Rumusan Masalah Ruang Lingkup Pembahasan Metode Penelitian

5 diberi judul “FENOMENAJUKUNEN RIKONPERCERAIAN USIA TUA DALAM MASYARAKAT JEPANG DEWASA INI”

1.2 Rumusan Masalah

Dalam Jepang dewasa ini masalah sebagai suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara 2 faktor atau lebih yang menghasilkan situasi lain yang menyeret mereka dalam hubungan yang rumit yang mereka sendiri sulit memahaminya. Jukunen Rikon adalah perceraian yang pernikahannya menginjak lebih dari 20 tahun. Tinggi angka perceraian usia tua di Jepang merupakan salah satu masalah yang kini melanda Jepang. Selain itu, dinamika yang terjadi pada angka Jukunen Rikon di Jepang tampaknya merupakan salah satu dampak lain dari masalah tersebut. Berdasarkan pengurairan di atas, maka penulis mengangkat permasalahan yang akan di bahas dalam penelitian ini, yaitu : 1. Bagaimana realitas Jukunen Rikon? 2. Bagaimana usaha-usaha mengatasi Jukunen Rikon di Jepang

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Dari permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penulis menganggap perlunya pembatasan ruang lingkup dalam pembahasan selanjutnya.Hal ini bertujuan agar penelitian ini tidak menjadi luas dan tetap terfokus pada masalah yang ingin diteliti. 6 Dalam analisis ini, penulis hanya fokus pada realitas Jukunen Rikon di Jepang, usaha setelah bercerai dalam mengatasi Jukunen Rikon.Penulis menganalisis penelitian ini dengan menggunakan pendekatan fenomenologi ekstensial sebagai acuan. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penulis merangkum tujuan dari penelitian sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui realitas Jukunen Rikon di Jepang. 2. Untuk mengetahui usaha-usaha mengatasi Jukunen Rikon di Jepang.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini : 1. Bagi peneliti dan pembaca, dapat menambah wawasan mengenai realitas dan usaha penyelesaian terjadinya Jukunen Rikon di Jepang. 2. Bagi pembaca, dapat menambah bahan bacaan dan sumber penelitian untuk Departemen Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya.

1.5 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

1.5.1 Tinjauan Pustaka

Keluarga adalah sebuah lembaga sosial yang berkembang di masyarakat.Keluarga memiliki sebutan yang berbeda untuk setiap budaya.Tetapi, semua kehidupan dimulai dari keluarga.Di masyarakat manapun di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang umum dan menjadi pusat terpenting dari 7 kegiatan dalam kehidupan individu.Keluarga dapat digolongkan ke dalam kelompok penting, selain karena para anggotanya saling mengadakan kontak langsung juga karena adanya keintiman dari para anggotanya. Dalam membentuk keluarga harus ada pernikahan.Di Jepang ada 2 pernikahan yang dijodohkan miai-kekkon dan pernikahan cinta renai- kekkon.Pernikahan yang diatur antar keluarga dan berfungsi untuk memperkuat ikatan antar keluarga maupun untuk mendapat tambahan tenaga kerja yang baik dan kuat.Pernikahan merupakan urusan keluarga dan bukan urusan pribadi.Sehingga wanita tidak bisa menolak untuk dijodohkan. Bagi wanita, pernikahan dianggap tujuan utama dan suatu keharusan karena pernikahan merupakan sumber kekuatan ekonomi selain untuk meneruskan hubungan kekeluargaan Iwao 1993:23 sehingga dalam pernikahan, wanita harus tunduk dan patuh pada ayah mertua kacho dan tunduk pada suaminya. Dalam hal perceraian, hanya dari pihak laki-laki yang bisa memutuskan, baik itu ayah mertua kacho maupun suami.Namun adakalanya ibu mertua yang menceraikan istri anaknya. Ada beberapa dasar dalam menceraikan istri, yaitu tidak mematuhi ayah dan ibu mertua dan tidak memiliki keturunan.Dasar inilah yang menjadi alasan suami untuk menceraikan istrinya.Namun, pada beberapa tahun belakangan ini, istri yang meminta cerai dari suaminya karena mulai berpikir tentang kebahagian dirinya sendiri. Para istri yang mengajukan cerai setelah menikah lebih dari 20 tahun dengan pasangan hidupnya dipicu oleh dikeluarkannya undang-undang pensiun yang mengatur separuh pensiun suami akan diterima setelah bercerai. Selain itu 8 persamaan derajat antara pria dan wanita yang semakin terlihat juga mendukung perceraian tersebut.

