48 backoff counter
akan berkurang kembali setelah medium bersih selama periode DIFS. Proses ini akan terus berulang hingga nilai backoff counter menjadi nol dan
note telah diijinkan untuk mengirim paket. Periode Idle setelah DIFS disebut sebagai Contention Window CW. Nilai
minimum dari CW ini dapat dilambangkan dengan w. Nilai CW akan bertambah hingga mencapai harga maksimum Wmax yang menunjukkan ukuran tertinggi dari
CW. Nilai CW tersebut akan kembali ke nilai semula yaitu w ketika transmisi telah berhasil.
Protokol CSMACA menggunakan dua jenis skema dalam pentransmiusian paket, yaitu skema pananganan dua arah two-way handshaking scheme atau skema
dasar CSMA dan skema penanganan empat arah four-way handshaking scheme yang memamfaaykan frame RTS dan CTS.
3.3.2.1 Skema Penanganan Dua Arah
Dalam skema ini sebuah node pertama sekali akan mendengar medium. Jika medium berada pada kondisi idle selama periode DIFS, node akan mengirim
paketnya. Sebaliknya jika medium dalam kondisi sibuk, node akan membentuk suatu nilai backoff. Ketika paket telah diterima dengan benar, node penerima akan
mengirim suatu pesan ACK ke node pengirim setelah periode SIFS. Pesan ACK tersebut penting dalam jaringan Ad Hoc, karena node pengirim tidak dapat
memastikan jika paket yang dikirim telah diterima oleh node penerima dengan hanya mendengar transmisinya. Oleh karena itu pesan ACK akan memberitahukan kepada
Syafril : Analisis Kerja Carrier Sense Multiple Access With Collison Avoidance CSMACA Dalam WLAN, 2007. USU Repository © 2009
49 node pengirim bahwa paket telah diterima oleh node penerima dengan benar. Skema
ini dapat ditunjukkan seperti pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Skema Dasar CSMACA
3.3.2.2 Skema Penanganan Empat Arah
Dalam skema ini sebelum paket ditransmisikan, node akan mengirim sebuah paket pendek RTS yang berisi informasi mengenai panjang paket yang akan dikirim.
Proses pengiriman RTS ini sama dengan pengiriman paket pada skema pertama. Jika node penerima mendengar RTS, node tersebut akan meresponnya dengan balik
mengirim suatu paket pendek CTS ke node pengirim. Setelah pertukaran ini, node pengirim akan mentransmisikan paket datanya. Setelah paket data diterima dengan
benar, node penerima akan mentransmisikan paket ACK ke pengirim. Skema ini dapat diperlihatkan pada Gambar 3.3 dan flow Chartnya pada Gambar 3.4.
Syafril : Analisis Kerja Carrier Sense Multiple Access With Collison Avoidance CSMACA Dalam WLAN, 2007. USU Repository © 2009
50 Gambar 3.3. Metode CSMACA dengan RTSCTS
3.4 Kinerja CSMACA
Untuk menentukan kualitas dari ptotokol CSMACA maka perlu dilakukan pengukuran terhadap kinerjanya pada jaringan. Dalam hal ini kinerja yang dimaksud
adalah ukuran throughput dan delay dari transmisi sistem. Untuk menganalisis kinerja sistem maka terlebih dahulu diperlukan pemodelan dari sistem jaringan yang
akan dianalisis.
3.4.1 Model Sistem Yang Dianalisis
Model sistem dari jaringan yang akan dianalisis dapat dilihat pada Gambar 3.5. Jaringan WLAN 802.11 dianggap merupakan jaringan Ad Hoc dimana dalam
jaringan ini setiap station dapat saling berkomunikasi tanpa membutuhkan AP dan tanpa terjadinya Hidden Node. Jaringan terdiri dari M station dimana waktu transmisi
paket tiap station akan dinyatakan ke dalam slot-slot time slot dengan ukuran tiap slot dinyatakan dengan .
Syafril : Analisis Kerja Carrier Sense Multiple Access With Collison Avoidance CSMACA Dalam WLAN, 2007. USU Repository © 2009