47
Berdasarkan subjek penelitian tersebut maka karakteristik subjek
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Jama’ah Nikmatnya Sedekah yang berada di MNC TV.
2. Jama’ah yang suka mengikuti acara “Nikmatnya Sedekah”.
3. Apakah setelah mengikuti program acara “Nikmatnya Sedekah” dapat
meningkatkan kesadaran bersedekah atau tidak. 4.
Jama’ah yang berusia antara 20-60 tahun dengan maksud agar subjek masih dapat diajak berkomunikasi dengan baik dan aktif khususnya dalam
menjawab pertanyaan wawancara. Berdasarkan ketersedian subjek yang sesuai dengan karakteristik yang
dibutuhkan oleh peneliti dalam penelitian, serta variasi dari karakteristik subjek yang cocok dan terpenuhi, maka peneliti memutuskan memilih enam
orang dari jamaah “Nikmatnya sedekah” yang berada di MNC TV, untuk di wawancara dan mengetauhi apakah setelah mengikuti program acara tersebut
dapat meningkatkan kesadaran untuk bersedekah atau tidak.
C. Pemilihan Informan
Adapun pemilihan informan yang penulis gunakan dalam penelitian berdasarkan
teori atau
berdasarkan konstruk
operasional theory-
basedoperational construct sampling. Informan yang dipilih memiliki kriteria tertentu berdasarkan teori atau konstruk operasional, dan bersifat
representatif, sehingga sampel terwakili. Informan yang peneliti gunakan yaitu, orang-orang atau informan yang
memiliki keterkaitan dengan penelitian penulis. Adapun yang menjadi sampel
48
informan adalah Panji Sanjaya selaku produser program acara “Nikmatnya Sedek
ah”, Ust.Yusuf Mansur selaku narasumber program acara “Nikmatnya Sedekah, dan beberapa jama’ah yang berada di program acara “Nikmatnya
Sedekah”.
1
D. Model Penelitian
Metodologi penelitian merupakan suatu metode yang digunakan sebagai penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah. Tujuan
dari penggunaan metode ini adalah untuk mengumpulkan data yang akurat dan menganalisis data tersebut agar dapat terungkap atau menemukan jawaban
atas permasalahan yang sedang diteliti.
2
Penelitian media, dimana media dakwah adalah peralatan yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah. Pada zaman modern
umpamanya: surat kabar, majalah, kaset rekaman, radio, TV, dan video.
3
Dalam penelitian ini, peneliti mencoba memaparkan bentuk penelitian dengan menggunakan pendekataan kualitatif yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian dalam tataran prakis. Penelitian kualitatif menghasilkan dan mengelola data yang
sifatnya deskriptif, seperti wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, rekaman video, dan lain sebagainnya.
4
Berbeda dengan pendekatan kuantitatif
1
E. Kristi Poewandari, Pendekatan kualitatif Dalam Penelitian Psikologi Jakarta: LPSP3, 1998, h. 102-103.
2
Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial, Jakarta:Rajawali Pers,1992,h.11.
3
Wardi Bachtiar, metodologi Penelitian Ilmu Dakwah Jakarta: Logos, 1997, Cet. Ke-1, h. 35.
4
E. Kristi poewandari., “Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia”
Jakarta; LPSP UI, 2005 h.29.
49
yang biasanya menganalisis data menggunakan angka, penelitian kualitatif cendrung tidak menggunakan angka, tetapi menggunakan rangkaian kata.
Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang
pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak.
5
Penelitian kualitatif pada hakikatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami
bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya.
6
Sedangkan jenis penelitian yang dipergunakan adalah studi kasus, yakni uraian penjelasan
komprehensif mengenai berbagai aspek, seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi komunitas, suatu program atau situasi sosial.
7
E. Teknik Pengambilan Data