35
berdiri sendiri. Sedang peraturan yang lain-lain, semuanya kurang lengkap,karena memang kekurangan dasar, karena semuanya berasal
dari manusia. Dan sifat manusia yang hidup di sesuatu daerah, menyebabkan peraturan-peraturan yang dibuatnya itu kurang tidak
lengkap, karena terpengaruh dengan alam sekitar tempat ia berada. Inilah desakan yang menghimpit manusia sebagai pembuat peraturan.
Untuk mengemukakan hal itu. da’i harus mempelajari fikrah
islamiyyah secara mendalam dan harus juga mempelajari pendapat- pendapat dan pemikiran-pemikiran yang lain-lain yang berada di luar
Islam. Dengan demikian. Da’i dapat berusaha meyakinkan mad’unya tentang kekurangan yang ada dalam peraturan yang lain dan
bagaimana lengkapnya peraturan dalam ajaran Islam.
2 Dan Iman menuju Amal
Kalau Keimanan mad’unya sudah baik, aqidahnya sudah mendarah daging, dan sudah sempuma kefahamannya tentang Islam,
maka langkah elanjutnya adalah pe ringkat amal. Da’i perlu berusaha
mewujudkan teori iman itu dalam bentuk amal, ibadah, budi pekerti dan tingkah laku keislaman yang benar.
44
e. Metode Dakwah
Seseorang yang hendak berdakwah mestilah mengetauhi cara, teknik atau metode uslub berdakwah. Tanpanya masyarakat yang
menjadi sasaran dakwah akan menolak dan menerima secara negatif.
44
Fathi Yakan, Bagaimana Kita menyeru Kepada Islam, h.24.
36
Al-Quran ialah sumber utama rujukan dakwah. Al-Quran banyak mengemukakan metode dakwah untuk menjadi panduan kepada para da’i
Dari segi bahasa, metode berasal dari dua per kataan yaitu “meta”
melalui dan “hados” jalan cara
45
. Dengan demikian, kita dapat diartikan bahwa metode dakwah adalah cara jalan yang harus dilalui untuk
mencapai satu tujuan. Ketika kita membahas tentang metode dakwah, pada umumnya merujuk pada Surat An-Nahal 16125:
Artinya: “Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah
dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah mengetauhi tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetauhi orang-
orang yang mendapat petunjuk”.Q.S. An- Nahl16:125
46
Ada beberapa kerangka dasar tentang metode dakwah yang terdapat pada ayat di atas, antara lain sebagai berikut:
1 Bi al-Hikmah
47
Menurut A.Muiz hikmah dalam bahasa Arab bermaksud kebijaksanaan, pandai, adil, lemah lembut, kenabian, sesuatu yang
mencegah kejahilan dan kerusakan, perkarayang betul dan tepat, keilmuan dan pemaaf.
45
M. Arifin , Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta:Bumi Aksara, 1991. Cet. Ke -1,h.61.
46
Kementrian Urusan Agama Islam, Al-Quran dan Terjemahannya, H. 421
47
A.Muiz,”Komunikasi Islam”Bandung:PT.Remaja Rosda Karya, 2001, Cet.Ke-1.
37
Dimaksud dengan kebijaksanaan ialah seseorang da’i perlu bijak arif dalam semua bidang ilmu pengetauhan baik ilmu
pengetauhan, baik ilmu agama maupun ilmu akademik dengan psikologi, sosiologi, dan sebagainya.
