2.6.3. Minimal 2 kali pada trimester III. antara minggu 28-36 dan sesudah minggu
ke-36. Menurut depkes RI 2002 pemeriksaan kehamilan berdasarkan kunjungan
antenatal dibagi atas
21
: a.
Kunjungan pertama K1 Meliputi : 1. Identitas biodata, 2. Riwayat kehamilan, 3. Riwayat
kebidanan, 4. Riwayat kesehatan, 5. Riwayat sosial ekonomi, 6. pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan, 7. Penyuluhan dan
konsultasi. b.
Kunjungan keempatK4 Meliputi : 1. Anamnesa keluhanmasalah, 2. Pemeriksaan kehamilan dan
pelayanan kesehatan, 3. Pemeriksaan psikologis, 4. Pemeriksaan laboratorium bila ada indikasidiperlukan, 5. Diagnosa akhir kehamilan
normal, terdapat penyulit, terjadi komplikasi, atau tergolong kehamilan resiko tinggi, 6. Sikap dan rencana tindakan persiapan persalinan dan rujukan.
2.7. Kegiatan Pemeriksaan Kehamilan
Untuk menegakkan kehamilan dengan komplikasi pada ibu dan janin adalah dengan cara :
21,22
2.7.1. Anamnesis
Kegiatan anamnesis merupakan kegiatan yang perlu dilakukan dalam setiap kegiatan perawatan kehamilan. Anamnesis berupa pertanyaan terarah yang
ditujukan kepada ibu hamil, untuk mengetahui keadaan ibu dan faktor resiko
Universitas Sumatera Utara
yang dimilikinya. Pelaksanaan pelayanan antenatal perlu mengetahui makna dan tujuan dari setiap pertanyaan yang diajukan.
Pertanyaan yang diajukan dalam anamnesis adalah : a.
Keluhan utama Keluhan utama adalah hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan, yang
dirasakan dan dikemukan oleh ibu hamil kepada pemeriksa. b.
Identitas ibu. Identitas yang ditanyakan adalah nama ibu, nama suami, alamat
lengkap. c.
Hal-hal yang berkaitan dengan fungsi reproduktif. Pertanyaan ini meliputi hal-hal yang mungkin berkaitan dengan faktor
resiko, yaitu umur ibu, paritas, Hari Pertama Haid Terakhir HPHT lama haid, siklus haid dan jenis kontrasepsi yang digunakan kalau ibu
tersebut peserta KB. d.
Hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan sekarang. Hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan sekarang yaitu berhubungan
dengan gerakan janin, hal-hal yang dirasakan akibat perkembangan kehamilan dan penyimpangan dari normal keadaan patologis.
2.7.2. Pemeriksaan fisik diagnostik
Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan lanjutan dari anamnesis. Pemeriksaan ini meliputi:
Universitas Sumatera Utara
a. Berat badan, Lingkar Lengan Atas LLA dan tinggi badan.
Berat ibu semasa hamil harus bertambah rata-rata 0,3-0,5 Kg per minggu. Bila dikaitkan dengan umur kehamilan, kenaikan berat badan
selama hamil muda ± 1 Kg, selanjutnya tiap trimester II dan III masing-masing bertambah 5 Kg. Pada akhir kehamilan berat badan
meningkat, maka perlu difikirkan adanya resiko bengkak, kehamilan kembar, anak besar.
b. Tekanan darah, nadi, frekuensi pernafasan dan suhu tubuh.
Tekanan darah tinggi pada kehamilan merupakan resiko. Tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari 14090 mmHg. Bila tekanan darah
meningkat, yaitu sistolik 30 mmHg atau lebih diatas normal, danatau diastolic 15 mmHg atau lebih diatas normal, kelainan ini dapat berlanjut
menjadi preeklamsia dan eklamsia kalau tidak ditangani dengan tepat. Nadi yang normal adalah 80menit. Bila nadi lebih dari 120 menit,
maka hal ini menujukkan adanya kelainan. Sesak nafas ditandai dengan frekwensi pernafasan yang meningkat dan kesulitan bernafas serta rasa
lelah. Bila hal ini timbul setelah melakukan kerja fisik berjalan, tugas sehari-hari, maka kemungkinan terdapat penyakit jantung. Suhu tubuh
ibu hamil lebih dari 37,5 c dikatakan demam, berarti ada infeksi dalam
kehamilan. Hal ini merupakan penambahan beban bagi ibu dan harus dicari penyebabnya.
Universitas Sumatera Utara
c. Adanya cacat tubuh
Cacat tubuh misalnya cacat tulang belakang yang berpengaruh terhadap kehamilanpersalinan, seperti kifosis, lordosis dan scoliosis, perlu
diperhatikan karena mungkin menyebabkan gangguan pertumbuhan janin atau kesulitan dalam persalinan.
2.7.3. Pemeriksaan obstetrik
Meliputi pemeriksaan luar, pemeriksaan panggul dalam pelvimetri, dan pemeriksaan diagnostik penunjang.
a. Pemeriksaan luar
Dilakukan dengan perabaan perut. Tujuannya adalah untuk memperkirakan umur kehamilan, taksiran berat janin terhadap umur
kehamilan, letak janin, turunnya bagian terendah janin dan detak jantung janin.
b. Pemeriksaan panggul dalam pelvimentri
Pemeriksaan panggul dalam biasanya dilakukan sekali dalam kehamilan untuk mengetahui panggul sempit, pintu atas penggul, pintu bawah
panggul, dan kelainan bentuk panggul. Biasanya dilakukan pada kehamilan 8 bulan atau lebih.
c. Pemeriksaan diagnostik penunjang
Pemeriksaan diagnostik penunjang yang penting dalam pemeriksaan kehamilan antara lain :
Universitas Sumatera Utara
c.1. Pemeriksaan Hb, pemeriksaan ini untuk menentukan kadar hemoglobin, dan derajat anemia bila ada.
c.2. Pemeriksaan urin. Pemeriksaan ini untuk mengetahui adanya protein dan glukosa dalam urin.
c.3. Lain-lain bila diperlukan.
2.8. Pelayanan dasar