Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Pada Ibu Yang Memiliki Balita Di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010

(1)

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN PADA IBU YANG MEMILIKI

BALITA DI KELURAHAN TANJUNG REJO KECAMATAN MEDAN SUNGGAL

TAHUN 2010

Oleh :

Cut Hesty Maulina

051000108

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(2)

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN PADA IBU YANG MEMILIKI

BALITA DI KELURAHAN TANJUNG REJO KECAMATAN MEDAN SUNGGAL

TAHUN 2010

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh :

Cut Hesty Maulina

051000108

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(3)

HALAMAN PENGESAHAN Skripsi dengan Judul

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN PADA IBU YANG MEMILIKI BALITA DI KELURAHAN TANJUNG REJO KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

2010

Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh: CUT HESTY MAULINA

NIM. 051000108

Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Pada Tanggal 15 Juni 2010 dan

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima

Tim Penguji

Ketua Penguji Penguji I

Prof. dr. Sorimuda Sarumpaet, MPH drh. Rasmaliah, M.Kes NIP. 194904171979021001 NIP. 195908181985032002

Penguji II Penguji III

dr. Achsan Harahap, MPH Drs. Jemadi, M.Kes NIP. 130318031 NIP. 196404041992031005

Medan, Juni 2010

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Dekan,

dr. Ria Masniari Lubis, M.Si NIP. 195310181982032001


(4)

ABSTRAK

Kematian ibu merupakan masalah besar bagi negara berkembang. Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan secara teratur dapat menurunkan angka kecacatan dan kematian baik ibu maupun janin. Berdasarkan data dari Puskesmas Pembantu Tanjung Rejo, cakupan K1 di Kelurahan Tanjung Rejo adalah sebesar 90% dan cakupan K4 adalah sebesar 90%. Data ini belum mencapai target nasional yaitu 95%.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang memiliki balita di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010. Penelitian ini bersifat analitis dengan desain cross sectional. Populasi adalah ibu yang memiliki balita. Jumlah sampel yang diperlukan yaitu 96 orang.

Dari hasil penelitian didapatkan proporsi pemeriksaan kehamilan yang tidak lengkap 32,3% dan yang lengkap 67,7%. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat 4 variabel yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan yaitu umur ibu (p=0,002), paritas (p=0,023), pengetahuan(p=0,001), dan faktor keterjangkauan(p=0,005). Sementara variabel yang tidak berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan adalah pendidikan ibu (p=0,971), pekerjaan ibu (p=0,916), dan dukungan keluarga (p=0,625).

Hasil analisis multivariat di peroleh persamaan Y = -7,908 + 1,595X1 + 1,968

X2 + 1,278 X3. Variabel tersebut adalah umur ibu, pengetahuan ibu dan faktor

keterjangkauan.

Diharapkan kepada petugas Puskesmas Pembantu Tanjung rejo agar lebih meningkatkan penyuluhan tentang perlunya pemeriksaan kehamilan baik kepada ibu hamil maupun keluarganya untuk meningkatkan kesadaran ibu dan keluarga. Peneliti lain diharapkan agar dapat melanjutkan penelitian ini di tempat yang berbeda untuk mengetahui faktor mana yang paling dominan berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan.


(5)

ABSTRACT

Maternal Mortality is a mojor issue faced by developing country. Frequent antenatal care will decrease the death and deformity for both mother and the born child. Based on the data from Tanjung Rejo Citizen Health Care, the scope of K1 in Tanjung Rejo district reaches 90 % and 90 % for scope of K4. The data has not beenreaching the national target of 95%.

This research is aiming at analyzing the factor that relates to comprehensive antenatal care through mothers that has infant under five years old in Tanjung Rejo district, Medan Sunggal in 2010 with analytical of cross sectional design. Population is mothers which has infant under five years old. The amount of sample required is 96. As the resulted, the incomplete proportion of antenatal care reaches 32,3% and the complete one reaches 67,7%. Bivariat analysis resulted shows that there are four variables that had association connection and meant statistically which are mother’s age (p=0,005), parity (p=0,039), knowledge(p=0,002),affordable factory (p=0,011). Therefore, variables that had not association and meant statistically are mother’s education (p=0,971), mother’s work (p=0,916), and family’s support (p=0,625). Multivariate analysis resulted the equation Y = -7,908 + 1,595X1 + 1,968 X2 + 1,278

X3. Those variables are mother’s age, knowledge and affordable factory.

It is hoped for the oficial of Tanjung Rejo Citizen Health Care increasing the extensión of the needs to do antenatal care for pregnant mother and family. Another reseachers is hoped to continue this research in the different are ato find out which factor is the most dominant in relating to antenatal care comprehensiveness.


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS

Nama : Cut Hesty Maulina

Tempat/Tanggal Lahir : Lhokseumawe/ 27 November 1986

Agama : Islam

Anak ke : 2 dari 3 bersaudara

Nama Ayah : H. T. Hasballah (alm)

Nama Ibu : Hj. Cut Saumi Afrida

Alamat : Jl. Mega no 39 Kelurahan Tjg Rejo Kecamatan Medan Sunggal, Medan

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Tahun 1993 - 1999 : Taman Muda I Tamansiswa Arun 2. Tahun 1999 – 2002 : SLTPS Yapena Arun

3. Tahun 2002 – 2005 : SMU Negeri 1 Medan


(7)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi dengan judul “Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Pada Ibu Yang Memiliki Balita Di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010” telah dapat penulis selesaikan.

Penulisan akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari segi bahasa, penulisan maupun pembahasanna, oleh sebab itu penulis senantiasa mengharapkan kritikan, saran dan pandangan yang bersifat membangun dari semua pihak yang dapat membantu dalam penulisan penelitian selanjutnya.

Dengan terwujudnya penulisan akhir ini, maka dengan penuh keikhlasan, penulis sampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, MSi, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Medan.

2. Bapak prof. dr. Sorimuda Sarumpaet, MPH selaku Ketua Departemen Epidemiologi FKM USU dan dosen pembimbing 1 atas bimbingan dalam mengerjakan skripsi ini.

3. Ibu drh. Rasmaliah, M.Kes selaku dosen pembimbing II atas bimbingan dalam mengerjakan skripsi ini.

4. Bapak dr. Achsan Harahap, MPH selaku dosen penguji I atas bimbingan dalam mengerjakan skripsi ini

5. Bapak drs. Jemadi, M.Kes selaku dosen penguji II dan dosen pembimbing akademik atas bimbingan dalam mengerjakan skripsi ini.

6. Pihak Kelurahan Tanjung Rejo dan Puskesmas Pembantu Medan Sunggal. 7. Para dosen dan pegawai Fakultas Kesehatan Masyarakat USU.


(8)

8. Orangtua tercinta, ayahanda (alm. H. T. Hasballah), ibunda (Hj. Cut Saumi Afrida), kakanda dr. Cut Syafriana dan adinda T. M. Haiqal serta seluruh keluarga besar Timor 11 atas doa, semangat, dan bantuan yang diberikan kepada penulis.

9. Sahabat-sahabatku Essy, Icha, Donny, Daniel ,Nadya, Kak Noni, dan Nabila yang selalu memberikan semangat, dukungan, doa, maupun bantuan kepada penulis.

10. Teman-teman sonepid Dessy, Asny, Nduma, Ester, Christine, Melvida, Mena, Erik, Sandro, Hendra, Desnal, Kak Novel, dan bang Doni.

11. Teman-teman IPTR USU atas bantuan moril baik dukungan, motivasi, dan semangat kepada penulis.

12. Teman-teman mahasiswa peminatan epidemiologi FKM USU dan rekan-rekan stambuk 2005 yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terimakasih atas perhatian dan kebersamaannya.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna, maka saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Medan, Juni 2010 Penulis

Cut Hesty Maulina NIM. 051000108


(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Tujuan Umum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Pengertian Kehamilan ... 7

2.2 Tanda dan Gejala Awal Kehamilan ... 8

2.3 Suplemen yang dianjurkan selama kehamilan ... 9

2.4 Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal care) ... 10

2.5 Tujuan Pemeriksaan Kehamilan ... 12

2.6 Jadwal Pemeriksaan Kehamilan ... 12

2.7 Kegiatan Pemeriksaan Kehamilan ... 13

2.8 Pelayanan dasar ... 17

2.9 Alasan ibu tidak memeriksakan kehamilan Menurut Depkes RI ... 18

2.10Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 19

2.10.1. Umur ... 19

2.10.2. Pendidikan Ibu... 20

2.10.3. Pekerjaan ... 21

2.10.4. Paritas ... 21

2.10.5. Pengetahuan ... 22

2.10.6. Dukungan Keluarga ... 23

2.10.7. Faktor Keterjangkauan ... 23

BAB 3 KERANGKA KONSEP ... 24

3.1. Kerangka Konsep ... 24


(10)

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 29

4.1. Jenis Penelitian ... 29

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

4.2.1 Lokasi Penelitian ... 29

4.2.2 Waktu Penelitian ... 29

4.3. Populasi dan Sampel ... 29

4.3.1 Populasi... 29

4.3.2 Sampel ... 30

4.4. Metode Pengambilan Sampel ... 30

4.5.Metode Pengumpulan Data ... 31

4.5.1 Data Primer ... 31

4.5.2 Data Sekunder ... 31

4.6 Teknik Analisis Data ... 31

BAB 5 HASIL PENELITIAN ... 34

5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 34

5.1.1. Geografis ... 34

5.1.2. Demografi ... 34

5.1.3. Sarana Dan Prasarana ... 35

5.2. Analisis Univariat ... 37

5.2.1. Karakteristik Responden ... 37

5.2.2. Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 39

5.2.3. Sosiodemografi ... 40

5.3. Analisis Bivariat ... 41

5.3.1. Hubungan Umur Ibu dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan... 42

5.3.2. Hubungan Pendidikan Ibu dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 43

5.3.3. Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan... 44

5.3.4. Hubungan Paritas dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan... 45

5.3.5. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 46

5.3.6. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 47

5.3.7. Hubungan Faktor Keterjangkauan dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 48


(11)

