Pekerjaan Tingkat Pendapatan TABEL TUNGGAL 1. Identitas Responden

bahwa anak adalah kekayaan bagi orang tuanya. maka usia yang bekerja lebih kecil dari 20 tahun sedikit jumlahnya karena masih menempuh pendidikan, baik di dalam maupun di luar Desa hutauruk.

3.1.2. Pekerjaan

Responden menurut mata pencaharian pekerjaan dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 3.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan No Pekerjaan Jumlah Persentase 1 Petani 60 66,7 2 Perkebunan 4 4.-,5 3 Peternak 7 7,8 4 Industri 1 1,1 5 PNS 11 12,2 6 TNI-POLRI 1 1,1 7 Pedagang 4 4,5 8 Lainnya - Supir - Pemecah batu 1 1 1,1 1,1 TOTAL 90 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3. menunjukkan bahwa pekerjaan mayoritas masyarakat desa Hutauruk adalah di bidang pertanian hal ini dapat dilihat bahwa 70 responden bekerja dibidang pertanian, diantaranya 60 orang sebagai petani sawah, 7 orang sebagai petani di perkebunan kopi, dan 3 orang sebagai peternak. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa masyarakat yang memiliki perkebunan kopi adalah masyarakat yang memiliki kedudukan tinggi di masyarakat dan peternak kedudukannya mendapat kedudukan dengan kategori sedang di masyarakat dibandingkan petani yang bekerja di persawahan.

