Pedaftaran Terkait Pengalihan Jaminan Fidusia

64 b. Pada tanggal yang sama dengan tanggal pencoretan jaminan fidusia dari buku daftar fidusia. Kantor Pendaftaran Fidusia menerbitkan surat keterangan yang m enyatakan “sertifikat jaminan fidusia yang bersangkutan tidak berlaku lagi”. 13 Hapusnya fidusia karena musnahnya hutang yang dijamin dengan fidusia adalah sebagai konsekuensi dari sifat perjanjian jaminan Fidusia sebagai perjanjian ikutanassesoir dari perjanjian pokoknya yaitu perjanjian hutangkredit. Jadi, jika perjanjian kreditnya lenyap karena alasan apapun maka jaminan fidusia ikut lenyap pula. 14 Hapusnya jaminan fidusia karena pelepasan hak oleh penerima fidusia adalah wajar mengingat pihak penerima fidusia bebas untuk mempertahankan haknya atau melepaskan haknya. Dengan musnahnya objek jaminan fidusia maka jaminan fidusia juga hapus karena tidak ada manfaatnya fidusia dipertahankan jika objeknya musnah. Namun apabila benda yang menjadi objek jaminan fidusia diasuransikan dan kemudian benda tersebut musnah karena sesuatu sebab, maka hak klaim asuransi dapat dipakai sebagai pengganti benda yang menjadi objek jaminan fidusia dan diterima oleh penerima fidusia, karena menurut Pasal 10 huruf dan Pasal 25 UU Jaminan Fidusia bahwa jaminan fidusia meliputi klaim asuransi, dalam hal benda yang menjadi objek jaminan fidusia 13 Salim HS, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia Jakarta: Raja Grafindo, 2004 h.88-89. 14 Gunawan Widjaja Ahmad yani,“Seri Hukum Bisnis, Jaminan Fidusia, Jakarta: Grafindo Persada, 2001 65 diasuransikan, dan musnahnya benda yang menjadi objek jaminan fidusia tidak menghapus klaim asuransi. 15 Berdasarkan Pasal 25 ayat 3 UU No 42 Tahun 1999 hapusnya jaminan fidusia wajib diberitahukan oleh kreditur penerima fidusia kepada kantor penerima fidusia dengan melampirkan pernyataan mengenai hapusnya hutang, pelepasan hak atas jaminan fidusia atau musnahnya benda yang menjadi objek jaminan fidusia. Ketentuan ini merupakan konsekuensi logis dari ketentuan Pasal 16 ayat 1 yang mengatur bahwa apabila terjadi perubahan mengenai hal-hal yang tercantum dalam sertifikat jaminan fidusia. Penerima fidusia wajib mengajukan permohonan pendaftaran atas perubahan tersebut kepada kantor pendaftaran fidusia. 16 Dengan pemberitahuan tersebut kantor pendaftaran fidusia melakukan pencoretan pencatatan jaminan fidusia dari buku daftar fidusia dan menerbitkan surat keterangan yang menyatakan sertifikat jaminan fidusia yang bersangkutan tidak berlaku lagi. Adapun tujuan prosedur tersebut adalah untuk memberikan kepastian hukum kepada masyarakat atau pihak ketiga bahwa terhadap benda tersebut sudah tidak dibebani dengan jaminan fidusia. Dengan pemberitahuan tersebut kantor pendaftaran fidusia melakukan pencoretan pencatatan jaminan fidusia dari buku daftar fidusia dan menerbitkan surat keterangan yang menyatakan sertifikat jaminan fidusia 15 Andreas Albertus Andi Prajinto, Hukum Fidusia, Malang: Selaras Malang, 2010. h.115 16 Andreas Albertus Andi Prajinto, Hukum Fidusia, Malang: Selaras Malang, 2010. h.115 66 yang bersangkutan tidak berlaku lagi. Adapun tujuan prosedur tersebut adalah untuk memberikan kepastian hukum kepada masyarakat atau pihak ketiga bahwa terhadap benda tersebut sudah tidak dibebani dengan jaminan fidusia. Seperti yang telah diuraikan di atas fidusia ulang dan pengalihan barang fidusia yang tidak diketahui kreditor dan lain-lain, merupakan kondisi yang tidak sehat dalam praktik bisnis pembiayaan kendaraan bermotor. Karena faktor-faktor tersebutlah diwajibkannya pendaftaran jaminan fidusia aturan ini menyatakan bahwa pembeli kendaraan berhak tetap memiliki kendaraan meski pembayaran cicilannya menunggak karena sudah membayar uang jaminan fidusia kepadaperusahaanpembiayaan leasing. 