BAB 6 PEMBAHASAN ... 51

6.1.Analisis Univariat ... 51

6.1.1. Karakteristik Responden ... 51

a. Berdasarkan Umur ... 51

b. Berdasarkan Agama ... 52

c. Berdasarkan Suku ... 52

d. Berdasarkan Pendidikan Ibu ... 53

e. Berdasarkan Pekerjaan Ibu ... 54

f. Berdasarkan Paritas... 55

6.1.2. Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 56

6.1.3. Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan sosiodemografi ... 57

a. Menurut Umur ... 57

b. Menurut Agama ... 58

c. Menurut Suku ... 59

d. Menurut Pendidikan Ibu ... 60

e. Menurut Pekerjaan Ibu ... 61

6.2. Analisis Bivariat ... 62

6.2.1. Hubungan Umur Ibu dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 62

6.2.2. Hubungan Pendidikan ibu dengan Kelengkapan pemeriksaan Kehamilan ... 64

6.2.3. Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 65

6.2.4. Hubungan Paritas dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 66

6.2.5. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 68

6.2.6. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 70

6.2.7. Hubungan Faktor Keterjangkauan Dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 71

6.3. Analisis Multivariat... 73

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 75

7.1. Kesimpulan ... 75

7.2. Saran ... 76 DAFTAR PUSTAKA


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur di Kelurahan Tanjung Rejo Tahun 2009 ... 35 Tabel 5.2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Tanjung

Rejo Tahun 2009 ... 35 Tabel 5.3. Distribusi Sarana Kesehatan di Kelurahan Tanjung Rejo Tahun 2009 ... 35 Tabel 5.4. Distribusi Sarana Pendidikan di Kelurahan Tanjung Rejo Tahun 2009 ... 36 Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Responden di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan

Medan Sunggal Tahun 2010. ... 37 Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Pada Ibu yang

Memiliki Balita di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010... 39 Tabel 5.7. Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan

Sosiodemografi di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010... 40 Tabel 5.8. Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Umur

Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 42 Tabel 5.9. Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan

Pendidikan Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010... 43 Tabel 5.10. Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan

Pekerjaan Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010... 44 Tabel 5.11. Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan

Paritas di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010. ... 45 Tabel 5.12. Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan

Pengetahuan Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010... 46


(13)

Tabel 5.13. Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Dukungan Keluarga di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010. ... 47 Tabel 5.14. Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan

Faktor Keterjangkauan di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 48 Tabel 5.15. Identifikasi Variabel Dominan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan

Pada Ibu yang Memiliki Balita di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 49 Tabel 5.16. Variabel Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Pemeriksaan

Kehamilan Pada Ibu yang Memiliki Balita di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010. ... 49


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 6.1. Diagram Bar Proporsi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 51 Gambar 6.2. Diagram Pie Proporsi Karakteristik Responden Berdasarkan Agama di

Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 52 Gambar 6.3. Diagram Pie Proporsi Karakteristik Responden Berdasarkan Suku di

Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 52 Gambar 6.4. Diagram Pie Proporsi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 53 Gambar 6.5. Diagram Pie Proporsi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 54 Gambar 6.6. Diagram Pie Proporsi Karakteristik Responden Berdasarkan Paritas di

Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 55 Gambar 6.7. Diagram Pie Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Pada Ibu

yang Memiliki Balita di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 56 Gambar 6.8. Diagram Bar Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan

Berdasarkan Umur di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 57 Gambar 6.9. Diagram Bar Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan

Berdasarkan Agama di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 58 Gambar 6.10. Diagram Bar Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan

Berdasarkan Suku di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 59 Gambar 6.11. Diagram Pie Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan

Berdasarkan Pendidikan Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010... 60


(15)

Gambar 6.12. Diagram Pie Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Pekerjaan Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 61 Gambar 6.13. Diagram Bar Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Umur

Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 62 Gambar 6.14. Diagram Bar Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan

Pendidikan Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 64 Gambar 6.15. Diagram Bar Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan

Pekerjaan Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 65 Gambar 6.16. Diagram Bar Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Paritas

di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 66 Gambar 6.17. Diagram Bar Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan

Pengetahuan Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 68 Gambar 6.18. Diagram Bar Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan

Dukungan Keluarga di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 70 Gambar 6.19. Diagram Bar Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Faktor

Keterjangkauan di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 71


(16)

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 : Kuesioner

LAMPIRAN 2 : Master Data LAMPIRAN 3 : Output

LAMPIRAN 4 : Surat Izin Melakukan Penelitian


(17)

ABSTRAK

Kematian ibu merupakan masalah besar bagi negara berkembang. Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan secara teratur dapat menurunkan angka kecacatan dan kematian baik ibu maupun janin. Berdasarkan data dari Puskesmas Pembantu Tanjung Rejo, cakupan K1 di Kelurahan Tanjung Rejo adalah sebesar 90% dan cakupan K4 adalah sebesar 90%. Data ini belum mencapai target nasional yaitu 95%.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang memiliki balita di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010. Penelitian ini bersifat analitis dengan desain cross sectional. Populasi adalah ibu yang memiliki balita. Jumlah sampel yang diperlukan yaitu 96 orang.

Dari hasil penelitian didapatkan proporsi pemeriksaan kehamilan yang tidak lengkap 32,3% dan yang lengkap 67,7%. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat 4 variabel yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan yaitu umur ibu (p=0,002), paritas (p=0,023), pengetahuan(p=0,001), dan faktor keterjangkauan(p=0,005). Sementara variabel yang tidak berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan adalah pendidikan ibu (p=0,971), pekerjaan ibu (p=0,916), dan dukungan keluarga (p=0,625).

Hasil analisis multivariat di peroleh persamaan Y = -7,908 + 1,595X1 + 1,968

X2 + 1,278 X3. Variabel tersebut adalah umur ibu, pengetahuan ibu dan faktor

keterjangkauan.

Diharapkan kepada petugas Puskesmas Pembantu Tanjung rejo agar lebih meningkatkan penyuluhan tentang perlunya pemeriksaan kehamilan baik kepada ibu hamil maupun keluarganya untuk meningkatkan kesadaran ibu dan keluarga. Peneliti lain diharapkan agar dapat melanjutkan penelitian ini di tempat yang berbeda untuk mengetahui faktor mana yang paling dominan berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan.


(18)

ABSTRACT

Maternal Mortality is a mojor issue faced by developing country. Frequent antenatal care will decrease the death and deformity for both mother and the born child. Based on the data from Tanjung Rejo Citizen Health Care, the scope of K1 in Tanjung Rejo district reaches 90 % and 90 % for scope of K4. The data has not beenreaching the national target of 95%.

This research is aiming at analyzing the factor that relates to comprehensive antenatal care through mothers that has infant under five years old in Tanjung Rejo district, Medan Sunggal in 2010 with analytical of cross sectional design. Population is mothers which has infant under five years old. The amount of sample required is 96. As the resulted, the incomplete proportion of antenatal care reaches 32,3% and the complete one reaches 67,7%. Bivariat analysis resulted shows that there are four variables that had association connection and meant statistically which are mother’s age (p=0,005), parity (p=0,039), knowledge(p=0,002),affordable factory (p=0,011). Therefore, variables that had not association and meant statistically are mother’s education (p=0,971), mother’s work (p=0,916), and family’s support (p=0,625). Multivariate analysis resulted the equation Y = -7,908 + 1,595X1 + 1,968 X2 + 1,278

X3. Those variables are mother’s age, knowledge and affordable factory.

It is hoped for the oficial of Tanjung Rejo Citizen Health Care increasing the extensión of the needs to do antenatal care for pregnant mother and family. Another reseachers is hoped to continue this research in the different are ato find out which factor is the most dominant in relating to antenatal care comprehensiveness.


(19)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan nasional dilaksanakan pada segala bidang, dan salah satu bidang yang tak kalah pentingnya dari bidang lain adalah bidang kesehatan. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kamauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.1

Kematian ibu merupakan masalah besar bagi negara berkembang. Ini berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu. 2

Menurut WHO pada tahun 2000 Maternal Mortality Rate (MMR) di dunia 400 per 100.000 kelahiran hidup, MMR di negara berkembang 440 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan di negara maju hanya 20 per kelahiran hidup. MMR di Asia 330 per 100.000 kelahiran hidup, Asia Timur 55 per 100.000 kelahiran hidup, Asia Selatan 520 per 100.000 kelahiran hidup, Asia Tenggara 210 per 100.000 kelahiran hidup dan Asia Barat 190 per 100.000 kelahiran hidup.3

Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) Indonesia masih tertinggi di Asia. Tahun 2002 kematian ibu melahirkan mencapai 307 per 100.000 kelahiran. Angka ini 65 kali kematian ibu di Singapura, 9,5 kali dari Malaysia. Bahkan 2,5 kali lipat dari Filipina. Begitu juga dengan AKB Indonesia pada tahun 2002 sebesar 45 per 1000 kelahiran hidup.4


(20)

Menurut WHO tahun 2005, penyebab kematian ibu di dunia adalah pendarahan 25%, infeksi 14%, abortus ilegal 13%, eklampsia 12%, partus tak maju 8%, penyebab langsung lainnya 8%, dan penyebab tak langsung 20%.Sementara itu, penyebab AKB adalah asfiksia (kesulitan bernapas), imaturitas, hipotermia (kedinginan) dan infeksi. Kesehatan ibu yang tidak baik dan penyakit ibu yang tidak diobati dengan benar juga dapat menyebabkan bayi lahir prematur dan Berat Bayi Lahir rendah (BBLR). Jumlah BBLR di Indonesia diperkirakan mencapai 350 ribu bayi setiap tahunnya.5

Millenium Development Goals (MDGs) yang dirumuskan pada September

2000 memiliki 8 tujuan, yaitu mengentaskan kemiskinan ekstrim dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, mendukung kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan, mengurangi tingkat kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya, memastikan kelestarian lingkungan, mengembangkan kemitraan untuk pembangunan.6

Salah satu tujuan yang tertera pada Millenium Development Goals (MDGs) adalah meningkatkan kesehatan ibu. Targetnya adalah menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga per empatnya dari tahun 1990-2015. Target MDGs adalah AKI menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup.7

