warganegaranya tidak dapat memilih diantara calon- calon karena hanya ada satu calon tunggal.
Banyak tanggapan mengenai apa itu partipasi politik, jadi jelaslah, bahwa banyak partisipasi di dalam sistem- sistem politik yang demokratis dan kompetitif
mengandung suatu unsur tekanan dan manipulasi. Dalam penelitian ini, partisipasi yang dimobilisasi dan yang otonom bukan merupakan kategori- kategori
dikotomis yang dapat dibedakan dengan satu tujuan satu sama lain. Yang benar keduanya adalah satu spectrum, terdapat perbedaan yang bersifat arbiter dan
batas- batasnya tidak jelas. Maka dalam penelitian ini, peneliti akan melihat partisipasi politik masyarakat yang terlihat atau yang dilakukan baik secara
otonom maupun dimobilisasi yang ukurannya dapat dilihat dari bentuk partisipasi politik itu sendiri.
1.4.1.1. Pengertian Partisipasi Politik
Sebagai defenisi yang umum, sesuai dengan yang diartikan oleh Miriam Budiarjo
8
8
Miriam Budiarjo, Partisipasi dan Partai Politik, PT Gramedia, Jakarta, 1982, hal. 12.
, bahwa partisipasi politik adalah Kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut secara aktif dalam kehidupan politik yaitu dengan cara jalan
memilih pimpinan Negara secara langsung atau tidak langsung, mempengaruhi kebijakan pemerintah. Kegiatan ini mencakup tindakan seperti memberikan suara
dalam Pemilihan umum, menghadiri rapat umum, menjadi anggota suatu partai atau kelompok kepentingan, mengadakan hubungan dengan pejabat pemerintah
atau anggota parlemen. Partisipasi politik juga, senantiasa mengacu kepada semua bentuk kegiatan yang dilakukan dengan cara terorganisir maupun tidak, yang
Universitas Sumatera Utara
ditujukan untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah memilih penguasa Negara atau para pemimpin politik dan pemerintahan.
Partisipasi Politik masyarakat berkaitan erat dengan demokrasi suatu Negara.
9
“Partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa, dan
secara langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umum”
Demokrasi adalah tatanan politik yang memiliki liberalisasi dan partisipasi yang tinggi. Karya Moore 1940-an menjelaskan inti dari transformasi
yang lebih dikenal dengan istilah “modernisasi” adalah industrialisasi kapitalis dan komersialisasi pertanian. Kelas sosial utama yang diperhatikan Moore adalah
kelas Priyayi, pemilik tanah, petani dan borjuis kota. Tesis yang diajukan Moore adalah bahwa proses demokratisasi suatu bangsa sangat dipengaruhi ketiga kelas
sosial itu, dengan Negara pada masa berlangsungnya proses modernisasi. Selain itu, menurut Herbert Mc.Closky dalam international encyclopedia
of the sosial science.
10
“Partisipasi politik adalah kegiatan pribadi warga negara yang legal yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi pejabat- pejabat Negara
dan atau tindakan- tindakan yang diambil oleh mereka.” Menurut Norman H. Nie dan Sidney Verba dalam Handbook of political science:
11
9
Mohtar Mas’oed, Negara, Kapital dan Demokrasi, Pustaka Pelajar, Yokyakarta, 2003, hal. 43.
10
Miriam Budiarjo, op cit, hal. 183. yang dikutipnya dari Herbert Mc. Closky, “Political
Participation” Internasional Encylopedia of the science, The Macmillan Company and the Free Press, New York, 1972, hal. 252.
11
Norman H.Nie, Political Participation, Handbook og Political Science, Fred 1, Reading Mass:
Addison- Wesley Publishing Company, Jakarta, 1975, hal. 1.
Universitas Sumatera Utara
1.4.1.2. Bentuk- Bentuk Partisipasi Politik