Metode Analisis 1. Analisis Deskriptif

y y x x y x n x

D. Metode Analisis 1. Analisis Deskriptif

Analisis ini tidak menggunakan pengujian secara sistematis dan statistik. Dimaksudkan hanya untuk menggambarkan angka-angka responden dari objek penelitian yang diperoleh dari hasil analisis deskriptif.

2. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan valid tidaknya suatu alat ukur tergantung kepada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat Azwar, 1992:146. Teknik yang digunakan adalah korelasi product moment dari Pearson, yaitu : r xy = n 2 y 2 n 2 2 Keterangan : r xy : Koefisien korelasi antara variabel x dan y n : Jumlah sampel x : Nilai total atribut y : Nilai dari variabel 32 t 2 t 2

3. Uji Reliabilitas

Azwar 1992:150 merumuskan reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau terhadap gejala yang sama dengan menggukan alat ukur yang sama. Menurut Nunnaly 1967 suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60 Ghozali, 2001:42. Reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini diuji dengan alat uji reliabilitas Cronbach Alpha , yaitu : k r tt = 1 k 1 Keterangan : r tt : Reliabilitas instrumen t 2 : Variabel total b 2 : variabel butir k : Banyaknya butir pertanyan atau soal

4. Metode Analisis Faktor

Tujuan utama dari analisis faktor adalah mendefinisikan struktur suatu data matrik dan menganalisis struktur saling hubungan korelasi dengan cara mendefinisikan suatu set kesamaan variabel atau dimensi dan sering disebut faktor. 33 Model matematis dasar analisis faktor yang digunakan untuk setiap variabel independen X i Wibisono, 2003:244 : m X i = A ij F j + b i U i j-t i = 1, 2, 3, 4, … p Dimana : X i = Variabel independen ke-i F j = Faktor kesamaan ke-j U i = Faktor unik ke-i A ij = Koefisien faktor kesamaan b i = Koefisien faktor unik Bhuono 2005 mengemukakan bahwa analisis faktor merupakan analisis statistik yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengelompokkan, dan meringkas faktor-faktor yang merupakan dimensi suatu variabel, definisi dan sebuah fenomena tertentu. Jadi, analisis faktor merupakan cara yang di gunakan untuk mengidentifikasi variabel dasar atau faktor yang menerangkan pola hubungan dalam suatu komponen variabel observasi. 34

a. Uji Kaiser Meyer Olkin KMO

Analisis faktor dalam penelitian ini menggunakan metode Kaiser Meyer Olkin KMO yang nilainya harus lebih besar dari 0,5. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah faktor-faktor tersebut valid atau tidak. Jika nilainya atau = 0,5 maka proses analisis dapat dilanjutkan. KMO merupakan indeks pembanding besarnya koefisien korelasi observasi dengan besarnya koefisien korelasi parsial. Jika nilai kuadrat koefisien korelasi parsial dari semua pasangan variable lebih kecil daripada jumlah kuadrat koefisien korelasi, maka harga KMO akan mendekati satu, yang menunjukan kesesuaian penggunaan analisis faktor. Menurut Kaiser 1974 dalam Wibisono 2003 : 247 : - Harga KMO sebesar 0.9 adalah sangat memuaskan - Harga KMO sebesar 0.8 adalah memuaskan - Harga KMO sebesar 0.7 adalah harga menengah - Harga KMO sebesar 0.6 adalah cukup - Harga KMO sebesar 0.5 adalah kurang memuaskan - Harga KMO sebesar 0.4 adalah tidak dapat diterima 35

b. Uji Measure of Sampling Adequacy atau MSA

Analisis faktor dalam penelitian ini juga menggunakan metode pengukuran Measure of Sampling Adequacy atau MSA. Untuk melihat variabel-variabel mana saja yang layak untuk dibuat analisis faktor serta untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang dijadikan sebagai faktor analisis mempunyai korelasi yang kuat atau tidak dengan nilai atau = 0,5. Jika nilainya atau = 0,5 maka semua faktor pembentuk variabel tersebut telah valid dan tidak ada faktor yang direduksi. Pada bagian Anti Image Correlation, jika nilai dari Kaiser Meyer Olkin KMO 0,5, maka untuk memperbaikinya yang pertama kali harus dikeluarkan adalah variabel yang memiliki nilai MSA paling kecil dan kurang dari 0,5. Besarnya angka Measure of Sampling Adequacy MSA berkisar antara 0 – 1, dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika MSA = 1, maka variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lain. b. Jika MSA 0.05, maka variabel tersebut masih dapat diprediksi dan dapat dianalisa lebih lanjut. c. Jika MSA 0.05, maka variabel tersebut tidak dapat diprediksi dan tidak dapat dianalisa lebih lanjut, sehingga variabel harus dikeluarkan atau dibuang. 36

c. Nilai Mean pada Descriptive Analysis

Pada penelitian ini, untuk melihat jawaban dari responden apakah jawaban responden terhadap sebuah faktor lebih mengarah pada jawaban setuju atau lebih mengarah pada jawaban tidak setuju, dilihat dari nilai Mean pada Descriptive Statistic yang didapat dari analisis faktor. Jika nilai Mean yang didapat semakin besar, maka dapat dikatakan responden semakin setuju bahwa faktor tersebut mempengaruhi keputusan pembelian ponsel Nokia. Begitu pula sebaliknya, jika nilai Mean yang didapat semakin kecil, maka dapat dikatakan responden semakin tidak setuju bahwa faktor tersebut mempengaruhi keputusan pembelian ponsel Nokia.

d. Total Variance Explained

Selain itu, pada penelitian ini digunakan juga Total Variance Explained sebagai alat ukur untuk melihat besaran pengaruh sebuah faktor didalam sebuah variabel.

E. Operasional Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Dipertimbangakan Konsumen Dalam Memilih Ponsel : Studi Kasus Terhadap Pengguna Ponsel Di Lingkungan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

1 4 145

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Analisis pengaruh grup referensi dan keluarga terhadap keputusan pembelian ponsel qwerty (studi kasus mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pengguna ponsel Qwerty)

0 5 113

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sepeda Motor Dan Positioning Beberapa Merek Sepeda Motor Dengan Menggunakan Analisis Korespondensi : Studi Kasus Pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 4 24

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi intensi membeli air minum dalam kemasan merek aqua pada mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 4 14

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Ponsel Merek Samsung (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 3 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Ponsel Merek Samsung (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 5 14

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Ponsel Merek Samsung (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 2 7