah feedback tindakan yaitu umpan timbal balik atas pesan yang dikirimkan.

1.5.2 Personal Selling

Defenisi personal selling menurut Paul D.Converse, Harwey W.huegy dan Robert V. Mitchel: “Oral presentation in a conversation with one or more prospective customers for the purpose of making sales”. Bila diterjemahkan secara bebas maka yang dimaksud personal selling adalah penyajian secara lisan dalam bentuk percakapan kepada seorang ataupun banyak orang dengan tujuan untuk Universitas Sumatera Utara melaksanakan penjualan. personal selling mempunyai peran penting yang melibatkan interaksi pribadi antara penjual jasa dengan pelanggan pelayanan yang diberikan oleh manusia bukan mesin. Banyak pelanggan yang mempunyai hubungan tetap dengan penjual jasa, dalam keadaan ini penjualan mempunyai peranan yang sangat penting. Personal Selling Mitchel, 1960 :659 mempunyai keunggulan-keunggulan tersendiri, yaitu: a Personal contact : hubungan pelanggan dibagi menjadi tiga yaitu penjualan, pelayanan, pengawasan. Hubungan ini harus dijaga untuk memastikan kepuasan pelanggan telah meningkat atau telah mencapai level yang lebih tinggi. b Relation enchancement: Frekuensi hubungan yang terjadi antara penjual dan pembeli dalam bisnis jasa sangat penting untuk meningkatkan hubungan dengan pelanggan. c Product knowledge: pengetahuan seorang penjual terhadap product yang ditawarkannya. d Kemampuan berkomunikasi: kemampuan seorang penjual dalam berkomunikasi dengan pembeli untuk menjelaskan produk yang ditawarkan sehingga dapat mempengaruhi pembeli untuk tertarik terhadap produk yang ditawarkan. Universitas Sumatera Utara Adapun beberapa bentuk Personal Selling yaitu seorang marketing bertemu dengan pejual rokok di tempat usahanya tokokios. Marketing di sini mempunyai tugas untuk menjelaskan produk yang akan dipasarkannya dan disini yang dipasarkan oleh marketing adalah rokok Djarum. Untuk mengefektifkan produk yang dipasarkan seorang marketing harus dapat menjelaskan produk yang dipasarkannya.

1.5.3 Komunikasi dan hubungan masyarakat

Komunikasi adalah hubungan kontak antara manusia baik individu maupun kelompok. Sementara itu untuk menjalin rasa kemanusiaan yang akrab diperlukan saling pengertian antara debitur dan marketing. Dalam hal ini komunikasi memainkan peranan penting, apalagi bagi manusia modern. Manusia modern yaitu manusia yang cara berpikirnya tidak spekulatif tetapi berdasarkan logika dan rasional dalam melaksanakan kegiatan dan aktifitas. Kegiatan dan aktifitas ini akan terlaksana dengan baik melalui proses komunikasi antar manusia. Hubungan masyarakat mempunyai ruang lingkup kegiatan yang menyangkut banyak manusia baik di dalam ruang lingkup masyarakat maupun di luar lingkup masyarakat.

