i
karyawan yang terakhir dan paling diingat, sehingga tindakan- tindakan dan kejadian pada masa lalu dianggap tidak ada.
3. Pada pernyataan “Promosi jabatan dilakukan berdasarkan tersedianya jabatan yang kosong”, dapat digambarkan bahwa 9,86
responden menyatakan setuju dan 90,14 responden yang menyatakan sangat setuju. Seluruh responden menyatakan setuju
bahwa promosi jabatan dilakukan berdasarkan tersedianya jabatan yang kosong.
4. Pada pernyataan “Promosi jabatan dilakukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan”, dapat digambarkan bahwa 18,31
responden menyatakan setuju dan 81,86 responden yang menyatakan sangat setuju. Hal ini menyatakan bahwa seluruh
responden mengakui promosi jabatan dilakukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
4.3 Analisis Regresi Linear Sederhana
Model regresi diperlukan untuk melakukan pengujian hipotesis berdasarkan taksiran parameter maupun untuk proses peramalan. Dengan menggunakan alat
bantu komputer melalui program SPSS, maka nilai regresi linear sederhana dapat dilihat dalam Tabel 4.7 sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Coefficients
a
i
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
1 Constant
2.270 1.839
PenilaianPrestasiKerj a
.403 .053
.675 a. Dependent Variable: PromosiJabatan
Berdasarkan Tabel 4.7 hasil uji regresi linear sederhana di atas, maka dapat
dilakukan spesifikasi model menjadi persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut:
Y = a + bX Apabila hasil uji t, dimasukkan ke dalam persamaan regresi sederhana maka
diperoleh persamaan regresi, sebagai berikut : Y = 2,270 + 0,403 X
Persamaan regresi tersebut dapat diperjelas : 1 Nilai konstanta sebesar 2,270 artinya walaupun variabel Penilaian
Prestasi Kerja X bernilai 0, maka Promosi Jabatan pada PT Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Kebun Adolina nilainya tetap
positif sebesar 2,270. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh regresi antara masing-masing variabel.
2 Koefisien regresi variabel Penilaian Prestasi Kerja X sebesar 0,403 artinya jika penerapan penilaian prestasi kerja mengalami peningkatan
sebanyak 1 maka promosi jabatan Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,403. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan
positif antara penerapan penilaian prestasi kerja dengan promosi
i
jabatan. Artinya, jika penilaian prestasi kerja naik, maka promosi jabatan juga akan naik dan sebaliknya.
4.4 Pengujian Hipotesis
4.4.1 Uji Signifikan Individual Uji t
Berdasarkan hasil output SPSS bahwa pengaruh secara parsial variabel independen tersebut Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Promosi Jabatan seperti
ditunjukkan pada Tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8 Uji t Parsial
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 2.270
1.839 1.234
.221 PenilaianPrestasiKerja
.403 .053
.675 7.595
.000 a. Dependent Variable: PromosiJabatan
Berdasarkan hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 7,595 dengan nilai signifikan sebesar 0,000, Karena nilai signifikan lebih
kecil dari 5 dan nilai t hitung ttabel 7,595 1,995 maka Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya, Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Penilaian
Prestasi Kerja terhadap Promosi Jabatan.
4.4.2 Koefisien Determinasi R
2
i
Berdasarkan data yang diperoleh dan diolah dengan bantuan SPSS, berikut adalah hasil perhitungan koefisien determinasi penelitian ini dapat dilihat sebagai
berikut:
Tabel 4.9 Uji Koefisien Determinasi
�
�
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .675
a
.455 .447
.956 a. Predictors: Constant, PenilaianPrestasiKerja
Berdasarkan Tabel 4.9 hasil uji koefisien determinasi diatas, maka dapat dikatakan bahwa :
1 R = 0,675 berarti hubungan relation antara variabel Penilaian Prestasi Kerja terhadap variabel Promosi Jabatan sebesar 67,5. Artinya hubungan antara kedua
variabel adalah erat. 2 R Square sebesar 0,455. Artinya, Promosi Jabatan di Kantor Direksi PT
Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Kebun Adolina dipengaruhi oleh Penilaian Prestasi Kerja sebesar 45,5 dan sisanya 54,5 dijelaskan oleh faktor-faktor lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 3 Standard Error of Estimated disebut juga standar deviasi. Standard Error of
Estimated merupakan standar kesalahan dalam penafsiran, semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik. Nilai Standard Error of Estimated adalah
0,956.
i
4.5 Pembahasan 4.5.1 Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Promosi Jabatan
Penilaian Prestasi Kerja yang dilakukan dengan terarah dan berkesinambungan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan pertimbagan penting dalam promosi
jabatan. Dengan adanya penilaian prestasi kerja yang dinilai melalui berbagai
indikator, karyawan memahami hal-hal apa yang menjadi penilaian prestasi kerja karyawan. Diketahui bahwa sistem promosi jabatan berdasarkan hasil penilaian
prestasi kerja yang dijalankan oleh perusahaan mampu mendorong karyawan untuk bersaing secara sehat. Seperti halnya penilaian prestasi kerja yang dinilai
berdasarkan sesuai dengan standar yang ditetapkan, sebahagian karyawan beranggapan bahwa proses penilaian itu sendiri belum sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan. Dimana beberapa penilai menilai secara subjektif seperti cenderung dipengaruhi oleh tindakan karyawan yang terakhir dan paling diingat,
sehingga tindakan-tindakan dan kejadian pada masa lalu dianggap tidak ada. Adapun indikator penilaian prestasi kerja yang disadari oleh karyawan memiliki
pengaruh terhadap pencapaian prestasi kerja mereka yaitu Kualitas Kerja, Kuantitas Kerja, Kedisiplinan dan Kerja Sama. Agar tercapainya tujuan
perusahaan, maka diharapkan terjadinya hubungan yang harmonis pada pihak atasan dan bawahan. Sedangkan untuk dimensi Kerjasama, sebagian dari
responden beranggapan bahwa kerjasama tidak menjamin karyawan untuk berprestasi atas pekerjaan tertentu, melainkan membantu menciptakan lingkungan
kerja yang mendukung baiknya kualitas kerja karyawan.
i
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Mathis dan Jackson 2006: 81 menyatakan salah satu tujuan Penilaian prestasi kerja adalah untuk dijadikan
sebagai dasar promosi jabatan bagi karyawan yang dinilai memiliki prestasi kerja, kemudian Werther dan Davis dalam Sirait 2006: 129 menyatakan bahwa salah
satu manfaat Penilaian prestasi kerja adalah dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penempatan dan promosi jabatan.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Cressida, Musadieq, dan Hakam 2010 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Prestasi Kerja Karyawan
Terhadap Promosi Studi pada Karyawan Bank Sumsel Babel Cabang Kapt. A Rivai Palembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi kerja yang
diukur melalui variabel kualitas hasil kerja X1, variabel kuantitas hasil kerja
X2, dan variabel ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan X3. Hasil ini menunjukkan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan variabel prestasi kerja
karyawan terhadap promosi. Oleh karena itu berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian maka hipotesis
yang menyatakan penilaian prestasi kerja berpengaruh terhadap promosi jabatan karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Medan Unit Kebun Adolina dapat
diterima kebenarannya. Maka berdasarkan kriteria hipotesis yang diajukan Ha
diterima dan H0 ditolak. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Musyayyadah 2006 yang menjelaskan penilaian prestasi kerja
berpengaruh terhadap promosi jabatan.
i
i
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan