Pengungkapan Dalam Laporan Keuangan

Menurut PSAK No. 50 2007:50.13 tujuan dari pengungkapan adalah untuk menyediakan informasi guna meningkatkan pemahaman mengenai signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi keuangan, kinerja dan arus kas entitas, serta membantu penilaian jumlah, waktu, dan tingkat kepastian arus kas masa depan yang terkait dengan instrumen tersebut.

B. Pengungkapan Dalam Laporan Keuangan

Menurut Theodorus 1985:223 terdapat beberapa pengungkapan dalam laporan keuangan yaitu: 1. Pengungkapan Atas Data Kuantitatif a. Memusatkan perhatian kepada metode pengukuran dan pelaporan probabilistic data dan bukannya kepada jumlah-jumlah yang deterministic . b. Melakukan pengungkapan pada tingkat accuracy yang berbeda- beda. c. Melakukan perincian-perincian mengenai segmen-segmen usaha yang disajikan. d. Menyampaikan data ramalan forecast data karena investor justru tertarik kepada masa depan perusahaan. 2. Pengungkapan Atas Data Non Kuantitatif Ada dua data non kuantitatif yang akan dibahas, yakni : kebijaksanaan akuntansi dan perubahan akuntansi. a. Kebijaksanaan Akuntansi Beragamnya prosedur akuntansi yang digunakan banyak perusahaan bahkan dalam perusahaan yang sama menyebabkan komparabilitas antara laporan keuangan menjadi sulit. Salah satu alternatif untuk keseragamannya adalah mengurangi jumlah alternatif. Cara lain selain mengurangi jumlah alternatif adalah dengan mengungkapkan metode- metode spesifik yang digunakan dalam setiap kasus dengan asumsi bahwa pembaca dapat menyajikan kembali laporan akuntansi itu guna mencapai komparabilitas. Informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan perlu untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan yang wajar. Bagimanapun juga pengungkapan mengenai kebijaksanaan akuntansi akan dapat memberikan kemungkinan untuk melakukan interpretasi yang lebih baik dari ikhtisar keuangan perusahaan dan karenanya dapat mempengaruhi pengambilan keputusan investasi. Atas dasar asumsi inilah Accounting Principle Board dalam opini No. 22 menyimpulkan bahwa informasi mengenai kebijaksanaan akuntansi yang diterapkan, merupakan suatu keharusan bagi penyajian ikhtisar keuangan secara layak. b. Perubahan Akuntansi Penggunaan prinsip akuntansi secara konsisten telah lama dianggap sebagai sesuatu yang sangat penting dalam menilai kegiatan perusahaan di masa yang lalu dan dalam melakukan proyeksi atas kegiatan-kegiatan kemudian hari. APB dalam opini No. 20 mendukung pandangan ini, tetapi juga menyatakan bahwa apabila perubahan ini memang dapat dibenarkan, maka harus ada keterangan mengenai alasan untuk membenarkan perubahan tersebut serta perubahan tersebut harus diungkapkan dalam laporan keuangan ketika perubahan dilakukan disertai justifikasi untuk perubahan itu. Menurut Theodorus 1985:225 perubahan akuntansi mencakup perubahan prinsip akuntansi, taksiran akuntansi, dan unit pelaporan reporting entity . 3. Pengungkapan Atas Peristiwa Kemudian Banyak peristiwa sesudah tanggal neraca akan mempengaruhi keabsahan, ikhtisar-ikhtisar keuangan dan interpretasi terhadap ikhtisar- ikhtisar keuangan. Karena hal tersebut akan mempengaruhi pembuat keputusan berdasarkan informasi yang ada dalam ikhtisar keuangan. Peristiwa-peristiwa penting mungkin terjadi atau diketahui setelah tanggal laporan akan tetapi sebelum laporan dirampungkan, maka untuk mencapai tujuan pengungkapan, informasi tersebut harus diungkapkan dalam laporan. Ada tiga peristiwa sesudah tanggal neraca yang perlu diungkapkan: a. Peristiwa yang langsung mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Peristiwa ini timbul karena kurangnya informasi dalam masa akuntansi yang bersangkutan. Dengan adanya informasi yang diterima sesudah tanggal neraca, perlu adan perubahan-perubahan terhadap penilaian yang didasarkan atas taksiran-taksiran. b. Peristiwa yang dapat mengubah secara material keabsahan penilaian neraca atau hubungan antara equity holders, atau secara material mempengaruhi kegunaan laporan kegiatan dimasa yang lalu sebagai bahan prediksi. Peristiwa ini tidak mempunyai akibat langsung terhadap ikhtisar-ikhtisar tersebut. Peristiwa ini meliputi: 1 Peristiwa yang mempengaruhi secara material struktur keuangan perusahaan atau hubungan di antara para equity holders; 2 Peristiwa yang mempengaruhi pembagian dividen dikemudian hari. Contohnya adalah penerbitan atau emisi saham yang sangat besar atau pembelianpenjualan sejumlah aktiva yang merupakan persentase tinggi dari total aktiva. 3 Peristiwa yang dapat mempengaruhi secara material kegiatan- kegiatan atau peristiwa-peristiwa dikemudian hari. Peristiwa yang mempunyai akibat telah dapat diketahuinya income atau penilaian dimasa datang. Contohnya adalah, perubahan kondisi pasar dalam harga-harga yang mempengaruhi perusahaan, kebijaksanaan manajemen baru, penandatanganan kontrak-kontrak besar, peristiwa-peristiwa eksternal seperti perang, perubahan undang- undang dan perubahan keadaan ekonomi. Menurut Simamora 2000 informasi yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan meliputi: 1. Ringkasan metode-metode akuntansi yang dipakai dalam penyusunan laporan keuangan 2. Pengaruh rupiah dari setiap perubahan metode akuntansi selama periode berjalan 3. Setiap kontinjensi rugi loss contingencies yang kemungkinan memiliki pengaruh material atas posisi keuangan perusahaan 4. Ketentuan-ketentuan kontraktual yang akan mempengaruhi arus kas dimasa yang akan datang, termasuk syarat perjanjian pinjaman, program pensiun karyawan, dan komitmen untuk membelimenjual sejumlah aktiva yang material 5. Kejadian-kejadian signifikan yang terjadi setelah tanggal neraca, namun sebelum laporan keuangan sesungguhnya diterbitkan 6. Pelanggan-pelanggan tertentu yang berpengaruh besar terhadap kegiatan usaha perusahaan 7. Transaksi-transaksi tidak biasa atau konflik kepentingan antara perusahaan dengan karyawan-karyawan kuncinya

C. Peraturan Tentang Pengungkapan Laporan Keuangan di Indonesia

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI dan Kurs Dollar Terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia

0 26 87

Pengaruh uang yang beredar (m2), kurs, inflasi, dan tingkat suku bunga sbi terhadap beta saham syariah (JJI) dan indeks harga saham gabungan (IHSG)

0 5 129

Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga (SBI) dan Jumlah Uang Beredar (JUB) terhadap Nilai Harga Saham Sektor Properti di BEI Periode 2006-2011

0 7 124

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009:05

0 12 15

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga Saham di Jaka

0 2 19

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga S

0 3 16

PENGARUH KURS VALUTA ASING, INFLASI, UANG BEREDAR DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN.

0 0 10

PENGARUH SUKU BUNGA SBI, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 2 85

Penelitian tingkat bunga jumlah uang

0 0 27

PENGARUH KONSUMSI, INVESTASI, JUMLAH UANG BEREDAR DAN INFLASI TERHADAP PENENTUAN KEBIJAKAN SUKU BUNGA SBI

0 0 17