Upaya penyelamatan ibu dan bayi yang dilakukan WHO yaitu dengan mengembangkan konsep “Four Pillars of Safe Motherhood” yaitu Keluarga Berencana, asuhan antenatal, persalinan bersih dan aman, pelayanan obstetrik esensial.8


(21)

(MPS) di Indonesia 2001-2010 yang menyebutkan bahwa dalam konteks rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010, maka visi MPS adalah “Kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman serta bayi yang dilahirkan hidup sehat”9

Pengawasan antenatal atau yang sering disebut pemeriksaan kehamilan ditujukan untuk menyiapkan baik fisik maupun mental ibu di dalam masa kehamilan dan kelahiran serta menemukan kelainan dalam kehamilan dalam waktu dini sehingga dapat diobati secepatnya. Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan secara teratur dapat menurunkan angka kecacatan dan kematian baik ibu maupun janin.10

Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan telah berhasil meningkatkan status kesehatan masyarakat. Kinerja sistem kesehatan telah menunjukkan hasil yang baik, antara lain ditunjukkan dengan peningkatan status kesehatan yaitu: penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 46 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 menjadi 34 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Angka Kematian Ibu (AKI) juga mengalami penurunan dari 334 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1995 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007.11

Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan, untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan dengan distribusi, sekali pada triwulan pertama,sekali pada triwulan dua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.12,13


(22)

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2008, didapat ibu hamil yang memeriksakan kehamilan sebanyak 84,5%. Pemeriksaan yang paling sering dilakukan pada ibu hamil adalah pemeriksaan tekanan darah (97,1%) dan penimbangan berat badan ibu (94,8%). Sedangkan jenis pemeriksaan kehamilan yang jarang dilakukan pada ibu hamil, adalah pemeriksaan hemoglobin (33,8%) dan pemeriksaan urine (36,4%).14

Dalam catatan cakupan K4 di Provinsi Sumatera Utara menunjukkan tahun 2004 sebesar 63,64 %, tahun 2005 sebesar 67,76 %, tahun 2006 sebesar 80,48 % dan tahun 2007 sebesar 77,95%. Bila dibanding dengan target Nasional 95%, Provinsi Sumatera Utara sampai dengan saat ini belum mencapai target tersebut.12

Berdasarkan data dari Puskesmas pembantu Tanjung Rejo cakupan K1 di Kelurahan Tanjung Rejo sebesar 90% dan k4 sebesar 90%.15 Data ini belum mencapai target nasional yaitu 95%.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang analisis kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang memiliki balita di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal tahun 2010.

1.2. Perumusan Masalah

Belum diketahui faktor yang berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang memiliki balita di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal.


(23)

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang memiliki balita di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010.

1.3.2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui prevalens rate kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang memiliki balita di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal tahun 2010.

b. Untuk mengetahui hubungan umur ibu dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan.

c. Untuk mengetahui hubungan pendidikan ibu dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan.

d. Untuk mengetahui hubungan pekerjaan ibu dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan.

e. Untuk mengetahui hubungan paritas dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan.

f. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan.

g. Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan.


(24)

h. Untuk mengetahui hubungan faktor keterjangkauan (waktu dan biaya) dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan.

i. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal tahun 2010.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Sebagai Bahan masukan bagi Puskesmas Pembantu Tanjung Rejo Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal.

1.4.2. Sebagai bahan referensi bagi perpustakaan FKM-USU Medan dan penelitian selanjutnya .

1.4.3. Dapat menambah wawasan dan kesempatan penerapan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan di FKM-USU dan juga sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM).


(25)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Kehamilan 10

Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya di dalam rahim). Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan.

Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus, agar dapat berlangsung dengan baik kehamilan mengandung kehidupan ibu maupun janin. Resiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya normal, secara tiba-tiba dapat menjadi berisiko tinggi.

Faktor resiko pada ibu hamil seperti umur terlalu muda atau tua, banyak anak, dan beberapa faktor biologis lainnya adalah keadaan yang secara tidak langsung menambah resiko kesakitan dan kematian pada ibu hamil. Resiko tinggi adalah keadaan yang berbahaya dan mungkin terjadi penyebab langsung kematian ibu, misalnya pendarahan melalui jalan lahir, eklamsia, dan infeksi.

Beberapa faktor resiko yang sekaligus terdapat pada seorang ibu dapat menjadikan kehamilan berisiko tinggi.


(26)

2.2. Tanda dan Gejala Awal Kehamilan10

Tanda dan gejala pada masing-masing wanita hamil berbeda-beda. Ada yang mengalami gejala-gejala kehamilan sejak awal, ada yang beberapa minggu kemudian, atau bahkan tidak memiliki gejala kehamilan dini. Namun, tanda yang pasti dari kehamilan adalah terlambatnya periode menstruasi. Selain itu didapatkan tanda-tanda lain yaitu :

2.2.1. Nyeri atau payudara yang terasa membesar, keras, sensitif dengan sentuhan. Tanda ini muncul dalam waktu 1-2 minggu setelah konsepsi (pembuahan). Dalam waktu 2 minggu setelah konsepsi, payudara seorang wanita hamil akan mengalami perubahan untuk persiapan produksi ASI yang dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.

2.2.2. Mual pagi hari (morning sickness) umum terjadi pada triwulan pertama. Meskipun disebut morning sickness, namun mual dan muntah dapat terjadi kapan saja selama kehamilan. Penyebab mual dan muntah ini adalah perubahan hormonal yang dapat memicu bagian dari otak yang mengontrol mual dan muntah. Gejala ini dialami oleh 75% wanita hamil.

2.2.3. Mudah lelah, lemas, pusing, dan pingsan adalah gejala kehamilan yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah dalam kehamilan atau kadar gula darah yang rendah.

2.2.4. Sakit kepala pada umumnya muncul pada minggu ke-6 kehamilan yang disebabkan oleh peningkatan hormon.


(27)

2.2.5. Konstipasi (sulit BAB) terjadi karena peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan kontraksi usus menjadi lebih pelan dan makanan lebih lambat melalui saluran pencernaan.

2.2.6. Perubahan mood karena pengaruh hormon.

2.2.7. Bercak perdarahan. Terjadi ketika telur yang sudah dibuahi berimplantasi (melekat) ke dinding rahim sekitar 10-14 hari setelah fertilisasi (pembuahan). Tipe perdarahan umumnya sedikit, bercak bulat, berwarna lebih cerah dari darah haid, dan tidak berlangsung lama.

2.3. Suplemen yang dianjurkan selama kehamilan10

2.3.1. Asam folat. Asam folat yang dikonsumsi sebelum hamil dan selama kehamilan melindungi dari gangguan saraf pada janin (anensefali, spina bifida). Wanita hamil disarankan mengkonsumsi asam folat 400 μg/hari selama 12 minggu kehamilan karena kebutuhan asam folat tidak dapat dipenuhi hanya dari makanan.

2.3.2. Zat besi. Zat besi adalah komponen utama dari hemoglobin yang bekerja mengangkut oksigen di dalam darah. Selama kehamilan, suplai darah meningkat untuk memberikan nutrisi ke janin. Suplemen besi yang dibutuhkan adalah 30 – 50 mg/hari dan disarankan pada wanita hamil dengan hemoglobin < 10 atau 10,5 g/dl pada akhir kehamilan. Selain suplemen, zat besi juga terkandung pada daging, telur, kacang, sayuran hijau, gandum, dan buah-buahan kering. Suplemen besi sebaiknya dikonsumsi diantara waktu makan


(28)

dengan perut yang kosong atau diikuti jus jeruk untuk meningkatkan penyerapan.

2.3.3. Kalsium. Kalsium penting di dalam mengatur kekuatan tulang wanita hamil dan pertumbuhan tulang bagi janin. Kalsium yang disarankan sebanyak 1.200 mg untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Kalsium sebaiknya dikonsumsi ketika sedang makan, diikuti dengan jus buah yang kaya vitamin C untuk meningkatkan penyerapan.

2.4. Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal care)

Antenatal care adalah cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Pelayanan antenatal atau yang sering disebut pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan yang di berikan oleh tenaga profesional yaitu dokter spesialisasi bidan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan. Untuk itu selama masa kehamilannya ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan asuhan antenatal. Bidan melakukan pemeriksaan klinis terhadap kondisi kehamilannya. Bidan memberi KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) kepada ibu hamil, suami dan keluarganya tentang kondisi ibu hamil dan masalahnya.16

Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan, untuk mendapatkan pelayanan antenatal. 12


(29)

Kunjungan ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit 4 kali dengan distribusi pemberian pelayanan minimal 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2 kali pada triwulan ketiga umur kehamilan.13

Perawatan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala dan teratur sangat penting, sebab merupakan upaya bersama antara petugas kesehatan dan ibu hamil, suami, keluarga dan masyarakat, mengenai :

2.4.1. Aspek kesehatan dari ibu dan janin untuk menjaga kelangsungan kehamilan, pertumbuhan janin dalam kandungan, kelangsungan hidup ibu dan bayi setelah lahir.

2.4.2. Aspek psikologi, agar dalam menghadapi kehamilan dan persalinannya ibu hamil mendapatkan rasa aman, tenang, terjamin dan terlindungi keselamatan diri dan bayinya.

2.4.3. Aspek sosial ekonomi, ibu hamil dari keluarga miskin (gakin) pada umumnya tergolong dalam kelompok gizi kurang, anemia, penyakit menahun. Ibu resiko tinggi atau ibu dengan komplikasi persalinan dari keluarga miskin membutuhkan dukungan biaya dan transportasi untuk rujukan ke rumah sakit. Pemeriksaan kehamilan dilaksanakan sesuai standar 7T yaitu 17:

a. (Timbang) berat badan b. Ukur (Tekanan) darah c. Ukur (Tinggi) fundus uteri

d. Pemberian imunisasi (Tetanus Toxoid)


(30)

f. Tes terhadap penyakit menular sexual

g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. 2.5. Tujuan Pemeriksaan Kehamilan18,19

Tujuannya adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan, dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.

