Menurut Umur 72.2 27.8 20 Menurut Agama 23.1

6.1.3. Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Sosiodemografi

a. Menurut Umur

80

76.9 72.2

80 73.9 20 100 60 26.1

23.1 27.8 20

40 20 40 60 80 100 120 20-23 24-27 28-31 32-35 36-39 40-43 44-47 Umur Ibu Tahun P ro p o rs i Tidak Lengkap Lengkap Gambar 6.8. Diagram Bar Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Umur di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010. Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 76,9 ibu berumur 20-23 tahun, 72,2 ibu berumur 24-27 tahun, 80 ibu berumur 28-31, 73,9 berumur 32-35 tahun, 40 ibu berumur 36-39 tahun, 20 ibu berumur 40-43 tahun, dan 100 ibu berumur 44-47 tahun lengkap memeriksakan kehamilannya. Pada penelitian ini ibu yang berumur 44-47 tahun hanya berjumlah 2 orang sehingga didapatkan proporsi 100 sehingga tidak dapat dijadikan gambaran bahwa ibu yang berumur 44-47 tahun cenderung lengkap memeriksakan kehamilannya. Universitas Sumatera Utara Dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi kelengkapan pemeriksaan kehamilan berada pada kelompok umur 28-31 tahun. Pada kelompok umur tersebut biasanya ibu mengalami kehamilan pertama sehingga lebih memperhatikan keadaan kehamilannya sehingga cenderung lengkap memeriksakan kehamilannya. Menurut penelitian Ari Mugiarti 2008 di Jepara dengan desain cross sectional ibu yang memeriksakan kehamilannya adalah berumur 20-35 tahun risiko rendah yaitu sebesar 76,7. 28

b. Menurut Agama

32.9 23.1

100 67.1 76.9 20 40 60 80 100 120 Islam Protestan Katolik Agama P ro p o rs i Tidak Lengkap Lengkap Gambar 6.9. Diagram Bar Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Agama di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010. Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat sebanyak 67,1 ibu yang beragama Islam lengkap memeriksakan kehamilannya, 76,9 ibu yang beragama Protestan lengkap memeriksakan kehamilannya dan 100 ibu yang beragama Katolik tidak Universitas Sumatera Utara lengkap memeriksakan kehamilannya. Namun ibu yang beragama Katolik yang menjadi responden dalam penelitian ini hanya 1 orang sehingga bisa didapatkan angka poporsi 100 yang tidak lengkap memeriksakan kehamilannya sehingga hal ini tidak dapat menjadi gambaran bahwa ibu yang beragama Katolik cenderung tidak lengkap memeriksakan kehamilannya.

c. Menurut Suku