1.5.4 Persepsi

Persepsi secara umum dapat diartikan sebagai cara pandang seseorang terhadap suatu obyek tertentu, ketika sedang berinteraksi, bekerjasama atau Universitas Sumatera Utara berhubungan. Artinya setiap orang akan memiliki pandangan yang sangat pribadi terhadap sesuatu hal. Menurut Le Beouf, persepsi adalah”pemahaman kita terhadap apa yang kita alami. Penafsiran terhadap apa yang kita lihat dan dengar yang dipengaruhi oleh kombinasi antara pengalaman masa lalu, keadaan, serta psikologi yang benar-benar sama. Bagi setiap orang apa yang dipersepsikannya itulah kenyataan”. Pengertian persepsi menurut beberapa ahli antara lain Mc.Mohan Adi, 1994:55, sebagai proses menginterprestasikan rangsangan input dengan menggunakan alat penerima informasi sensory information. Sedangkan Mergen, King dan Robinson Adi, 1994:55mengatakan bahwa persepsi itu menunjukkan kepada bagaimana kita melihat, mendengar, merasakan, mengecap dan mencium dunia sekitar kita. Dengan kata lain, persepsi dapat pula didefenisikan sebagai sesuatu yang dialami oleh manusia. Sementara itu William James Adi, 1994:55 mengatakan bahwa persepsi terbentuk atas dasar data yang kita peroleh atau pengolah ingat memori kita yang lalu diolah kembali berdasarkan pengalaman yang kita miliki. Kimbal dan Young mengatakan “persepsi adalah sesuatu yang menunjukkan aktivitas merasakan, menginterprestasikan dan memahami obyek baik fisik maupun social Walgito, 1986:89 Universitas Sumatera Utara Sementara itu Renald Kasali 1994:33 mengemukakan faktor yang juga menentukan kepada persepsi ialah: a. Latar belakang b. Pengalaman masa lalu c. Nilai-nilai yang dianut d. Berita-berita yang berkembang Sedangkan Jalalussi Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi 2005 menyatakan bahwa persepsi dipengaruhi oleh faktor struktural yang berasal dari sifat stimuli dan efek saraf yang ditimbulkan pada system syaraf individu dan faktor fungsional yang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, dan hal-hal lain yang termasuk personal. Pakar persepsi lain, Alex Sobur 2203:446 mengatakan bahwa dalam persepsi terdapat tiga komponen utama yaitu: 1. Seleksi adalah proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan dari luar, intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit. 2. Interprestasi, adalah proses untuk mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang. Sehubungan dengan judul skripsi dan uraian tersebut diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: Universitas Sumatera Utara - Untuk mengidentifikasi kegiatan personal selling tenaga pemasar PT Djarum - Untuk mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan tenaga pemasar PT Djarum - Untuk merumuskan strategi pemasaran PT Djarum dalam meningkatkan volume penjualan. Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah: - Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengambil keputusan strategi pemasaran PT Djarum - Hasil dari penelitian ini dipandang dari segi ilmiah diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan. - Hasil dari penelitian ini dapat pula dijadikan sebagai bahan acuan penelitian yang akan datang.

1.5.6 Teori AIDDA

Teori AIDDA disebut juga A-A procedure atau form attention to action procedure Liliweri, 1997 : 32 Teori AIDDA merupakan akronim dari: A : Attention perhatian I : Interest minat D : Desire keinginan Universitas Sumatera Utara D : Decision keputusan A : Action tindakan Konsep AIDDA merupakan proses penjelasan psikologis yang terjadi pada diri khalayak komunikasi dalam menerima pesan komunikasi. Setiap proses komunikasi hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian dari khalayak. Dalam hal ini pesan komunikasi harus dapat menimbulkan daya tarik tersendiri sehingga dapat menarik perhatian khalayaknya. Dalam membangkitkan perhatian yang berperan penting adalah komunikatornya. Dalam hal ini komunikator harus mampu menimbulkan suatu daya tarik pada dirinya yang selanjutnya dapat memancingnya perhatian komunikan terhadap pesan komunikasi yang disampaikan. Namun yang harus diperhatikan yaitu membangkitkan perhatian khalayak harus dihindari munculnya suatu himbauan yang negatif. Dalam hal ini komunikatornya adalah seorang sales rokok Djarum, dan yang menjadi komunikannya adalah masyarakat menengah ke bawah dalam hal ini adalah konsumen. Seorang sales harus mampu mempengaruhi konsumen untuk membangkitkan perhatian terhadap rokok Djarum sehingga akan muncul minat dalam diri khalayak untuk mengetahui lebih jauh lagi apa tentang produk yang dipasarkan di Perusahaan Rokok Djarum di Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan teori AIDDA, penelitian ini hanya sampai pada tahap Decision keputusan dan tidak sampai pada tahap tindakan action karena hal yang diteliti dalam penelitian ini adalah minat penggunaan rokok Djarum pada masyarakat menengah ke bawah khususnya di Sumatera utara. Sehubungan dengan judul Skripsi dan uraian tersebut diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : - Untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pada PT Djarum di Sumatera Utara dalam meningkatkan volume penjualan. - Untuk mengindentifikasi peluang ancaman pada PT Djarum di Sumatera Utara dalam industri rokok dalam meningkatkan volume penjualan. - Untuk merumuskan strategi pemasaran PT Djarum di Sumatera Utara dalam meningkatkan volume penjualan. Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah : - Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengambil keputusan strategi pemasaran pada PT Djarum di Sumatera Utara. - Hasil dari penelitian ini dipandang dari segi ilmiah diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan. - Hasil dari penelitian ini dapat pula dijadikan sebagai bahan acuan penelitian yang akan datang. Universitas Sumatera Utara