Dengan pemeriksaan kehamilan dapat mengenali dan menangani faktor resiko yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas, mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin, menurunkan angka morbiditas dan mortalitas anak, memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari, keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas, dan laktasi, dan juga mengembalikan kesehatan ibu saat akhir kala nifas.

2.6. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan

Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dan petugas kesehatan yang memberikan pelayanan antenatal standar untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Istilah kunjungan tidak mengandung arti bahwa selalu ibu hamil yang datang ke fasilitas pelayanan, tetapi dapat sebaliknya, yaitu ibu hamil yang dikunjungi petugas kesehatan di rumahnya atau di posyandu.20

Adapun jadwal pemeriksaan kehamilan adalah9: 2.6.1. Minimal 1 kali pada trimester I (sebelum 14 minggu) 2.6.2. Minimal 1 kali pada trimester II (antara minggu 14-28)


(31)

2.6.3. Minimal 2 kali pada trimester III. (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke-36).

Menurut depkes RI (2002) pemeriksaan kehamilan berdasarkan kunjungan antenatal dibagi atas21 :

a. Kunjungan pertama (K1)

Meliputi : (1). Identitas /biodata, (2). Riwayat kehamilan, (3). Riwayat kebidanan, (4). Riwayat kesehatan, (5). Riwayat sosial ekonomi, (6). pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan, (7). Penyuluhan dan konsultasi.

b. Kunjungan keempat(K4)

Meliputi : (1). Anamnesa keluhan/masalah, (2). Pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan, (3). Pemeriksaan psikologis, (4). Pemeriksaan laboratorium bila ada indikasi/diperlukan, (5). Diagnosa akhir (kehamilan normal, terdapat penyulit, terjadi komplikasi, atau tergolong kehamilan resiko tinggi), (6). Sikap dan rencana tindakan (persiapan persalinan dan rujukan).

2.7. Kegiatan Pemeriksaan Kehamilan

Untuk menegakkan kehamilan dengan komplikasi pada ibu dan janin adalah dengan cara :21,22

2.7.1. Anamnesis

Kegiatan anamnesis merupakan kegiatan yang perlu dilakukan dalam setiap kegiatan perawatan kehamilan. Anamnesis berupa pertanyaan terarah yang ditujukan kepada ibu hamil, untuk mengetahui keadaan ibu dan faktor resiko


(32)

yang dimilikinya. Pelaksanaan pelayanan antenatal perlu mengetahui makna dan tujuan dari setiap pertanyaan yang diajukan.

Pertanyaan yang diajukan dalam anamnesis adalah : a. Keluhan utama

Keluhan utama adalah hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan, yang dirasakan dan dikemukan oleh ibu hamil kepada pemeriksa.

b. Identitas ibu.

Identitas yang ditanyakan adalah nama ibu, nama suami, alamat lengkap.

c. Hal-hal yang berkaitan dengan fungsi reproduktif.

Pertanyaan ini meliputi hal-hal yang mungkin berkaitan dengan faktor resiko, yaitu umur ibu, paritas, Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) lama haid, siklus haid dan jenis kontrasepsi yang digunakan (kalau ibu tersebut peserta KB).

d. Hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan sekarang.

Hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan sekarang yaitu berhubungan dengan gerakan janin, hal-hal yang dirasakan akibat perkembangan kehamilan dan penyimpangan dari normal (keadaan patologis).

2.7.2. Pemeriksaan fisik diagnostik

Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan lanjutan dari anamnesis. Pemeriksaan ini meliputi:


(33)

a. Berat badan, Lingkar Lengan Atas (LLA) dan tinggi badan.

Berat ibu semasa hamil harus bertambah rata-rata 0,3-0,5 Kg per minggu. Bila dikaitkan dengan umur kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda ± 1 Kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-masing bertambah 5 Kg. Pada akhir kehamilan berat badan meningkat, maka perlu difikirkan adanya resiko (bengkak, kehamilan kembar, anak besar).

b. Tekanan darah, nadi, frekuensi pernafasan dan suhu tubuh.

Tekanan darah tinggi pada kehamilan merupakan resiko. Tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmHg. Bila tekanan darah meningkat, yaitu sistolik 30 mmHg atau lebih diatas normal, dan/atau diastolic 15 mmHg atau lebih diatas normal, kelainan ini dapat berlanjut menjadi preeklamsia dan eklamsia kalau tidak ditangani dengan tepat. Nadi yang normal adalah 80/menit. Bila nadi lebih dari 120/ menit, maka hal ini menujukkan adanya kelainan. Sesak nafas ditandai dengan frekwensi pernafasan yang meningkat dan kesulitan bernafas serta rasa lelah. Bila hal ini timbul setelah melakukan kerja fisik (berjalan, tugas sehari-hari), maka kemungkinan terdapat penyakit jantung. Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,50c dikatakan demam, berarti ada infeksi dalam kehamilan. Hal ini merupakan penambahan beban bagi ibu dan harus dicari penyebabnya.


(34)

c. Adanya cacat tubuh

Cacat tubuh misalnya cacat tulang belakang yang berpengaruh terhadap kehamilan/persalinan, seperti kifosis, lordosis dan scoliosis, perlu diperhatikan karena mungkin menyebabkan gangguan pertumbuhan janin atau kesulitan dalam persalinan.

2.7.3. Pemeriksaan obstetrik

Meliputi pemeriksaan luar, pemeriksaan panggul dalam (pelvimetri), dan pemeriksaan diagnostik penunjang.

a. Pemeriksaan luar

Dilakukan dengan perabaan perut. Tujuannya adalah untuk memperkirakan umur kehamilan, taksiran berat janin terhadap umur kehamilan, letak janin, turunnya bagian terendah janin dan detak jantung janin.

b. Pemeriksaan panggul dalam (pelvimentri)

Pemeriksaan panggul dalam biasanya dilakukan sekali dalam kehamilan untuk mengetahui panggul sempit, pintu atas penggul, pintu bawah panggul, dan kelainan bentuk panggul. Biasanya dilakukan pada kehamilan 8 bulan atau lebih.

c. Pemeriksaan diagnostik penunjang

Pemeriksaan diagnostik penunjang yang penting dalam pemeriksaan kehamilan antara lain :


(35)

c.1. Pemeriksaan Hb, pemeriksaan ini untuk menentukan kadar hemoglobin, dan derajat anemia (bila ada).

c.2. Pemeriksaan urin. Pemeriksaan ini untuk mengetahui adanya protein dan glukosa dalam urin.

c.3. Lain-lain bila diperlukan.

2.8. Pelayanan dasar21

Ditingkat pelayanan dasar, pemeriksaan kehamilan hendaknya memenuhi tiga persyaratan pokok :

2.8.1. Aspek medis, yang meliputi diagnosis kehamilan, penemuan kelainan secara dini dan pemberian terapi sesuai diagnosis.

2.8.2. Penyuluhan, komunikasi dan motivasi ibu hamil, antara lain mengenai penjagaan kesehatan diri dan janinnya, pengenalan tanda-tanda bahaya dan faktor resiko yang dimilikinya, dan pencarian pertolongan yang memadai secara tepat waktu.

2.8.3. Rujukan

Ibu hamil dengan resiko tinggi harus dirujuk ke tempat pelayanan yang mempunyai fasilitas yang lengkap.

2.9. Alasan ibu tidak memeriksakan kehamilan menurut Depkes RI 23

2.9.1. Ibu sering kali tidak berhak memutuskan sesuatu, karena hal itu suami atau mertua, sementara mereka tidak mengetahui perlunya memeriksakan kehamilan dan hanya mengandalkan cara-cara tradisional.


(36)

2.9.2. Fasilitas untuk pelayanan antenatal tidak memadai, tidak berfungsi sebagaimana mestinya, tidak memungkinkan kerahasiaan, harus menunggu lama atau perlakuan petugas yang kurang memuaskan.

2.9.3. Beberapa ibu tidak mengatahui mereka harus memeriksakan kehamilannya. 2.9.4. Transportasi yang sulit, baik bagi ibu untuk memeriksakan kehamilan maupun

bagi bidan untuk mendatangi mereka.

2.9.5. Kurangnya dukungan tradisi dan keluarga yang mengizinkan seorang wanita meninggalkan rumah untuk memeriksakan kehamilannya.

2.9.6. Takhayul dan keraguan untuk memeriksakan kehamilan kepada petugas kesehatan (terlebih pula jika petugasnya laki-laki).

2.9.7. Ketidakpercayaan dan ketidaksenangan pada tenaga kesehatan secara umum beberapa anggota masyarakat tidak mempercayai semua petugas kesehatan pemerintah.

2.9.8. Ibu dan anggota keluarganya tidak mampu membayar atau tidak mempunyai waktu untuk memeriksaakan kehamilan.

2.10 Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Menurut penelitian Wibowo di Bogor tahun 1992 yang dikutip oleh Murniati, ditemukan bahwa terdapat 6 variabel penentu yang berhubungan secara bermakna dengan pemanfaatan pelayanan antenatal, yaitu: faktor akses terhadap pelayanan (jarak, tempat, waktu), faktor sosial ibu hamil ( pendidikan, pengetahuan, sikap), faktor keadaan ekonomi keluarga, faktor reproduksi ibu hamil (paritas, jarak


(37)

2.10.1. Umur

Umur mempunyai pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan ibu. Usia yang kemungkinan tidak resiko tinggi pada saat kehamilan dan persalinan yaitu umur 20-35 tahun, karena pada usia tersebut rahim sudah siap menerima kehamilan, mental sudah matang dan sudah mampu merawat bayi dan dirinya. Sedangkan umur < 20 tahun dan > 35 tahun merupakan umur yang resiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan. Dengan demikian diketahui bahwa umur ibu pada saat melahirkan turut berpengaruh terhadap morbiditas dan mortalitas ibu maupun anak yang dilahirkan.25

Ibu yang berumur kurang dari 20 tahun rahim dan bagian tubuh lainnya belum siap untuk menerima kehamilan dan cenderung kurang perhatian terhadap kehamilannya. Ibu yang berumur 20-35 tahun rahim dan bagian tubuh lainnya sudah siap untuk menerima dan diharapkan untuk memerhatikan kehamilannya. Ibu yang berumur lebih dari 35 tahun rahim dan bagian tubuh lainnya fungsinya sudah menurun dan kesehatan tubuh ibu tidak sebaik saat berumur 20-35 tahun.26

Menurut penelitian di Surabaya desain cross sectional yang dilakukan Heriati tahun 2008 menemukan sebanyak 83,3% kelompok umur ibu beresiko tinggi (< 20 tahun dan > 35 tahun) memeriksakan kehamilannya. 27

Menurut penelitian Ari Mugiarti di Kecamatan Batealit Jepara tahun 2008 dengan desain cross sectional, ada hubungan antara umur dengan pemeriksaan kehamilan (p=0,02).28


(38)

2.10.2. Pendidikan Ibu

Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang untuk bertindak dan mencari penyebab serta solusi dalam hidupnya. Orang yang berpendidikan tinggi biasanya akan bertindak lebih rasional. Oleh karena itu orang yang berpendidikan akan lebih mudah menerima gagasan baru.29

Demikian halnya dengan ibu yang berpendidikan tinggi akan memeriksakan kehamilannya secara teratur demi menjaga keadaan kesehatan dirinya dan anak dalam kandungannya.