Adil berarti meletakkan sesuatu kena pada tempatnya, seperti seorang bersalah mestilah di hukum dengan hukuman yang setimpal
dengannya, atau seorang hakim yang menjatuhkan hukuman secara adil. Contoh lemah lembut pula ialah seperti memaafkan musuh yang
menjadi seharusnya. Maksud hikmah juga ialah seorang rasul atau nabi menyeru,
menyampaikan kebenaran daripada Allah kepada manusia. Makna hikmah bukan saja seperti maksud yang diuraikan di atas tetapi lebih
luas daripada itu. Hikmah yaitu berdakwah dengan memperhatikan situasi dan
kondisi sasaran dakwah dengan menitik beratkan pada kemampuan mereka, sehingga di dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam
selanjutnya, mereka tidak lagi terpaksa atau keberatan. Allah berfirman dalam Surah Al-baqaroh; ayat 269
Artinya : Tuhan memberikan kebijaksanaan hikmat kepada siapa yang
disukai-Nya, dan
orang yang
diberi-Nya kebijaksanaan itu, sesungguhnya telah diberi kebaikan
yang banyak, hanyalah orang yang berakal dapat mengerti.Q.S.Al-Baqaroh:269
48
48
Kementrian Urusan Agama Islam, Al-Quran dan Terjemahannya, H. 67
38
2 Mauidzah al Hasanah nasehat yang baik
Nasehat yang baik, maksudnya adalah memberikan nasehat kepada orang lain dengan carayang baik, berupa petunjuk-petunjuk ke
arah kebaikan dengan bahasa yang baik yang dapat mengubah hati, agar nasehat tersebut dapat diterima, berkenan di hati, enak didengar,
menyentuh perasaan, lurus di pikiran, menghindari sikap kasar dan tidak boleh mencacimenyebut kesalahan audience sehingga pihak
obyek dengan rela hati atas kesadarannya dapat mengikuti ajaran yang disampaikan oleh pihak obyek dakwah dengan rela hati dan atas
kesadarannya dapat mengikuti ajaran yang disampaikan oleh pihak subjek dakwah. Jadi dakwah bukan propaganda yang memaksakan
kehendak kepada orang lain.
49
Ali Mustafa Yaqub menyatakan bahwa Mauidhah al Hasanah adalah ucapan yang berisi nasehat-nasehat yang baik di mana ia dapat
bermanfaat bagi orang yang mendengarkannya, atau argumen-argumen yang memuaskan sehingga pihak audience dapat membenarkan apa
yang disampaikan oleh subjek dakwah.
50
Al- Mau’izah Al-Hasanah, yaitu berdakwah dengan
memberikan nasehat-nasehat atau menyampaikan ajaran-ajaran Islam dengan rasa kasih sayang, sehingga nasehat dan ajaran Islam yang
disampaikan itu dapat menyentuh hati mereka.
51
49
Siti Muriah, Metodologi Dakwah Kontomporer,Yogyakarta:Minat Pustaka,2000,h.43.
50
Ali Mustafa Yaqub, Sejarah dan Metode Dakwah Nabi, Jakarta:Pustaka Firdaus, 1997,h.121.
51
A.Muiz,”Komunikasi Islam”A.Muiz,”Komunikasi Islam”BANDUNG:pt.Remaja Rosda Karya,2001, Cet. Ke-1,h.3
39
3 Mujadalah atau Berdiskusi dengan Baik
Mujadalah ialah berdebat dengan mereka sasaran dakwah secara yang baik. Debat atau memiliki kebolehan dalam berhujah dan
berpidato dengan berlandaskan kepada ilmu yang hak dan pengalaman merupakan satu cara dakwah yang paling berkesan. Berdebat dalam
hubungan dakwah bertujuan untuk menghapus sifat sombong kepada ilmu pengetauhan yang dimiliki oleh seseorang.
52
Tujuan berdebat dalam marhalah dakwah bukan untuk bergaduh, bertentang dan menyakitkan hati lawan tetapi untuk
membetulkan akidah yang batil. Firman Allah dalam Surat Al-Taubah, ayat 33:
Artinya : Dialah yang Telah mengutus RasulNya dengan membawa petunjuk Al-Quran dan agama yang benar untuk
dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang- orang musyrikin tidak menyukai.
53
Mujadalah yaitu berdakwah dengan cara bertukar pikiran dan dengan cara sebaik-baiknya dengan tidak memberikan tekanan-tekanan
tidak pula dengan menjalakan yang menjadi sasaran dakwah.
54
52
Ghazali darussalam, Dinamika Ilmu Dakwah Islamiah, Selangor:Nur Niaga, 1996, Cet ke-3.h.30.
53
Kementrian Urusan Agama Islam, Al-Quran dan Terjemahannya, H. 283
54
A. Muiz, Komunikasi Islam A.Muiz, Komunikasi Islam BANDUNG:pt.Remaja Rosda Karya,2001 Cet. Ke-1,h.3.
40
f. Media Dakwah