1.5.2 Kerangka Teori

Dalam penelitian ini digunakan pendekatan teori sosiologis dalam keluarga.Keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga menjadi terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan, dan saling menyerahakan diri Soelaeman, 1994:5-10. Dengan demikian, pendekatan teori sosiologis dalam keluarga digunakan untuk menafsirkan gejala yang ditemukan dalam Jukunen Rikon pada masyarakat Jepang. Salah satu faktor pencetus Jukunen Rikon ini adalah banyaknya pria generasi pasca perang yang mencapai usia 60 tahun dan pensiun. Artinya sejumlah besar pria akan melepaskan kegiatan kantor dan menghabiskan waktu lebih banyak dengan pasangannya http:www.sinarharapan.co.idberita070202lua05.html.. Generasi tersebut dikenal dengan sebutan generasi baby boom, yaitu orang- orang yang lahir setelah Perang Dunia II.Generasi tersebut memiliki jumlah yang luar biasa banyak, dan merupakan generasi pembangun Jepang dalam bidang industry.Sehingga kesibukan mereka benar-benar menghabiskan waktu kebersamaan mereka dengan keluarga.Sehingga pada pihak istri sangat tertekan dengan pernikahan mereka.Pada saat suami telah pensiun dan anak-anak telah dapat mandiri, para istri yang merasa telah menjalankan kewajiban mereka sebagai seorang istri dan seorang ibu, para istri tersebut menceraikan suami yang telah dinikahi selama 20 tahun lebih.Sehingga terjadi Jukunen Rikon. 9

1.6 Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis akan menggunakan beberapa metode, yakni dengan metode kualitatif, kepustakaan, deskriptif analitis dan analisis kasus. Menurut Oxford University Dictionary of Sociology 1998: 312 metode penelitian adalah suatu metode atau pendekatan umum secara empiris dari suatu ilmu, atau sebuah penelitian bebas khusus. Penelitian ini akan dilakukan dengan metode kualitatif yaitu dengan meneliti kasus-kasus perceraian. Dalam melalui studi kepustakaan, penulis mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini menggunakan buku-buku teori yang terdapat di perpustakaan Universitas Sumatera Utara, Japan Fondation yang ada di Medan dan juga mengumpulkan data-data melalui internet. Selain itu penelitian juga akan menganalisis pada kasus-kasus yang didapat secara deskriptif analitis. Dalam Oxford University Dictionary of Sociology 1998: 415, penelitian kasus atau studi kasus adalah sebuah bentuk penelitian tentang status subjek penelitian yang mengambil contoh dari suatu kasus atau beberapa contoh kejadian sosial seperti komunitas, grup sosial, keluarga, kehidupan sejarah, peran masyarakat, kejadian, atau hubungan masyarakat, kemudian menelitinya dengan menerapkan beberapa metode penelitian. Pada umumnya, studi kasus adalah bagaimana strategi yang diinginkan menggunakan pertanyaan bagaimana dan mengapa, ketika yang meneliti memiliki sedikit kemampuan untuk mengendalikan kejadian, dan ketika fokus dari fenomena dalam konteks sebenarnya.Data-data dalam bentuk tulisan tersebut kemudian dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan dan saran. 10 BAB II GAMBARAN UMUM PENYELESAIAN JUKUNEN RIKON

2.1 Defenisi Jukunen Rikon