Sesuai dengan penelitian di Surabaya dengan desain cross sectional yang dilakukan Heriati tahun 2008 menemukan sebanyak 75% ibu dengan tingkat pendidikan tinggi memeriksakan kehamilannya.27

Menurut penelitian Rizki Anna Lestari tahun 2006 di Tegal dengan desain

cross sectional, ada hubungan antara pendidikan dengan pemeriksaan kehamilan (p=

0,006).30

2.10.3. Pekerjaan

Bila seorang ibu ikut membantu penghasilan dalam rumah tangga maka pada saat hamil mereka lebih banyak mengeluarkan tenaga dan pikiran maka efeknya dapat berpengaruh pada pemeriksaan kehamilan. Pekerjaan sangat menentukan terhadap seseorang untuk berbuat sesuatu kegiatan. Pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan ibu. Dengan banyak kesibukan maka ibu kadang-kadang lupa untuk melakukan pemeriksaan kehamilan tepat waktu. Namun pekerjaan bukanlah penghambat dalam


(39)

kesehatan maka ia akan berusaha untuk melakukan tindakan dalam hal ini memeriksakan kehamilannya.21

2.10.4. Paritas

Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas tinggi(>dari 3) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas maka lebih tinggi resiko komplikasi dan kematian maternal. Resiko pada paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan obstetrik lebih baik, sedangkan resiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan KB.25

Menurut penelitian Sadik pada tahun 1996 yang dikutip oleh Henri Perangin-angin, Ibu hamil yang mempunyai anak kurang dari 3 orang memeriksakan kehamilannya sekitar 58,9% sedangkan Ibu hamil yang mempunyai anak 3 orang atau lebih memeriksakan kehamilannya 35,6%. Jadi ibu hamil dengan jumlah anak lebih sedikit cenderung akan lebih baik dalam memeriksakan kehamilannya daripada Ibu hamil dengan jumlah anak lebih banyak.31

2.10.5. Pengetahuan32

Menurut Bloom yang dikutip dalam Notoatmodjo (2003), pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai insentitas atau tingkat yang berbeda-beda.


(40)

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung (wawancara) atau melalui pertanyaan-pertanyaan-pertanyaan-pertanyaan tertulis atau angket.

Pengetahuan disini yang dimaksud adalah pengetahuan ibu mengenai kehamilan. Bila pengetahuan mereka sudah baik terhadap perawatan kandungan maka kepatuhan seseorang untuk memeriksakan kehamilannya juga akan dapat terjaga. Apabila pengetahuan belum sepenuhnya dimiliki maka untuk mengikuti anjuran untuk memeriksakan kehamilannya kurang dapat terwujud.

Sesuai dengan penelitian di Surabaya dengan desain cross sectional yang dilakukan Heriati tahun 2008 menemukan sebanyak 56,9% ibu dengan pengetahuan baik memeriksakan kehamilannya.27

Menurut penelitian Murniati di Kabupaten Aceh Tenggara pada tahun 2007, ada hubungan antara pengetahuan dengan pemeriksaan kehamilan dengan nilai p = 0,01 (p<0,05).24

2.10.6. Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga merupakan sistem pendukung utama untuk memberikan perawatan langsung pada setiap keadaan sehat ataupun sakit. Kepala keluarga adalah seorang dari sekelompok anggota rumah tangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga atau orang yang dianggap atau ditunjuk sebagai kapala rumah tangga.33

Adapun dukungan keluarga yang dimaksud disini adalah dukungan yang diberikan baik dalam moril maupun materil kepada anggota keluarga yang hamil


(41)

seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas.34

Menurut penelitian dengan desain cross sectional yang dilakukan Heriati di Surabaya tahun 2008, sebanyak 54,5 % ibu yang mendapat dukungan keluarga memeriksakan kehamilannya.27

2.10.7. Faktor Keterjangkauan

Menurut penelitian Murniati tahun 2007 di Kabupaten Aceh Tenggara, keterjangkauan terhadap pelayanan antenatal mempunyai hubungan yang bermakna terhadap pemeriksaan kehamilan dengan nilai p=0,00 (p<0,05).24


(42)

BAB 3

KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konsep

Dari teori dan beberapa penelitian terdahulu di susun kerangka teori yang merupakan alur pikir peneliti, faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan seperti terlihat di bawah ini :

Variabel independent : Variabel dependent :

*Tidak diuji

3.2. Definisi operasional

3.2.1. Responden adalah ibu yang memiliki balita yang berdomisili di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal.

3.2.2. Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan adalah jumlah kunjungan ibu hamil ke pelayanan pemeriksaan kehamilan dengan jumlah kunjungan minimal 4 kali selama hamil, 1 kali pada trisemester 1, 1 kali pada trisemester 2 dan 2 kali 1. Sosiodemografi

Umur Ibu Agama* Suku*

Pendidikan ibu Pekerjaan ibu Paritas

2. Pengetahuan ibu 3. Dukungan keluarga 4. Faktor keterjangkauan

Kelengkapan pemeriksaan kehamilan


(43)

Kelengkapan pemeriksaan kehamilan dibedakan atas :

1. Tidak lengkap, jika responden tidak memeriksakan kehamilan sesuai standar minimal.

2. Lengkap, jika responden jumlah kunjungan minimal 4 kali selama hamil, 1 kali pada trisemester 1, 1 kali pada trisemester 2 dan 2 kali pada trisemester 3.

3.2.3. Umur ibu adalah usia ibu pada saat kehamilan balita termuda, dikategorikan menjadi :

1. < 20 tahun. 2. 20-35 tahun. 3. > 35 tahun.

Umur ibu diukur dengan menggunakan skala ordinal yang dibedakan atas : 1. Risiko tinggi : < 20 tahun dan > 35 tahun

2. Risiko rendah : 20-35 tahun

3.2.4. Agama adalah kepercayaan yang dianut oleh responden pada saat wawancara dilakukan, diketegorikan menjadi :

1. Islam 2. Protestan 3. Katolik 4. Budha 5. Hindu

3.2.5. Suku adalah keterangan mengenai etnis responden, dikategorikan menjadi : 1. Jawa

2. Batak 3. Melayu 4. Tionghoa 5. Lainnya

3.2.6. Pendidikan ibu adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang telah dicapai oleh ibu yang terbagi atas tingkatan :


(44)

1. Tidak sekolah/tidak tamat SD 2. SD

3. SMP 4. SMA

5. Akademik/PT

Tingkat pendidikan diukur dengan menggunakan skala ordinal yang dibedakan atas :

1. Rendah : Tidak sekolah , SD dan SLTP.

2. Tinggi : SLTA dan Akademik/Perguruan Tinggi.

3.2.7. Pekerjaan adalah aktivitas/kegiatan rutin yang dilakukan sehari-hari oleh ibu pada saat dilakukan wawancara, yang dibagi atas :

1. PNS 2. Wiraswasta

3. Buruh, karyawan, pegawai 4. Pedagang

5. Ibu rumah tangga

Tingkat pendidikan diukur dengan menggunakan skala ordinal yang dibedakan atas :

1. Bekerja :PNS, wiraswasta, buruh, karyawan, pegawai, pedagang 2. Tidak bekerja :Ibu rumah tangga

3.2.8. Paritas adalah jumlah kelahiran hidup baik tunggal maupun kembar yang pernah dialami ibu sampai persalinan saat penelitian dilakukan, dikategorikan menjadi:

1. ≥ 3 orang


(45)

3.2.9. Pengetahuan adalah tingkat pemahaman responden mengenai kehamilan.

Untuk mengukur pengetahuan responden maka skala pengukuran digunakan sistem skoring dan pembobotan. Jumlah pertanyaan sebanyak 8 yang akan di jawab responden dengan memberikan skor jawaban sebagai berikut :

1. Tahu diberi skor 1. 2. Tidak tahu diberi skor 0.

Berdasarkan jumlah pertanyaan maka skor tertinggi adalah 8 dan terendah 0. Berdasarkan skoring maka pengetahuan responden di bedakan atas :

1. Kurang, jika responden mendapatkan skor < 4. 2. Baik, jika responden mendapatkan skor ≥ 4.

3.2.10. Dukungan keluarga adalah keikutsertaan keluarga khususnya suami dalam mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilan.

Untuk mengukur dukungan keluarga responden maka skala pengukuran digunakan sistem skoring dan pembobotan. Jumlah pertanyaan sebanyak 2 buah yang akan dijawab responden yaitu sebagai berikut :

a. Jika jawaban A diberi skor 2. b. Jika jawaban B diberi skor 1. c. Jika jawaban C diberi skor 0.