1.6 Kerangka Konsep

Dalam penelitian, seorang peneliti menggunakan istilah yang khusus untuk menggambarkan secara tepat fenomena yang ditelitinya. Inilah yang disebut konsep, yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Melalui konsep, peneliti diharapkan akan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan istilah untuk beberapa kejadian yang berkaitan satu dengan yang lainnya singarimbuan, 1995 :32. Dalam penelitian ini ditetapkan konsep metodologi penelitian dalam bentuk kelompok variabel, yaitu : 1. Variabel Bebas, yaitu sejulah gejala faktor atau unsur yang akan menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor dari unsur lain. Varibel bebas dalam hal ini adalah personal selling. 2. Variabel Terikat, yaitu sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang ada atau muncul yang dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat penggunaan rokok Djarum pada masyarakat. Universitas Sumatera Utara Aktivitas Personal Selling Persepsi Khalayak Karakteristik Responden

1.7 Model Teoritis

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PERSONAL SELLING ROKOK WISMILAK PADA PT. GAWIH JAYA CABANG JEMBER

0 4 8

IMPLEMENTASI PERSONAL SELLING ROKOK WISMILAK PADA PT. GAWIH JAYA CABANG JEMBER

0 5 8

IMPLEMENTASI PERSONAL SELLING ROKOK WISMILAK PADA PT. GAWIH JAYA CABANG JEMBER

0 9 8

Citra Estetis Desain Kemasan Rokok Djarum Black Produksi PT Djarum

0 6 95

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEMASAN ROKOK-ROKOK IMITATIF PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEMASAN ROKOK-ROKOK IMITATIF (Studi Deskriptif Persepsi Konsumen Tentang Kemasan Primer Rokok-Rokok yang Imitatif Terhadap Produk Gudang Garam, Produk HM Sampoerna, Produk

0 3 15

PENDAHULUAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEMASAN ROKOK-ROKOK IMITATIF (Studi Deskriptif Persepsi Konsumen Tentang Kemasan Primer Rokok-Rokok yang Imitatif Terhadap Produk Gudang Garam, Produk HM Sampoerna, Produk Djarum dan Produk Bentoel Pada Warga RT 03

0 3 31

PENUTUP PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEMASAN ROKOK-ROKOK IMITATIF (Studi Deskriptif Persepsi Konsumen Tentang Kemasan Primer Rokok-Rokok yang Imitatif Terhadap Produk Gudang Garam, Produk HM Sampoerna, Produk Djarum dan Produk Bentoel Pada Warga RT 03 Jang

0 3 31

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAPPRODUK ROKOK DJARUM DI KECAMATAN ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PRODUK ROKOK DJARUM DI KECAMATAN PURWANTORO.

0 1 9

PENDAHULUAN ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PRODUK ROKOK DJARUM DI KECAMATAN PURWANTORO.

0 2 4

PENGARUH PERIKLANAN, PERSONAL SELLING DAN PROMOSIPENJUALAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Pengaruh Periklanan, Personal Selling dan Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Rokok Surya 12.

0 1 11