17 Dan perusahaan leasing diwajibkan menyetorkan dana itu kepada kantor pendaftaran. Namun praktiknya perusahaan leasing atau multifinance banyak yang tidak mendaftarkan perjanjian itu kepada Kantor Pendaftaran Fidusia, sedangkan konsumen sudah menandatangani perjanjian bahwa mereka setuju untuk memberikan hak kepemilikan kepada multifinance sampai kendaraannya lunas. Meski begitu, kesepakatan hukum itu tidak dilaporkan kepada negara melalui Kantor Pendaftaran Fidusia di Kementerian Hukum dan HAM. Berdasarkan aturan formal, setiap perjanjian pembiayaan yang mencantumkan kata-kata “Dijaminkan secara fidusia” harus dibuat notaris dan didaftarkan pada kantor fidusia untuk mendapatkan sertifikat bertujuan untuk menghindari terjadi perjanjian fidusia „bawah tangan‟. 18 17 Andreas Albertus Andi Prajinto, Hukum Fidusia, Malang: Selaras Malang, 2010. 18 Diah Sulistyani , Mengkritisi UU Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia terkait dengan Peraturan Menteri Keuangan No 130PMK0102012 67 Oleh karena itu pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan PMK Nomor 130PMK.0102012 mewajibkan multifinance yang melakukan pembebanan jaminan fidusia untuk mendaftarkan jaminan tersebut kepada kantor pendaftaran fidusia paling lambat 30 hari sejak perjanjian pembiayaan dilakukan. Salah satu tujuan dari pendaftaran jaminan fidusia agar terpenuhinya unsur publisitas, kreditor atau halayak ramai dapat dapat mengetahui atau mendapatkan akses untuk mendapatkan informasi-informasi tentang jaminan utang tersebut 19 . Asas publisitas ini menjadi semakin penting terhadap jaminan-jaminan utang yang objek jaminannya tidak diserahkan kepada debitor, seperti halnya jaminan fidusia. 20 Kewajiban pendaftaran jaminan fidusia termuat dalam Pasal 1 PMK 130PMK.0102012 yakni perusahaan pembiayaan yang melakukan pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan pembebanan jaminan fidusia wajib mendaftarakan jaminan fidusia dimaksud pada kantor pendaftaran fidusia, PMK 130PMK.0102012 ini melaksanakan UU No. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia, terutama Pasal 11 benda yang dibebani dengan jaminan fidusia wajib didaftarkan, serta Pasal 14 ayat 1 kantor pendaftaran fidusia menerbitkan dan menyelenggaraan kepada penerima fidusia sertifikat jaminan fidusia pada tanggal yang sama dengan tanggal penerimaan permohonan pendaftaran. Lalu, Surat Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional BPKN No. 348BPKN122011 19 Munir Fuady, Hukum Jaminan Utang, Jakarta: Erlangga, 2013, h.124 20 Salim HS, “Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia” Jakarta: Raja Grafindo, 2004 68 tentang rekomendasi tentang penyelesaian masalah pembiayaan konsumen, BPKN meminta pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan danatau peningkatan pembinaan yang dapat mendorong pelaku usaha jasa pembiayaan konsumen untuk mendaftarkan jaminan fidusia ke kantor pendaftaran fidusia. Bila dicermati ada beberapa hal yang menguntungkan dan memberikan kedudukan yang kuat terhadap konsumen sebagai pihak yang lemah dalam perjanjian jaminan fidusia, konsumen dilindungi haknya dari penarikan sepihak sesuai Pasal 3 PMK 130PMK.0102012 perusahaan pembiayaan dilarang melakukan penarikan benda jaminan fidusia berupa kendaraan bermotor apabila kantor pendaftaran jaminan fidusia belum menerbitkan sertifikat jaminan fidusia, selain itu keuntungan konsumen ialah mendapat perlindungan hukum terkait hak kepemilikannya atas kendaraan yang sudah dibelinya. 