Muhammad Arsyad : Studi Isolasi Bakteri Rhizobium Yang Diinokulasikan Ke Dalam Dolomit Sebagai Pembawa Carrier Serta Pemanfaatannya Sebagai Pupuk Mikroba, 2010.
10. Mikroskop
Prior England 11.
Neraca Analitis Ohaus
12. Shaker
Julabo SW 22 13.
Jarum Ose 14.
Gelas Objek 15.
Spatula 16.
Pipet tetes 17.
Pengaduk Magnet 18.
Hockey Stick 19.
Plastik tahan panas 20.
Aluminium Foil
3.3.Prosedur Penelitian
3.3.1. Pembuatan YEMA Yeast Extract Manitol Agar
Ditimbang 0,2 gram Yeast Extract, 2 gram Manitol, 0,1 gram K
2
HPO
4
, 0,04 gram MgSO
4
, 0,1 gram NaCl, dan 7,8 gram PDA. Kemudian dimasukkan ke dalam beaker glass. Lalu
ditambahkan 200 mL akuades, kemudian diaduk hingga rata. Lalu dipanaskan sampai mendidih. Ditambah 0,25 gram Congo Red yang diencerkan dengan 100 mL akuades, lalu
ditambahkan ke dalam media YEMA yang telah homogen hingga berwarna merah. Dibagi ke dalam 20 tabung reaksi. Diautoklaf pada tekanan 1,02 atm dengan suhu 250
C selama 2 jam.
3.3.2. Pembuatan YMB Yeast Extract Manitol Broth
Ditimbang 0,1 gram Yeast Extract, 1 gram Manitol, 0,05 gram K
2
HPO
4
, 0,02 gram MgSO
4
dan 0,01 gram NaCl. Kemudian dimasukkan ke dalam beaker glass. Lalu ditambahkan 100 mL akuades, kemudian diaduk hingga rata. Lalu dipanaskan sampai
mendidih. Diautoklaf pada tekanan 1,02 atm dengan suhu 250 C selama 2 jam.
Muhammad Arsyad : Studi Isolasi Bakteri Rhizobium Yang Diinokulasikan Ke Dalam Dolomit Sebagai Pembawa Carrier Serta Pemanfaatannya Sebagai Pupuk Mikroba, 2010.
3.3.3. Preparasi Sampel
Sampel yang digunakan adalah Rhizobium hasil isolasi dari tanaman putri malu, yang diambil dari FMIPA USU. Pengambilan sampel dilakukan dengan mencabut putri malu
yang akarnya berbintil lalu bintilnya dikumpulkan. Kemudian dibawa ke Laboratorium
Biokimia FMIPA USU.
3.3.4. Isolasi Rhizobium dari Bintil Akar
Sampel yang telah dibawa ke laboratorium, kemudian diproses. Bintil akar dipilih dari tanaman putri malu yang tersedia kemudian bintil akar tersebut dicuci dengan
merendamnya ke dalam tabung reaksi yang berisi akuades selama 2 menit, dibiarkan selama 1 menit, kemudian disaring. Lalu bintil akar tersebut dimasukkan dalam tabung
reaksi. Dilanjutkan dengan disemprot dengan menggunakan alkohol 96 selama 10 detik. Lalu disemprot kembali dengan larutan klorok selama 10 menit dan dibilas dengan akuades
selama 2 menit. Kemudian bintil akar yang telah disterilkan tersebut dipencet atau digerus menggunakan gelas objek. Di tambah 1 mL akuades. Lalu bintil akar yang steril tersebut
digiling.
3.3.4.1. Isolasi Bakteri Rhizobium pada Media Selektif dengan Penambahan Congo Red
Satu ose dari suspensi yang sudah disiapkan sebelumnya diambil, kemudian digoreskan pada media YEMA + Congo Red. Lalu kultur diinkubasi pada suhu 37
o
C selama 24-48 jam. Pertumbuhan Rhizobium diamati dengan memperhatikan bentuk dan warnanya. Pada
umumnya koloni berwarna putih transparan, mukoid dan sedikit berlendir. Rhizobium yang diperoleh disimpan dalam lemari es pada suhu 4
o
C selama 24-48 jam. Bakteri yang diperoleh ditumbuhkan kembali pada medium YEMA dengan menggunakan metode gores
sinambung, lalu diinkubasi pada suhu 37
o
C selama 24 - 48 jam. Tujuannya yaitu untuk memperoleh biakan murni dari bakteri Rhizobium.