`
kemampuan anak didik dalam menyerap informasi dan pengetahuan khususnya yang disajikan di kelas.
2. Faktor psikologis
Faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang esensial adalah sebagai berikut :
a. Inteligensi Inteligensi pada umumnya dapat diartikan sebagai
kemampuan psikofisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang
tepat.
9
Prestasi seseorang ditentukan juga oleh tingkat kecerdasannya, tingkat kecerdasan seseorang ditentukan
baik oleh bakat bawaan berdasarkan gen yang diturunkan dari orang tuanya maupun oleh faktor lingkungan
termasuk semua pengalaman dan pendidikan yang pernah di perolehnya.
10
Ciri-ciri intelektual adalah mudah menangkap pelajaran, ingatannya baik, penalaran tajam
berpikir logis-kritis, daya konsentrasinya baik dan lain sebagainya itu semua adalah mencerminkan seseorang
yang memiliki kecerdasan.
11
b. Kecerdasan Emosional EQ Kecerdasan emosional EQ merupakan kemampuan
untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain empati. Dan
keterampilan sosial. Kecerdasan emosi bekerja secara sinergi dengan keterampilan kognitif atau intelektual,
orang-orang yang berprestasi tinggi memiliki keduanya. Yang diperlukan untuk sukses atau berprestasi dimulai
dari keterampilan intelektual, tetapi seseorang juga
9
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta : Logos wacana ilmu, 2001, hal 148
10
Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Jakart:PT Gramedia, 1985, hal. 19
11
Ibid., hal. 33
`
memerlukan kecakapan emosi untuk memanfaatkan potensi bakat mereka secara penuh. Karena menurut
Goleman yang dikutip oleh paton bahwa IQ hanya mendukung sekitar 20 faktor yang menentukan
keberhasilan, sedangkan 80 sisanya berasal dari faktor lain termasuk kecerdasan emosional.
12
c. Bakat Secara umum bakat adalah kemampuan potensial yang
dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian, sebetulnya
setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ketingkat tertentu sesuai
dengan potensi yang dimilikinya.
13
Ciri-ciri anak yang berbakat yaitu membaca lebih cepat dan banyak, dapat
memberikan banyak
gagasan, terbuka
terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan, peka terhadap
sesuatu, mempunyai pengamatan yang tajam dan sebagainya.
14
Anak yang memiliki bakat tentang suatu objek maka mudah bagi dia menguasai objek tersebut
sebagai contoh anak yang berbakat matematika, diperkirakan dia akan mampu mencapai prestasi tinggi
dalam bidang itu. Jadi prestasi yang sangat menonjol dalam salah satu bidang mencerminkan bakat yang unggul
dalam bidang tersebut.
15
d. Minat Secara sederhana minat berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
12
Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008, cet ke-3, hal. 69
13
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta : Logos wacana ilmu, 2001, hal 151
14
Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Jakart:PT Gramedia, 1985, hal. 30
15
Ibid., hal.18
`
sesuatu. Minat seperti yang dipahami tersebut dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar anak
didik dalam bidang-bidang studi tertentu. Jadi minat adalah perasaan senang dan puas terhadap suatu objek
tertentu. e. Motivasi
Pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal seseorang yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.
16
Ciri-ciri motivasi adalah tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, selalu berusaha berprestasi sebaik
mungkin, senang dan rajin belajar, penuh semangat dan lain sebagainya.
17
Siswa yang motivasi berprestasinya tinggi hanya akan mencapai prestasi akademik yang tinggi
apabila : a rasa takutnya akan kegagalan lebih rendah daripada keinginannya untuk berprestasi, b tugas-tugas di
dalam kelas cukup memberi tantangan, tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar sehingga memberi
kesempatan untuk berhasil.
18
b. Faktor eksternal meliputi :
1. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial siswa dapat dibagi lagi menjadi tiga macam yaitu :
a. Orang tua dan keluarga Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi
kegiatan belajar adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri atau dapat di sebut juga dengan pola asuh orang
tua. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, dan ketegangan keluarga, semuanya dapat memberi
16
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta : Logos wacana ilmu, 2001, hal 152
17
Utami Munandar Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Jakart:PT Gramedia, 1985, hal. 34
18
Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta:Bumi Aksara, 2006, hal.110