Berdasarkan jumlah pertanyaan maka skor tertinggi adalah 4 dan terendah 0. Berdasarkan skoring maka dukungan keluarga dibedakan atas :

1. Tidak mendukung, jika responden mendapatkan skor < 2. 2. Mendukung, jika responden mendapat skor ≥ 2.


(46)

3.2.11. Faktor keterjangkauan adalah jangkauan/kemampuan yang dimiliki responden untuk memperoleh layanan kesehatan baik secara waktu dan biaya.

a. Segi waktu, adalah waktu yang diperlukan ibu untuk pergi ke tempat pemeriksaan kehamilan, dibagi menjadi :

A. ≤ 15 menit B. > 15 menit

b. Segi biaya, didasarkan pada pengeluaran dari responden untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, dibagi menjadi :

A. ≤ Rp 4000

B. > Rp 4000

Untuk mengukur keterjangkauan maka skala pengukuran digunakan sistem skoring dan pembobotan. Jumlah pertanyaan sebanyak 2 buah yang akan dijawab responden sebagai berikut :

a. Jika jawaban A diberi skor 2. b. Jika jawaban B diberi skor 1.

Berdasarkan jumlah pertanyaan maka skor tertinggi adalah 4 dan terendah 2. Berdasarkan skoring maka dukungan keluarga dibedakan atas :

1. Tidak terjangkau, jika responden mendapatkan skor < 3. 2. Terjangkau, jika responden mendapat skor ≥3.


(47)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat analitis dengan desain cross sectional.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal, dengan pertimbangan bahwa di Kelurahan Tanjung Rejo cakupan pemeriksaan kehamilan masih belum mencapai target nasional. Selain itu belum adanya penelitian mengenai kelengkapan pemeriksaan kehamilan di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal.

4.2.2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan mulai bulan Januari 2010 sampai dengan Juni 2010.

4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi

Populasi adalah ibu yang memiliki balita di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal yaitu sebanyak 1.225 orang.


(48)

4.3.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal. Kehamilan yang dilihat adalah kehamilan balita termuda.

Rumus ukuran sampel minimal untuk menaksir proporsi populasi digunakan rumus Slovin yaitu35 :

2 1 Ne N n + = Keterangan:

n : besaran sampel

N : besaran populasi (1.225 orang)

e : nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel)

Maka besar sampel adalah :

2 ) 1 , 0 ( 1225 1 225 . 1 + = n 25 , 13 225 . 1 = n 45 , 92 = n ≈92

Jadi besar sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 92 ibu. 4.4. Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive. Yaitu berdasarkan pertimbangan peneliti. Karena keterbatasan waktu dan dana maka peneliti memilih


(49)

lingkungan I dan II dengan pertimbangan lingkungan tersebut memiliki jumlah ibu yang memiliki balita sebesar 96 jiwa dengan jumlah balita sebesar 117 orang dan tergabung dalam 1 posyandu yang memenuhi jumlah sampel minimal. Selain itu di lingkungan tersebut dekat dengan sarana pemeriksaaan kehamilan. Penduduknya mempunyai karakteristik yang sama dengan penduduk di lingkungan lainnya dari segi pekerjaan, tingkat pendidikan, sosial ekonomi.

4.5. Metode Pengumpulan Data

4.5.1. Data Primer

Untuk pengumpulan data primer diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang meliputi: umur, agama, suku, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan, dukungan keluarga serta keterjangkauan ke pelayanan kesehatan berdasarkan waktu dan biaya.

4.5.2. Data Sekunder

Untuk data sekunder didapatkan dari Kantor Kelurahan berupa data demografi meliputi jumlah penduduk, jumlah ibu yang memiliki balita, pekerjaan dan pendidikan serta data geografi meliputi luas wilayah dan batas-batas wilayah.

4.6. Teknik Analisis Data

Data yang sudah terkumpul di olah secara manual dan dilanjutkan dengan bantuan komputer dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solution),


(50)

melalui tahapan editing, coding, entry data dan cleaning. Jenis analisis yang dilakukan adalah:

4.6.1. Analisis Univariat

Analisis ini digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi frekwensi atau besarnya proporsi berdasarkan sosiodemografi (umur ibu, agama, suku, pendidikan, pekerjaan, paritas), berdasarkan pengetahuan, dukungan keluarga, dan faktor keterjangkauan.

4.6.2. Analisis Bivariat

Analisis Bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independent (umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan, dukungan keluarga, faktor keterjangkauan) dan variabel dependent (kelengkapan pemeriksaan kehamilan) dengan menghitung Ratio Prevalens. Untuk mengetahui ada tidaknya kemaknaan dilakukan analisis uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).

Pengukuran Ratio Prevalens dilakukan dengan menggunakan rumus :36 RP = A/(A+B) : C/(C+D)

Keterangan :

A/(A+B) = Proporsi (prevalens) subjek yang mempunyai faktor resiko yang tidak lengkap memeriksakan kehamilannya.

C/(C+D) = Proporsi (prevalens) subjek yang tidak mempunyai faktor resiko yang tidak lengkap memeriksakan kehamilannya.


(51)

4.6.3. Analisis Multivariat

Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel independent (umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan, dukungan keluarga, faktor keterjangkauan) dan variabel dependent (kelengkapan pemeriksaan kehamilan) yang mempunyai kemaknaan statistik pada analisis bivariat, melalui analisis regresi logistik berganda (Multiple Logistic

Regression) untuk mencari faktor yang paling dominan pada beberapa variabel

yang dilakukan secara bersama-sama terhadap kelengkapan pemeriksaan kehamilan. Tahapan analisis multivariat yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:37

a. Melakukan pemilihan variabel yang potensial untuk dimasukkan dalam model. Variabel yang dipilih atau yang dianggap berpengaruh terhadap kelengkapan pemeriksaan kehamilan adalah variabel yang mempunyai nilai p<0,25.

b. Penentuan faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan pemeriksaan kehamilan, variabel yang akan dimasukkan adalah variabel yang mempunyai nilai p<0,05.

Analisis regresi logistik berganda dilakukan dengan memasukkan secara serentak variabel independen menurut kriteria kemaknaan statistik tertentu (p < 0,25). Variabel independen tersebut akan dikeluarkan kembali secara bertahap (Backward


(52)

BAB 5

HASIL PENELITIAN

5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian38 5.1.1. Geografis

Kelurahan Tanjung Rejo terletak di Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan dengan luas wilayah 350 ha dan memiliki 24 lingkungan.

Batas-batas wilayah Kelurahan Tanjung Rejo adalah :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Sei Sikambing B.

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan kelurahan Asam Kumbang dan Kelurahan Tanjung Sari.

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Sunggal.

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Padang Bulan Selayang I. 5.1.2. Demografi

Jumlah penduduk Kelurahan Tanjung Rejo sebanyak 42.512 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 20.619 jiwa (48,5%) dan perempuan sebanyak 21.893 jiwa (51,5%). Secara rinci data kependudukan menurut umur dan jenis kelamin di Kelurahan Tanjung Rejo dapat dilihat pada di bawah ini :


(53)

Tabel 5.1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur di Kelurahan Tanjung Rejo Tahun 2009

No Golongan Umur (Tahun) Total

f %

1 0-5 4.643 10,9

2 6-12 7.698 18,1

3 13-17 8.183 19,2

4 18-25 6.468 15,2

5 26-55 8.363 19,7

6 >55 7.157 16,9

Total 42.512 100

Tabel 5.2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Tanjung Rejo Tahun 2009

No Jenis Kelamin Total

f %

1 Laki-Laki 20.619 48,5

2 Perempuan 21.893 51,5

Total 42.512 100

5.1.3. SARANA DAN PRASARANA a. Sarana Kesehatan

Kelurahan Tanjung Rejo memiliki beberapa sarana kesehatan. Jumlah sarana kesehatan dpat dilihat pada Tabel 5.2 :


(54)

Tabel 5.3. Distribusi Sarana Kesehatan di Kelurahan Tanjung Rejo Tahun 2009

No Sarana Kesehatan Jumlah

1 Praktek dokter 15

2 Pustu 1

3 Poliklinik 1

4 Posyandu 20

5 Apotik 4

Jumlah 41

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sarana kesehatan yang paling banyak adalah posyandu yaitu masing-masing sebanyak 20 unit dan yang paling sedikit adalah Pustu dan Poliklinik masing-masing 1 unit.

b. Sarana Pendidikan

Kelurahan Tanjung Rejo memiliki beberapa sarana pendidikan. Jumlah sarana pendidikan dapat dilihat pada Tabel 5.4 :

Tabel 5.4. Distribusi Sarana Pendidikan di Kelurahan Tanjung Rejo Tahun 2009

No Sarana Pendidikan Jumlah

1 Taman Kanak-kanak 1

2 Sekolah Dasar (SD) Negeri 7

3 Sekolah Dasar (SD) Swasta 4

4 SLTP Swasta 2

5 SMK Swasta 1

6 Tsanawiyah 2

7 Perguruan Tinggi Swasta 1

Jumlah 18

Berdasarkan Tabel 5.4. di atas dapat diketahui bahwa tersedia sarana pendidikan berupa Taman Kanak-kanak 1 unit, Sekolah Dasar (SD) Negeri 7 unit, SD


(55)

Swasta 4 unit, SLTP Swasta 2 unit, SLTA Swasta 1 unit, SMK swasta 1 unit, Tsanawiyah 1 unit dan Perguruan Tinggi swasta 1 unit.