21 Selain memberikan keuntungan pada konsumen pendaftaran jaminan fidusia memberikan keuntungan juga bagi perusahaan pembiayaan sebagai penerima fidusia apabila obyek jaminan fidusia diikat secara sempurna berdasarkan ketentuan UU Fidusia No. 42 Tahun 1999 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130PMK.0102012, diantaranya: 22 1. Perusahaan Pembiayaan sebagai penerima Fidusia mempunyai hak kebendaan terhadap barang jaminan fidusia. 21 Gunawan Widjaja Ahmad yani, Seri Hukum Bisnis, Jaminan Fidusia. Jakarta: Grafindo Persada, 2001 22 Gunawan Widjaja Ahmad yani, Seri Hukum Bisnis, Jaminan Fidusia. Jakarta: Grafindo Persada, 2001 69 2. Perusahaan pembiayaan mempunyai hak didahulukan Hak Preferent dari kreditur lain untuk memperoleh pelunasan piutang dari hasil penjualan barang jaminan fidusia, bila debitur wanprestasi. 3. Perusahaan pembiayaan sebagai penerima fidusia akan mempunyai kepastian hukum terhadap pengikatan benda jaminan fidusia. 4. PerusahaanPembiayaansebagai penerima fidusiamempunyai kemudahan untuk mencairkan obyek jaminan.

B. Analisis Batasan Sukarela Pendaftaran Jaminan Fidusia dalam Undang-

Undang No 42 Tahun 1999 dan PMK No 130pmk.0102012 Pertama, Pandangan saat ini bahwa lembaga pembiayaan boleh mendaftarkan secara sukarela jaminan fidusia yang artinya, lembaga pembiayaan bebas memilih untuk mendaftakan pembebanan jaminan fidusia ke kantor pendaftaran jaminan fidusia atau tidak, dikarenakan perjanjian fidusia dipisahkan dari perjanjian pokok kredit. 23 Agunan atau jaminan merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perjanjian utang piutang atau perjanjian kredit untuk dapat menjamin dibayarnya atau terlunasinya utang-utang debitur. Penjamin tersebutpun perlu dibuat dalam suatu perjanjian tertentu. Setiap kali ada perjanjian jaminan pasti ada perjanjian yang mendahuluinya, yaitu perjanjian utang piutang atau perjanjian kredit yang disebut perjanjian pokok. Tidak mungkin ada perjanjian jaminan tanpa ada 23 Hukum Online,Pendaftaran Fidusia Bersifat Sukarela, diakses 08 Oktober 2013, pukul 8:17 PM http:www.m.hukumonline.com 70 perjanjian pokok yang mendahuluinya. Sebab perjanjian jaminan tidak dapat berdiri sendiri, melainkan selalu mengikuti perjanjian pokoknya. Apabila perjanjian pokoknya selesai, maka perjanjian jaminan juga selesai. Tidak mungkin ada orang yang bersedia menjamin suatu hutangnya, kalau hutang tersebut tidak ada. Sifat perjanjian yang demikian disebut asessoir. Semua perjanjian pengikatan jaminan bersifat asessoir termasuk jaminan fidusia, yang artinya perjanjian pengikatan jaminan eksistensi atau keberadaannya tergantung pada perjanjian pokok, yaitu perjanjian hutang atau perjanjian kredit. Dalam pembiayaan kendaraan bermotor perjanjian jaminan fidusia lahir dari perjanjian pokok kredit pembiayaan kendaraan bermotor tersebut. Dimana perjanjian jaminan fidusia bukan merupakan perjanjian yang berdiri sendiri tetapi tergantung pada perjanjian kredit sebagai perjanjian pokok, sehingga perjanjian kredit pembiayaan kendaraan bermotor harus dibuat terlebih dahulu baru kemudian perjanjian pengikatan. Dengan demikian kedudukan jaminan yang dikonstruksikan sebagai perjanjian asessoir mempunyai akibat hukum, diataranya: 24 1. Eksistensinya tergantung pada perjanjian pokok perjanjian kredit; 2. Hapusnya tergantung perjanjian pokok perjanjian kredit; 3. Jika perjanjian pokok batal, maka perjanjian jaminan ikut batal; 4. Jika perjanjian pokok beralih, maka ikut beralih juga perjanjian jaminan; 5. Jika perjanjian pokok beralih karena cessie, subrogasi maka ikut beralih juga perjanjian jamian tanpa ada penyerahan khusus. 