Hasil Karakterisasi Kitosan Nanopartikel Penentuan Viskositas Spektrum Infra Merah Kitosan Nano Partikel

B A B I V HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Karakterisasi Kitosan Nanopartikel

Hasil karakterisasi Nanokitosan dilakukan dengan analisis Scanning Electron Microscope SEM. Alat ini berfungsi untuk menunjukkan bentuk morfologi dan perubahan dari suatu permukaan bahan. Partikel nanokitosan terbentuk dengan sempurna dan homogen. Hal ini ditunjukkan dengan foto SEM yang diperbesar 1200 kali. Dapat dilihat pada gambar 4.1 dan 4.2 Gambar 4.1 Fotograf SEM dari Film Kitosan Perbesaran 1200 Kali Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Fotograf SEM dari Film Kitosan Nanopartikel 1200 Kali Analisa morfologis menggunakan mikroskop elektron SEM pembesaran 1200 kali untuk film kitosan gambar 4.1 menunjukkan permukaan matrrik kitosan yang masih kasar. Fase agregat kitosan masih terlihat pada permukaan film. Bila dibandingkan dengan permukaan film kitosan nanopartikel pada fotograf mikroskop elektronnya SEM, pada gambar 4.2 dengan pembesaran yang sama permukaan film kitosan nanopartikel terlihat lebih halus. Ini menunjukkan kitosan nanopartikel mampu membentuk film dengan fase agregat yang lebih halus.

4.2 Penentuan Viskositas

Larutan Kitosan Nanopartikel Penentuan viskositas larutan kitosan nano dilakukan dengan variasi waktu pada suhu 30 C, seperti ditunjukkan pada tabel 4.1 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. Pengukuran Viskositas Larutan Nanopartikel dengan Variasi Waktu Viskositas Larutan Kitosan Nanopartikel 2 cps Hari I II III 1 780 760 710 2 664 640 605 3 595 575 524 4 525 505 480 5 465 435 410 Dari tabel 4.1 diatas, pada hari 1 dan ke 2 dan seterusnya viskositas larutan kitosan nano didapati menurun, ini disebabkan kitosan mengalami hidrolisis didalam larutan asam asetat. Menurut Muzzarelli 1977, untuk konsentrasi yang sama dengan berat molekul yang berbeda akan semakin nyata perubahan hidrolisis yang terjadi pada larutan kitosan, ini menunjukkan data diatas memang mengalami hidrolisisis sesuai yang dilaporkan Muzzarelli.

4.3 Spektrum Infra Merah Kitosan Nano Partikel

Bila spektrum FTIR dari kelima sampel kitosan nanopartikel dengan variasi viskositas larutan KNPv1 – KNPv5, Gambar 4.3-4.7, dibandingkan satu sama lain, masih terlihat serapan gugus asetamida -NH-CO-CH 3 pada bilangan gelombang 1650 cm -1 . Hal ini menunjukkan bahwa masih ada gugus asetamida pada atom C2 unit berulang yang tidak bereaksi dengan larutan NaOH membentuk gugus amina dan Na- asetat. Universitas Sumatera Utara -NH-CO-CH 3 + NaOH → -NH 2 + NaO-CO-CH 3 Kelima spektrum dari kitosan nanopartikel tersebut juga tidak memperlihatkan perbedaan pola puncak serapan yang berarti. Hal ini dapat dimengerti karena selama pelarutan dalam asam asetat 1 sampai waktu 5 hari, tidak memungkinkan perubahan kimia kitosan nanopartikel yang berarti. Namun demikian, terlihat bahwa homogenitas larutan semakin baik dan jernih, yang mungkin disebabkan oleh semakin halusnya ukuran partikel dispersi dari kitosan nanopartikel. Spektrum infra merah dari kitosan nano partikel ditunjukkan pada gambar 4.3.-4.7. Kelima spektrum menunjukkan bentuk yang hampir sama kecuali pada jalur serapan larutan kitosan yang telah mengalami hidrolisis. Dari kelima spektrum yang tetap menunnjukkan adanya kitosan adalah pada bilangan gelombang 1638 cm -1 , 1553 cm -1 yang mana kesemuanya menunjukkan gugus amida ikatan C = O. Pada bilangan gelombang 3430 cm -1 menunnjukkan gugus amina ikatan N- H, yang hanya merupakan serapan melebar karena bertindih dengan serapan gugus OH yang intensif. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3. Spektrum FTIR, Film Padat, dari Sampel Kitosan Nanopartikel Setelah Pelarutan dalam Asam Asetat 1 Selama 1 Hari. Gambar 4.4. Spektrum FTIR, Film Padat, dari Sampel Kitosan Nanopartikel Setelah Pelarutan dalam Asam Asetat 1 Selama 2 Hari. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5. Spektrum FTIR, Film Padat, dari Sampel Kitosan Nanopartikel Setelah Pelarutan dalam Asam Asetat 1 Selama 3 Hari. Gambar 4.6. Spektrum FTIR, Film Padat, dari Sampel Kitosan Nanopartikel Setelah Pelarutan dalam Asam Asetat 1 Selama 4 Hari. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.7. Spektrum FTIR, Film Padat, dari Sampel Kitosan Nanopartikel Setelah Pelarutan dalam Asam Asetat 1 Selama 5 Hari.

4.4 Karakterisasi Penyerapan Asam Lemak Bebas dari Minyak Goreng Curah