5.2. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan proporsi dari variabel independen yang berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan Pada ibu yang memiliki balita. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka variabel yang dianalisis secara univariat adalah sebagai berikut:


(56)

5.2.1. Karakteristik Responden

Tabel 5.5 Distribusi Proporsi Responden di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010. (N = 96)

Sosiodemografi f %

Umur (tahun): 20-23 24-27 28-31 32-35 36-39 40-43 44-47 13 18 20 23 15 5 2 13,5 18,8 20,8 24,0 15,6 5,2 2,1

Total 96 100

Agama: Islam Protestan Katolik 82 13 1 85,4 13,5 1,0

Total 96 100

Suku: Jawa Batak Melayu Lainnya 38 24 24 10 39,6 25 25 10,4

Total 96 100

Pendidikan Ibu :

Tidak Sekolah/tidak tamat SD SD SLTP SLTA Akademik/PT 1 24 31 39 1 1 25 32,3 40,6 1

Total 96 100

Pekerjaan Ibu : Wiraswasta

Buruh, Karyawan,Pegawai Pedagang

Ibu Rumah Tangga/Tidak Bekerja

14 2 2 78 14,6 2,1 2.1 81,2

Total 96 100

Paritas :

≥3 orang

≤2 orang 52 44

54,2 45,8


(57)

Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan umur ibu adalah ibu yang berumur 32-35 tahun yaitu sebanyak 23 orang (24%). Suku ibu yang terbanyak adalah suku Jawa yaitu sebanyak 38 orang ibu (39,6%). Berdasarkan agama yaitu sebanyak 82 orang (85,4%) beragama Islam. Pendidikan ibu yang terbanyak adalah ibu yang mempunyai pendidikan SLTA yaitu 39 orang (40,6%). Berdasarkan pekerjaan ibu yang terbanyak adalah ibu yang mempunyai pekerjaan sebagai ibu rumah tangga atau tidak bekerja yaitu 78 orang (81,2%). Berdasarkan paritas yang terbanyak adalah paritas ≥3 orang sebanyak 52 orang ( 54,2%).

5.2.2. Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan

Proporsi kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang memiliki balita dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Pada Ibu yang Memiliki Balita di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010.

No Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan

f %

1 2

Tidak Lengkap Lengkap

31 65

32,3 67,7

Total 96 100

Berdasarkan tabel 5.6. dapat diketahui bahwa proporsi ibu yang tidak lengkap memeriksakan kehamilannya pada ibu yang memiliki balita di kelurahan Tanjung Rejo


(58)

Kecamatan Medan Sunggal tahun 2010 berdasarkan hasil survei dalam 1 bulan terakhir dari hasil penelitian sebesar 32,3%.

5.2.3. Sosiodemografi

Tabel 5.7. Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Sosiodemografi di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010.

Sosiodemografi Tidak Lengkap Lengkap Total

f % f % f %

Umur (tahun): 20-23 24-27 28-31 32-35 36-39 40-43 44-47 3 5 4 6 9 4 0 23,1 27,8 20 26,1 60 80 0 10 13 16 17 6 1 2 76,9 72,2 80 73,9 40 20 100 13 18 20 23 15 5 2 100 100 100 100 100 100 100 Agama: Islam Protestan Katolik 27 3 1 32,9 23,1 100 55 10 0 67,1 76,9 0 82 13 1 100 100 100 Suku: Jawa Batak Melayu Lainnya 12 6 10 3 31,6 25 41,7 30 26 18 14 7 68,4 75 58,3 70 38 24 24 10 100 100 100 100 Pendidikan Ibu :

Tidak Sekolah/tidak tamat SD SD SLTP SLTA Akademik/PT 0 10 8 13 0 0 41,7 25,8 33,3 0 1 14 23 26 1 100 58,3 74,2 66,7 100 1 24 31 39 1 100 100 100 100 100 Pekerjaan Ibu :

Wiraswasta

Buruh, Karyawan,Pegawai Pedagang

Ibu Rumah Tangga/Tidak Bekerja 5 0 1 25 35,7 0 50 32,1 9 2 1 53 64,3 100 50 67,9 14 2 2 78 100 100 100 100


(59)

Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa proporsi kelengkapan pemeriksaan kehamilan terbesar ada pada ibu berumur 28-31 tahun sebesar 80%, 76,9% ibu yang beragama Protestan, 75% ibu bersuku Batak, Sebesar 100% ibu yang tidak sekolah/tidak tamat SD dan 100% yang memiliki pendidikan akademik/PT, 100% yang bekerja sebagai buruh, karyawan, atau pegawai.

5.3. Analisis Bivariat

Untuk menjawab tujuan penelitian yaitu menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan maka digunakan analisis

Chi-Square atau Exact Fisher apabila nilai expected (nilai harapan) yang kurang dari 5


(60)

5.3.1. Hubungan Umur Ibu dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan

Tabel 5.8. Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Umur Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010.

No Umur Ibu (tahun)

Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan

Total

RP*

(95 % CI) Tidak

Lengkap

Lengkap

f %

f % f %

1 Risiko tinggi 13 59,1 9 40,9 22 100 2,429 (1,428-4,133) 2 Risiko rendah 18 24,3 56 75,7 74 100

*RP=Ratio Prevalens df=1 χ 2= 9,375 p= 0,002

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate pemeriksaan kehamilan yang tidak lengkap pada umur ibu risiko tinggi sebesar 59,1% sedangkan pada umur berisiko rendah sebesar 24,3%. Rasio prevalens pemeriksaan kehamilan yang tidak lengkap pada kelompok umur risiko tinggi dibanding dengan kelompok umur risiko rendah adalah 2,429 (95% CI= 1,428-4,133).

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai

p<0,05, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara umur dengan kelengkapan


(61)

5.3.2. Hubungan Pendidikan Ibu dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Tabel 5.9. Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan

Berdasarkan Pendidikan Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010.

No Pendidikan Ibu

Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan

Total

RP*

(95 % CI) Tidak

Lengkap

Lengkap

f %

f % f %

1 Rendah 18 32,1 38 67,9 56 100 0,989

(0,550-1,778)

2 Tinggi 13 32,5 27 67,5 40 100

*RP=Ratio Prevalens df=1 χ 2= 0,001 p= 0,971

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate pemeriksaan kehamilan yang tidak lengkap pada ibu yang memiliki pendidikan rendah sebesar 32,1 % sedangkan pada ibu yang memiliki pendidikan tinggi sebesar 32,5 %. Ratio prevalens kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang memiliki pendidikan rendah dibanding dengan pendidikan tinggi adalah 0,989 (95% CI= 0,550 - 1,778).

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai

p>0,05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan


(62)

5.3.3. Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Tabel 5.10. Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan

Berdasarkan Pekerjaan Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010.

No Pekerjaan Ibu

Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan

Total

RP*

(95 % CI) Tidak

Lengkap

Lengkap

f %

f % f %

1 Bekerja 6 33,3 12 66,7 18 100 1,040

(0,502-2,156) 2 Tidak Bekerja 25 32,1 53 67,9 78 100

*RP= Ratio Prevalens df=1 χ 2= 0,011 p= 0,916

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate pemeriksaan kehamilan yang tidak lengkap pada ibu yang bekerja sebesar 33,3 % sedangkan pada yang tidak bekerja sebesar 32,1 %. Rasio prevalens kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang bekerja dibanding dengan ibu yang tidak bekerja adalah 1,040 (95% CI= 0,502- 2,156).

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai

p>0,05. Hal ini berarti tida ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan kelengkapan


(63)

5.3.4. Hubungan Paritas dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan

Tabel 5.11. Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Paritas di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010.

No Paritas Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan

Total

RP*

(95 % CI) Tidak

Lengkap

Lengkap

f %

f % f %

1 ≥3 orang 22 42,3 30 57,7 52 100 2,068

(1,065-4,016) 2 ≤ 2orang 9 20,5 35 79,5 44 100

*RP=Ratio Prevalens df=1 χ 2= 5,206 p= 0,023

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate pemeriksaan kehamilan yang tidak lengkap pada ibu yang memiliki paritas ≥ 3 orang sebesar 42,3% sedangkan pada paritas ≤ 2 orang sebesar 20,5% . Rasio prevalens kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada paritas ≥ 3 orang dibanding dengan paritas ≤ 2 orang adalah 2,068 (95% CI= 1,065-4,016).

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai

p<0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara paritas dengan


(64)

5.3.5. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan

Tabel 5.12. Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Pengetahuan Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010.

No Pengetahuan Ibu

Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan

Total

RP*

(95 %CI) Tidak

Lengkap

Lengkap

f %

f % f %

1 Kurang 11 68,8 5 31,3 16 100 2,750

(1,663-4,548)

2 Baik 20 25 60 75 80 100

*RP=Ratio Prevalens df=1 χ 2= 11,672 p= 0,001

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate pemeriksaan kehamilan yang tidak lengkap pada ibu yang memiliki pengetahuan kurang sebesar 68,8 % sedangkan pada ibu yang memiliki pengetahuan baik sebesar 25% . Rasio prevalens kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang pengetahuan kurang dibanding dengan pengetahuan baik adalah 2,750 (95% CI= 1,663- 4,548).

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai

p<0,05. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan


(1)

51 Sumiati 30 3 2 2 1 1 4 2 5 2 3 1 1 0 1 1 1 1 1 1 7 2

52 Rukiah 23 1 2 2 1 1 3 1 5 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 7 2

53 Desi 26 2 2 2 3 1 3 1 5 2 1 2 1 1 1 1 1 0 1 0 6 2

54 Lastri 36 5 3 1 1 1 3 1 5 2 3 1 0 0 1 1 1 1 1 0 5 2

55 Dila 24 2 2 2 1 1 2 1 5 2 2 2 1 0 1 0 0 0 0 0 2 1

56 Suryani 21 1 2 2 1 1 3 1 2 1 1 2 1 0 1 1 1 0 1 1 6 2

57 Winda 32 4 2 2 1 1 4 2 5 2 3 1 1 1 1 1 0 1 1 0 6 2

58 Mimi 25 2 2 2 1 1 4 2 5 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 0 7 2

59 Uli 30 3 2 2 1 1 2 1 5 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 0 7 2

60 Nini 35 4 2 2 1 1 4 2 5 2 3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 7 2

61 Sarah 40 6 3 1 3 1 4 2 2 1 5 1 1 0 1 1 1 0 0 1 5 2

62 Nila 30 3 2 2 1 1 4 2 2 1 3 1 1 0 1 0 1 0 0 0 3 1

63 Fika 27 2 2 2 2 2 3 1 2 1 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

64 Imelda 34 4 2 2 2 2 4 2 5 2 2 2 1 1 1 1 1 0 1 1 7 2

65 Br, Tarigan 33 4 2 2 2 2 4 2 3 1 2 2 1 1 1 0 1 0 0 1 5 2

66 Saprida 23 1 2 2 2 3 4 2 5 2 1 2 1 1 1 1 1 0 1 1 7 2

67 Ida 21 1 2 2 2 1 4 2 5 2 1 2 1 1 1 0 1 0 1 1 6 2

68 S.Sitompul 30 3 2 2 2 2 3 1 5 2 1 2 1 1 1 1 1 0 1 1 7 2

69 Nadia 26 2 2 2 5 1 3 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 8 2

70 Nabila 39 5 3 1 3 1 4 2 5 2 3 1 1 1 1 0 1 0 1 1 6 2

71 Fani 38 5 3 1 5 1 4 2 2 1 5 1 0 1 1 1 1 0 1 1 6 2

72 Mirna 47 7 3 1 3 1 4 2 2 1 3 1 0 0 1 1 1 0 1 1 5 2

73 Heni 33 4 2 2 3 1 2 1 5 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 2

74 Noni 46 7 3 1 3 1 4 2 5 2 6 1 1 0 1 1 1 0 1 1 6 2

75 Riris 27 2 2 2 3 1 2 1 5 2 4 1 1 0 1 1 1 1 1 1 7 2

76 Inka 29 3 2 2 3 1 2 1 5 2 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 7 2

77 Putri 33 4 2 2 1 1 2 1 5 2 5 1 1 0 1 1 1 1 1 1 7 2


(2)