24 Sutarno, Aspek-aspek Hukum Perkreditan Bank, Bandung; Alfabeta, 2003, hal.140 71 Jika perjanjian kredit motor berakhir karena telah dilunasi atau berakhir karena sebab lain maka, berakhir pula perjanjian pengikatan jaminan. Jika perjanjian kredit cacat yuridis dan batal maka perjanjian pengikatan jaminan ikut batal juga. Sebaliknya jika perjanjian pengikatan jaminan cacat dan batal karena suatu sebab hukum, misalnya barang jaminan musnah atau dibatalkan karena pemberi jaminan tidak berhak menjaminkan maka perjanjian kredit sebagai jaminan pokok tidak batal. Debitur harus melunasi hutangnya sesuai perjanjian kredit. 25 Untuk dapat membuat perjanjian jaminan, perjanjian pokoknya harus diatur dengan jelas tentang adanya janji tentang jaminan, dimana perjanjian jaminan dikehendaki oleh kreditur dan debitur. Jadi membuat perjanjian jaminan merupakan salah satu pelaksanaan dari perjanjian pokok dan bukan merupakan kewajiban para pihak untuk memenuhi suatu prestasi seperti Pasal 4 UU Jaminan Fidusia. Kedua, menurut Kepala Eksekutif Industri Keuangan Non Bank LKNB OJK Firdaus Djaelani dalam UU No. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusiayang mengatakan bahwa tak ada klausul yang kewajiban pembebanan jaminan fidusia oleh perusahaan pembiayaan, 26 sehingga perusahaan pembiayaan tidak berkewajiban untuk mendaftarkan jaminan fidusia. Pada dasarnya benda yang dibebani jaminan fidusia secara fisik masih berada di tangan pemberi fidusia. Fakta yang ada dari seluruh perusahaan 25 Sutarno, Aspek-aspek Hukum Perkreditan Bank, Bandung; Alfabeta, 2003, hal.143. 26 Hukum Online, “Wajib Tidaknya Pembebanan Fidusia terhadap Nasabah” diakses diakses 08 Oktober 2013, pukul 8:17 PM http:www.m.hukumonline.com 72 pembiayaan kendaraan bermotor yang ada di Indonesia 99 diantaranya melakukan pembebanan jaminan fidusia terhadap nasabah. 27 Namun untuk kepentingan dari hak-hak perusahaan pembiayaan kreditor selaku penerima fidusia atas pemenuhan piutangnya, maka Pasal 23 ayat 2 UU Jaminan Fidusia, menyatakan: Pemberi Fidusia dilarang mengalihkan, menggadaikan, atau menyewakan kepada pihak lain Benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia yang tidak merupakan benda persediaan, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Penerima Fidusia. Ketentuan tersebut menunjukkan bahwa selama benda yang tidak merupakan benda persediaan, misalnya mesin produksi, mobil, rumah penjelasan Pasal 23 ayat 2 UU Fidusia masih dibebani oleh jaminan fidusia, maka pemberi fidusia debitor dilarang mengalihkannya tanpa persetujuan tertulis dari penerima fidusia kreditor. Namun berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No 130PMK.0102012 Pasal 2yang berbunyi: “Perusahaan pembiayaan wajib mendaftarkan jaminan fidusia pada Kantor Pendaftaran Jamina Fidusia paling lambat 30 tiga puluh hari kalender terhitung sejak tanggal perjanjian pembiayaan konsumen” Kalusul tersebut menyebutkan secara jelas bahwa perusahaan pembiayaan selaku kreditor lah yang mendaftarkan jaminan fidusia ke Kantor Pendaftaran, walaupun pembebanan fisik berada di debitor. 27 Hukum Online, “Wajib Tidaknya Pembebanan Fidusia terhadap Nasabah” diakses diakses 08 Oktober 2013, pukul 8:17 PM http:www.m.hukumonline.com