43 suatu frame data terlebih dahulu mendeteksi keadaan medium dengan menggunakan
mekanisme Carrier Sense. Untuk Meminimalisir terjadinya tubrukan saat frame data ditransmisikan, protokol CSMACA menggunakan skema Collision Avoidance CA
dengan menggunakan transmisi frame RTS, CTS, dan ACK. Penggunaan Frame- frame tersebut juga dapat menghindari terjadinya “Hidden Node” yang dapat
menurunkan kinerja komunikasi hingga 40 pada seluruh jaringan.
3.2 Metode Akses Dasar
Sebelumnya sudah disebutkan bahwa ada 2 metode akses dasar yang digunakan pada jaringan WLAN 802.11 untuk mengendalikan proses transmisi data melalui
medium, yaitu metode PCF dan DCF. Kedua metode tersebut akan dijelaskan secara lebih mendalam pada subbab berikut.
3.2.1 PCF Point Coordination Function
PCF merupakan metode akses dimana suatu single AP yang berupa MAC akan melakukan koordinasi transmisi secara keseluruhan. PCF menggunakan suatu skema
yang disebut Polling Scheme [8]. Dalam skema ini suatu AP yang bertindak sebagai koordinator akan mengendalikan dan mengatur station mana yang akan terlebih
dahulu melakukan pengiriman data selama peride waktu yang ditentukan. AP akan memilih salah satu dari station-station wireless dan mengijinkannya untuk
melakukan proses transmisi data selama waktu yang ditentukan. Pada saat itu tidak ada station lain yang dapat mengirimkan data secara bersamaan. Station lain akan
Syafril : Analisis Kerja Carrier Sense Multiple Access With Collison Avoidance CSMACA Dalam WLAN, 2007. USU Repository © 2009
44 menunggu giliran hingga ditunjuk oleh AP untuk dapat melakukan proses transmisi
data.
3.2.2 DCF Distributed Coordination Function
Metode DCF merupakan metode akses dimana keputusan kapan transmisi tersebut akan dilakukan ada pada keseluruhan station wireless. Setiap station akan
mendengar Sense terlebih dahulu sebelum melakukan transmisi. Jika Station tersebut mendengar bahwa frekuensi terlalu sibuk, maka sation tersebut akan
melakukan proses tunggu dengan waktu random dan mencoba mengirim transmisi kembali jika jalur sudah bersih. Dalam metode ini proses transmisi data
menggunakan frame RTS, CTS, dan ACK. Sebelum melakukan pengiriman frame suatu station terlebih dahulu akan
mendengar keadaan medium selama interval waktu DIFS Distribution Inter Frame Space
. Jika medium dalam keadaan sibuk, station-station tersebut akan menunda proses transmisi mereka. Station-station tersebut kemudian akan menunggu beberapa
saat untuk kembali mendeteksi medium. Pada saat itu ada kemungkinan station- station tersebut akan melakukan deteksi mdium secara bersamaan yang
mengakibatkan terjadinya tubrukan. Untuk mengatasinya metode DCF menggunakan suatu mekanisme random Back-off. Mekanisme ini akan memberikan waktu random
yang berbeda kepada setiap station untuk mendeteksi medium. Mekanisme ini akan mengurangi jumlah tubrukan khusunya ketika user bertambah[5]. Metode akses DCF
merupakan dasar dari metode akses kontrol CSMACA yang merupakan metode
Syafril : Analisis Kerja Carrier Sense Multiple Access With Collison Avoidance CSMACA Dalam WLAN, 2007. USU Repository © 2009
45 akses utama jaringan WLAN 802.11. Cara kerja metode DCF seperti di atas dapat
dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Metode DCF
3.3 Prinsip Kerja CSMACA