Pengendalian peralatan inspeksi Pengukuran dan Pengujian Tindakan Pencegahan dan Perbaikan Pengendalian Rekaman Mutu

Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang, 2009. USU Repository © 2009 atau material tersebut dapat ditarik kembali untuk diganti, apabila hasil inspeksites menunjukkan bahwa material atau barang tidak sesuai untuk digunakan. Penerbitan laporan penyimpangan dilaksanakan jika tes yang dilakukan tidak mencegah barang- barang tersebut tidak digunakan. 2. Inspeksi dan pengujian pada saat proses pekerjaan Inspeksi dan pengujian pada saat proses dilakukan bersama-sama antara PT.ANGKASA PURA II sebagai pemilik, PT.ANGKASA PURA SCHIPOOL sebagai konsultan pengawas dan PT. WASKITA KARYA sebagai kontraktor. 3. Inspeksi dan pengujian pada saat penyerahan Inspeksi dan pengujian akhir ditentukan dalam rencana mutu dan ditentukan dalam kontrak untuk melakukan dengan hadirnya pelanggan atau yang ditunjuk mewakili. Inspeksi dan pengujian akhir menandakan selesainya pekerjaan. Data sebelumnya ditinjau apakah semua pengujian yang diisyaratkan sudah dikerjakan dan lolos inspeksi dan pengujian, sebelumnya dilakukan penyerahan pekerjaan kepada pelanggan. Laporan penyimpangan dibuat jika ada penyimpangan muncul selama inspeksi dan pengujian yang dilakukan berdasarkan prosedur pengendalian penyimpangan produk atau proses.

5.12. Pengendalian peralatan inspeksi Pengukuran dan Pengujian

Pelaksanaan kalibrasi untuk peralatan pengukuran Theodolit dan Waterpass, lihat lampiran dilaksanakan dengan berpedoman kepada pesawat standar yang digunakan sebagai acuan. Hasil kalibrasi baik yang dilakukan sendiri maupun oleh pihak ketiga ditinjau oleh unit penanggung jawab. QA menetapkan ketelitian, jangkauan pengukuran dan toleransi alat tersebut. Laporan ketidaksesuaian diterbitkan apabila hasil kalibrasi tidak memuaskan. Untuk mendapatkan keputusan pada alat tersebut Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang, 2009. USU Repository © 2009 yang dapat berupa memperpendek periode kalibrasi atau menurunkan toleransi pngukurannya. Jika keputusan yang diambil adalah menurunkan toleransi pengukuran alat tersebut, maka toleransi baru tersebut harus dituliskan menggantikan nilai toleransi alat yang sebelumnya.

5.13. Tindakan Pencegahan dan Perbaikan

Tim permintaan tindakan korektif dan preventif belum menemukan penyimpangan pada pelaksanaan pekerjaan. Jika terdapat kesalahan maka akan segera ditindak lanjuti. Tindakan-tindakan penanggulannya, misalnya : a. Penambahan tim survey yang sesuai dengan kehliannya b. Penambahan peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhannya masing- masing. Permintaan melaksanakan tindakan korektif dan pencegahan dapat diajukan apabila :  Pada saat audit mutu internal.  Adanya penyimpangan pada produk atau proses yang cenderung berulang dan ditemukan pada tingkat atau hal yang sama pada alat inspeksites dilakukan.  Hasil peninjauan atas rekaman atau catatan penyimpangan produk.  Keluhan yang datang dari pelanggan atas adanya kekurangan pada produk ataupun proses.

5.14. Pengendalian Rekaman Mutu

Catatan dan rekaman mutu disimpan sendiri oleh masing-masing unit yang menghasilkan rekaman tersebut. Metode identifikasi, pengumpulan dan pengendalian ditentukan sendiri oleh masing-masing unit yang menyimpan rekaman mutu tersebut. Widia Sari : Study Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada Proyek Bandara Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang, 2009. USU Repository © 2009 Penangan yang lebih lanjut atas rekaman yang telah habis masa penyimpanannya ditentukan dalam prosedur penyimpanan rekaman mutu.

5.15. Audit Mutu Internal