BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Partisipasi Politik masyarakat adalah dimensi yang bisa dikatakan paling banyak dibahas oleh mahasiswai Departemen Ilmu Politik, dan tidak dapat
dipungkiri pembahasan mengenai Partisipasi adalah persoalan menarik untuk diperbincangkan dan dibahas lebih lanjut dan diharapkan dengan penyajian
penelitian ini dapat menambah wawasan baru mengenai partisipasi politik itu sendiri, melalui partisipasi politik yang diartikan sebagai:
Kegiatan warga negara yang bertindak sebagai pribadi- pribadi, yang dimaksudkan untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh pemerintah,
partisipasi bisa bersifat individual maupun kolektif, terorganisir atau spontan, mantap atau sporadic, secara damai atau dengan kekerasan, legal atau illegal,
efektif atau tidak efektif.
1
1
Samuel P. Huntington; Joan M. Nelson, Partisipasi Politik Di Negara Berkembang, Rineka
Cipta, Jakarta, 1990, hal.5.
Partisipasi atau keterlibatan masyarakat dalam berpolitik merupakan ukuran demokrasinya suatu Negara. Dapat kita lihat dari pengertian Demokrasi itu
sendiri yang secara normatif adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, ungkapan ini diterjemahkan dalam setiap Negara yang menganut
demokrasi, di Indonesia tercantum di dalam UUD 1945 setelah Amandemen pada pasal 1 ayat 2: “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
menurut Undang- Undang Dasar”.
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian ini Peneliti akan coba menggambarkan mengenai pemahaman demokrasi itu secara empiric procedural democracy salah satunya
dari sudut pandang partisipasi masyarakat. Pada penelitian ini akan dilihat bagaimana status ekonomi dapat mempengaruhi partisipasi seseorang dalam
berpolitik. Semua orang akan mempunyai kecenderungan memiliki sifat “manusia ekonomi”, makna manusia ekonomi adalah bagaimana individu mengambil
keputusan bagi dirinya ketika dihadapkan pada kelangkaan sumber daya. jika tidak ada kelangkaan, maka tidak ada keputusan ekonomi dengan sifat manusia
ekonomi. Tidak ada keputusan ekonomi dalam keadaan dimana sumber daya alam melimpah. Secara tekhnis, konsep ini bisa digambarkan dalam fungsi utilitas
dimana individu terus memenuhi kepentingan pribadinya self interest. Sifat ini bermakna sangat mendasar sehingga tidak ada satu individupun yang bebas dari
sifat ini kecuali yang tidak normal. Self interest adalah sifat yang manusiawi, yang tidak dapat dicabut atau dibatasi semena- mena oleh siapapun.
Pada penelitian ini, agar lebih objektif, peneliti memilih Desa Hutauruk di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara sebagai tempat penelitian,
karena berdasarkan katalog Badan Pusat Statistik BPS secara umum jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Sipoholon berada di desa ini, dan secara
khusus mata pencarian penduduk tentu lebih beragam dan hal ini akan memebedakan status sosial ekonomi seseorang.
Pertimbangan lain yang diperhatikan peneliti dalam melakukan penelitian dengan memilih desa ini adalah karena pertimbangan subjektif. “Pertimbangan
subjektif adalah pertimbangan berkisar tentang kredibilitas peneliti terhadap apa
Universitas Sumatera Utara
yang akan ditelitinya”
2
2
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Prenada Media, Jakarta, 2005, hal. 53.
, yang mencakup antara lain: 1.penelitian sesuai dengan minat peneliti; 2. penguasaan teori seputar masalah; 3. sesuai dengan disiplin
ilmu yang dipelajari; 4. cukup banyak penelitian sebelimnya tentang masalah tersebut; 5. berdasarkan pertimbangan waktu; 6. pertimbangan biaya;
7. situasional masyarakat menyambut baik masalah tersebut. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang pengaruh status sosial ekonomi terhadap partisipasi politiknya, bagaimana masyarakat menggeluti politik ditengah- tengah kemelut pemenuhan kebutuhan
hidupnya. Adapun judul penelitian ini adalah: “Status sosial ekonomi dan Partisipasi Politik ”. Dimana penelitian ini merupakan suatu penelitian penjelasan
explanatory atau confirmatory research pada Desa Hutauruk Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara.
1.2. PERUMUSAN MASALAH