3.1.3. Tingkat Pendapatan

Data mengenai pendapatan meliputi penghasilan perbulan,pendapat masyarakat mengenai apakah pendapatan mencukupi atau tidak, mengenai pekerjaan sampingan dan status tempat tinggalnya. Berikut akan disajikan mengenai penghasilan responden perbulan. Tabel 3.4. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Penghasilan per bulan NO Kategori Penghasilan Jumlah Persentase 1 Rp. 500.000 49 54,4 2 Rp.500.000-Rp.1.000.000 22 24,4 3 Rp.1.000.000 19 21,2 TOTAL 90 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.4. menunjukkan bahwa penghasilan responden banyak yang lebih kecil dari Rp. 500.000 yakni 49 orang responden, hal ini menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat Desa Hutauruk masih terbilang rendah. Maka untuk lebih lanjut, peneliti menanyakan kepada responden apakah penghasilan mereka tersebut mencukupi kebutuhan mereka sehari- hari atau tidak, maka dapat dilihat pada tabel. Tabel 3.5. Distribusi Kesinambungan antara Pendapatan dengan Pengeluaran NO Kategori Jumlah Persentase 1 Sangat mencukupi 1 1,1 2 Mencukupi 30 33,3 3 Tidak mencukupi 59 65,6 Total 90 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Pada Tabel 3.5. ditunjukkan bahwa 59 orang responden merasa bahwa jumlah penghasilannya tidak mencukupi kebutuhan hidup, di tabel 13 dikatakan bahwa 49 responden penghasilannya di bawah Rp.500.000, alasan penghasilan ini tidak mencukupi, pada umumnya didasarkan karena jumlah tanggungannya banyak, sedangkan alasan bahwa pendapatan mencukupi, pada umumnya dikatakan responden, bahwa kebutuhan hidup di Desa tidaklah semahal jika tinggal di kota besar. Untuk pendapat yang mengatakan sangat cukup ada 1 orang responden, hal tersebut diungkapkan oleh Agus Pasaribu seorang PNS di kantor Universitas Sumatera Utara Dinas Kesehatan, ia mengatakan bahwa penghasilannya sangat mencukup i kebutuhan hidupnya, dikarenakan ia masih lajang dan belum memiliki tanggungan karena ia masih tinggal dengan orangtua, selain itu ia adalah anak bungsu, dimana saudaranya yang lain telah berkeluarga. Untuk melihat apakah ada usaha dari responden untuk menutupi jumlah pengeluarannya yang lebih besar dari pendapatannya, kita dapat melihat tabel berikut. Tabel 3.6. Distribusi Responden yang Mempunyai Pekerjaan Sampingan No Kategori Jumlah Persentase 1 Ya, saya mempunyai pekerjaan sampingan 27 30 2 Kadang- kadang saya kerja sampingan 32 35,6 3 Tidak punya pekerjaan sampingan 31 34,4 Total 90 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Tabel 3.6. menunjukkan bahwa responden yang merasa pendapatannya mencukupi dan bahkan sangat mencukupi, tidak mempunyai pekerjaan sampingan, yakni 31 responden. Sedangkan untuk yang penghasilannya tidak mencukupi, mayoritas menjawab bahwa terkadang mereka melakukan pekerjaan Universitas Sumatera Utara sampingan jika ada kebutuhan hidup terdesak yang harus segera dipenuhi, hal ini menunjukkan bahwa di desa ini cukup banyak pekerjaan yang dapat dilakukan, sebagai contoh pekerjaan yang sampingan yang dilakukan adalah pemecah batu, pendulang pasir dan menjaga perkebunan. Kemudian peneliti juga menanyakan mengenai status rumah yang menjadi tempat tinggal dari setiap responden, dan perinciannya dapat kita lihat pada tabel. Tabel 3.7. Distribusi Responden Berdasarkan Status Tempat Tinggal No Kategori Jumlah Persentase 1 Ya, rumah milik sendiri 33 36,7 2 Menyewa mengontrak 40 44,4 3 Masih menumpang 17 18,9 Total 90 100 Sumber: Hasil Penelitian 2007 Tabel 3.7. menunjukkan bahwa meskipun penghasilan rendah, namun 40 responden memiliki rumah kontrakan sendiri dan 33 responden sudah memiliki rumah sendiri. Responden yang menumpang hanya 17 orang, hal ini disebabkan karena pada umumnya kebiasaan masyarakat Desa Hutauruk yang notabene adalah suku batak, yang merasa gengsi atau malu jika masih tinggal dengan keluarga orangtua, jika sudah berumah tangga. Hal ini dapat kita lihat dari pengakuan beberapa responden yang mengatakan, meskipun penghasilan pas- pasan tapi tetap diusahakan untuk tinggal terpisah dengan orangtua jika sudah Universitas Sumatera Utara berumahtangga. Seperti contohnya yang diungkapkan J. Sianturi, seorang petani, yang memiliki rumah sendiri yang kondisinya sangat sederhana, berdasarkan wawancara diketahui bahwa ia berprinsip, jika seorang batak sudah berumah tangga diusahakanlah untuk hidup mandiri, karena berumah tangga adalah bukti kedewasaan dan tanggungjawab dalam kehidupannya, apalagi ia merasa malu jika tetangga tau. Jika sudah berumah tangga masih tinggal dengan orangtua, meskipun ia memiliki 2 orang anak, dimana salah seorang anaknya putus sekolah dan membantunya bekerja di sawah, tapi untuk orang yang sudah berkeluarga tapi masih menumpang dengan orangtua, ia menyebut “seperti parasit saja”.

3.1.4. Tingkat Pendidikan

Dokumen yang terkait

Keberadaan dan Status Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) Pada Beberapa Vegetasi di Tanah Berkapur (Studi Kasus di Desa Ria-Ria, Kecamatan Sipoholon, Kab. Tapanuli Utara)

0 49 49

Pengaruh Tingkat Status Sosial Ekonomi Masyarakat Terhadap Partisipasi Politik Pada Pemilu Presiden 2009 (Studi deskriptif: Kelurahan Sitirejo I, Medan, Sumatera Utara)

1 29 105

Analisis Tingkat Pemahaman Masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara Terhadap Penggunaan Pembayaran Non Tunai

3 55 95

Tinjauan Sosial Ekonomi Penenun Ulos di Desa Lumban Siagian Jae Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara

2 37 111

Kontribusi Pariwisata Air Panas Terhada Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Situmeang Habinsaran Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara

4 56 95

Kontribusi Pariwisata Air Panas Terhada Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Situmeang Habinsaran Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara

0 0 11

Kontribusi Pariwisata Air Panas Terhada Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Situmeang Habinsaran Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara

0 0 2

Kontribusi Pariwisata Air Panas Terhada Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Situmeang Habinsaran Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara

0 0 7

Kontribusi Pariwisata Air Panas Terhada Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Situmeang Habinsaran Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara

0 0 19

Kontribusi Pariwisata Air Panas Terhada Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Situmeang Habinsaran Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara

0 0 1