5. Siswa kurang memiliki ketrampilan sosial dalam membina hubungan yang kaitannya dengan mengerti orang lain, bisa memahami orang lain,
menghargai orang lain dan kemampuan menyesuaikan diri.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi, sebagai berikut : 1. Prestasi belajar yang dimaksud adalah hasil angket yang berupa hasil
belajar dari pelajaran Agama Islam 2. Kecerdasan emosional yang dimaksud yaitu meliputi : mengenali emosi
diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain empati, dan keterampilan sosial.
3. Siswa yang di maksud adalah siswa kelas VIII MTs Al-Hidayah Arco.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa pada pelajaran PAI?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan umum penelitian ini adalah untuk menelaah dan mengkaji bagaimana hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi
belajar siswa. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa yang meliputi : 1 mengenali emosi diri, 2 mengelola emosi, 3 memotivasi diri sendiri,
4 empati, dan 5 keterampilan sosial.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat, antara lain : 1. Bagi Guru
Sebagai informasi dalam upaya mengembangkan kecerdasan emosional siswa
2. Bagi siswa Berusaha meningkatkan kecerdasan emosionalnya agar dapat meraih
prestasi yang optimal. 3. Bagi sekolah
Menjadi informasi tentang perkembangan kecerdasan emosional siswa sekaligus membantu proses pengembangan kecerdasan emosional siswa.
6
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Prestasi belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran, karena belajar merupakan suatu proses sedangkan prestasi belajar adalah hasil dari
proses pembelajaran tersebut. Sebelum membahas tentang pengertian prestasi belajar, perlu
diketahui pengertian dari belajar itu sendiri. Menurut W.S. Winkel bahwa belajar adalah Suatu aktifitas mentalpsikis,
yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman,
keterampilan nilai-sikap, Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas.
1
Menurut Thorndike dalam Hamzah B. Uno menjelaskan: “Belajar
adalah proses interaksi antara pikiran, perasaan, atau gerakan yang menghasilkan perubahan yang dapat berwujud kepada sesuatu yang konkrit
atau non konkrit”.
2
Para pakar psikologi menambahkan bahwa pengalaman hidup sehari- hari dalam bentuk apapun sangat memungkinkan untuk diartikan sebagai
belajar, dengan alasan sampai batas tertentu pengalaman hidup juga berpengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian organisme yang
bersangkutan.
3
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses interaksi antara pikiran, perasaan, dan gerakan yang dapat
menghasilkan perubahan, baik dalam sikap maupun pengetahuan, dan
1
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Yogyakarta : Media Abadi, 2004, cet.6, hal. 59
2
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya,Jakarta:PT Bumi Aksara, 2008, cet.3, hal. 11
3
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta : Logos wacana ilmu, 2001, hal 65