Ljungqvist 2001 mengatakan bahwa harga IPO yang underpricing adalah sebagai pengganti mahalnya biaya pemasaran.
Krigman, Shaw dan Womack 1999 serta Ellis, Michaely dan O’Hara 2000 menemukan hasil yang sama di mana volume perdagangan akan semakin tinggi
dengan semakin besarnya underpricing.
II.4.3. Teori Shares Allocation
Sherman dan Titman 2002 mengatakan bahwa kejadian underprice merupakan sebagai kompensasi bagi investor untuk mendapatkan informasi yang
mahal. Lebih lanjut, Loughran, Tim dan Ritter 2002 mengatakan bahwa akan terjadi konflik antara issuer dengan underwriter jika diberi keleluasaan dalam
mengalokasikan saham, karena underwriter tidak melaksanakan apa yang diinginkan oleh issuer.
Puliam, Susan dan Smith 2000 menemukan bahwa keleluasaan dalam mengalokasikan saham akan digunakan hanya untuk memperkaya underwriter.
Ljungqvist dan Wilhelm 2002 mengatakan bahwa penjualan saham secara langsung kepada teman dan keluarga akan menurunkan tingkat underprice.
II.4.4. Teori Valuation
Kim, Moonchul dan Ritter 1999 mengatakan bahwa kemampuan data akunting dan earning forcast dalam menjelaskan harga saham perdana adalah rendah.
Lebih lanjut, Purnanandam, Amiyatosh dan Swaminathan 2001 menemukan bahwa harga saham perdana 50 lebih tinggi dari harga rata-rata industri.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
II.4.5. Kinerja Long-Run
Schultz 2001 mengatakan bahwa banyak saham perdana mengikuti saham perdana yang sukses, padahal kinerja perusahaan tersebut berada di bawah rata-rata.
Heatson 2001 mengatakan penyebab terjadinya underperformance harga saham dalam jangka panjang dikarenakan manajer terlalu optimis. Lebih lanjut, Teoh, Hong,
Welch dan Wong 1998 mengatakan bahwa data akunting pre Initial Public Offering IPO terlalu optimis, tidak memberikan sinyal akan terjadinya kesulitan dalam
periode operasi life cycle perusahaan.
II.4.6. Teori Struktur Kepemilikan
Secara umum struktur kepemilikan yang menyebar luas umumnya hanya terdapat pada Amerika Serikat dan Inggris. Sedangkan pada negara-negara maju
lainnya serta negara-negara berkembang, umumnya perusahaan masih dikendalikan oleh keluarga. La Porto dkk dalam Arifin 2003 menyimpulkan bahwa 85 dari
perusahaan Spanyol mempunyai pemegang saham kendali, dibandingkan Inggris yang hanya 10 dan Amerika Serikat 20. Hal yang sama terjadi, Crijs dan De
Clerck dalam Berghe dan Carchon 2001 di Belgia, Shahira 2003 di Mesir, Wiwattanakantung 2000 di Thailand, Sarac 2002 di Turki, dan Arifin 2003
di Indonesia. Lebih lanjut, Sudarma 2004 menyimpulkan bahwa struktur kepemilikan
saham di Indonesia berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Di mana, semakin berkurangnya komposisi kepemilikan manajerial dan kepemilikan
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
institusional serta meningkatnya kepemilikan publik atau umum akan berpengaruh secara negatif terhadap nilai perusahaan.
II.4.7. Teori Volalitas