79 Reyhan 24 2 2 2 1 1 2 1 5 2 2 2 0 0 1 0 1 0 1 1 4 2

80 Nella 33 4 2 2 3 1 3 1 5 2 3 1 1 0 1 1 1 0 0 1 5 2

81 Butet 29 3 2 2 2 1 3 1 2 1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 2

82 Apri 30 3 2 2 3 1 3 1 5 2 2 2 1 0 1 1 1 1 1 1 7 2

83 Nungki 35 4 2 2 5 1 4 2 5 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 7 2

84 Nur 30 3 2 2 1 2 3 1 5 2 3 1 1 0 1 1 1 1 1 1 7 2

85 Sali 26 2 2 2 5 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 0 1 1 7 2

86 Nanda 31 3 2 2 3 1 5 2 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 7 2

87 Dara 30 3 2 2 1 1 4 2 5 2 1 2 1 0 1 1 1 0 1 0 5 2

88 Tyas 25 2 2 2 2 1 4 2 5 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 8 2

89 Nova 36 5 3 1 3 1 2 1 5 2 5 1 1 0 1 1 1 0 0 1 5 2

90 Diana 20 1 2 2 3 1 3 1 5 2 1 2 1 0 1 1 1 0 1 1 6 2

91 Dini 38 5 3 1 2 1 4 2 5 2 3 1 1 0 1 1 1 1 1 0 6 2

92 Citra 31 3 2 2 3 1 2 1 5 2 4 1 1 0 1 1 0 0 0 0 3 1

93 Riska 22 1 2 2 3 1 2 1 5 2 1 2 0 0 1 1 1 1 1 1 6 2

94 Cindi 27 2 2 2 1 1 3 1 5 2 1 2 1 1 1 0 1 0 1 1 6 2

95 Ika 29 3 2 2 1 1 2 1 5 2 3 1 1 1 1 0 0 0 0 0 3 1


(3)

No Nama dk1 dk2 skordk skdk2 wkt skorw biaya skorb skorktrj ktrj2 lgp1 lgp2 lgp3 lgp4 lgp5 klngkp

1 aza may 2 2 4 2 2 1 2 1 2 1 1 1 3 3 2 2

2 Ina 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 2 1 3 2

3 Ita 0 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 3 1 1 1

4 Linda 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 3 3 3 2

5 Darneti 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 2 1 1 1

6 Icum 2 2 4 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1

7 Inong 0 0 0 1 2 1 1 2 3 2 2 3 0 0 0 1

8 Wardah 0 0 0 1 2 1 1 2 3 2 2 3 0 0 0 1

9 Mujing 0 2 2 2 1 2 1 2 4 2 1 1 1 1 2 2

10 Rina 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 2 1 1 1 1

11 Eva 2 2 4 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 3 3 2

12 Dana 2 2 4 2 1 2 2 1 2 1 1 1 3 1 3 2

13 Fitri 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 2 3 3 2

14 Lely 0 2 2 2 2 1 1 2 3 2 1 1 2 3 3 2

15 Lia 2 2 4 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1

16 Siti 1 2 3 2 2 1 1 2 3 2 1 1 1 3 3 2

17 Tika 0 2 2 2 1 2 1 2 4 2 1 1 3 3 3 2

18 Nurhadijah 0 2 2 2 1 2 1 2 4 2 1 2 1 1 1 1

19 Sulastri 2 0 2 2 1 2 1 2 4 2 1 1 3 3 3 2

20 Yuni 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 3 3 3 2

21 Mariati 0 0 0 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 3 2

22 Erna 0 2 2 2 1 2 1 2 4 2 1 1 1 3 3 2

23 Wagirin 0 0 0 1 1 2 1 2 4 2 1 1 1 3 3 2

24 Pinta 0 0 0 1 1 2 1 2 4 2 1 2 1 1 1 1


(4)

26 br. Siahaan 2 2 4 2 2 1 1 2 3 2 1 1 3 3 3 2

27 Ida 2 0 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1

28 Eli 2 2 4 2 2 1 2 1 2 1 1 1 3 3 3 2

29 Mona 2 0 2 2 1 2 1 2 4 2 1 1 1 1 1 1

30 Halimah 0 2 2 2 1 2 1 2 4 2 1 1 3 3 3 2

31 Surti 0 0 0 1 1 2 1 2 4 2 1 1 1 3 3 2

32 Dewi 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 3 3 3 2

33 Sri 1 2 3 2 1 2 1 2 4 2 1 1 1 2 3 2

34 Widya 2 0 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1

35 Rini 0 0 0 1 2 1 1 2 3 2 2 3 0 0 0 1

36 Rubka 0 0 0 1 2 1 1 2 3 2 1 1 1 1 2 2

37 Yani 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 3 3 3 2

38 Jumiani 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 1 3 3 2

39 Tia 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 3 3 3 2

40 Juli 2 2 4 2 2 1 1 2 3 2 1 2 1 1 1 1

41 Dahlia 1 2 3 2 1 2 1 2 4 2 1 1 3 3 3 2

42 Susan 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 3 3 3 2

43 Diah 0 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 3 1 1 1

44 Nia 1 1 2 2 1 2 1 2 4 2 1 2 1 1 1 1

45 Kiki 2 2 4 2 2 1 1 2 3 2 1 2 1 1 1 1

46 Sari 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 2 1 1 1 1

47 Putri 1 2 3 2 1 2 1 2 4 2 1 1 3 3 3 2

48 Icha 0 2 2 2 1 2 1 2 4 2 1 2 1 1 1 1

49 Endang 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 1 1 3 2

50 Yanti 0 2 2 2 1 2 1 2 4 2 1 1 3 3 3 2

51 Sumiati 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 2 3 3 2


(5)

53 Desi 0 2 2 2 1 2 1 2 4 2 1 1 3 3 3 2

54 Lastri 2 0 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 3 2 1 1

55 Dila 2 2 4 2 1 2 2 1 3 2 1 1 2 3 3 2

56 Suryani 1 2 3 2 1 2 1 2 4 2 1 1 1 3 3 2

57 Winda 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 0 3 3 1

58 Mimi 0 2 2 2 1 2 1 2 4 2 1 1 2 3 3 2

59 Uli 1 2 3 2 1 2 1 2 4 2 1 1 3 3 3 2

60 Nini 0 0 0 1 2 1 2 1 2 1 1 1 3 3 3 2

61 Sarah 0 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1

62 Nila 2 2 4 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1

63 Fika 0 0 0 1 2 1 1 2 3 2 2 3 0 0 0 1

64 Imelda 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 3 3 3 2

65 Br, Tariga 0 2 2 2 2 1 1 2 3 2 1 1 3 3 3 2

66 Saprida 2 2 4 2 1 2 2 1 3 2 1 2 2 1 1 1

67 Ida 2 2 4 2 1 2 2 1 3 2 1 1 3 3 3 2

68 S.Sitompul 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 3 3 3 2

69 Nadia 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 2 2 2 2

70 Nabila 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 2 1 1 1 1

71 Fani 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 3 3 3 2

72 Mirna 0 0 0 1 1 2 1 2 4 2 1 3 2 1 2 2

73 Heni 0 2 2 2 1 2 1 2 4 2 1 2 1 1 1 1

74 Noni 0 2 2 2 2 1 1 2 3 2 1 1 1 3 3 2

75 Riris 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 1 1 1 1

76 Inka 2 2 4 2 2 1 1 2 3 2 1 1 2 3 3 2

77 Putri 0 0 0 1 1 2 1 2 4 2 1 1 1 1 1 1

78 Indah 0 2 2 2 2 1 1 2 3 2 1 1 3 3 3 2


(6)

80 Nella 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 2 3 3 2

81 Butet 1 0 1 1 1 2 1 2 4 2 1 1 3 1 3 2

82 Apri 0 2 2 2 1 2 1 2 4 2 1 1 3 1 1 1

83 Nungki 0 0 0 1 1 2 1 2 4 2 1 1 3 3 3 2

84 Nur 2 2 4 2 1 2 2 1 3 2 1 1 1 3 3 2

85 Sali 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 3 3 3 2

86 Nanda 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 3 3 3 2

87 Dara 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 2 1 3 2

88 Tyas 0 2 2 2 1 2 1 2 4 2 1 1 3 3 3 2

89 Nova 2 2 4 2 2 1 1 2 3 2 1 1 1 1 2 2

90 Diana 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 1 3 2 2

91 Dini 2 2 4 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1

92 Citra 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 3 3 3 2

93 Riska 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 2 3 3 2

94 Cindi 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 3 3 3 2

95 Ika 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 1 3 3 3 2