Peraturan Tentang Pengungkapan Laporan Keuangan di Indonesia Laporan Keuangan

Menurut Simamora 2000 informasi yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan meliputi: 1. Ringkasan metode-metode akuntansi yang dipakai dalam penyusunan laporan keuangan 2. Pengaruh rupiah dari setiap perubahan metode akuntansi selama periode berjalan 3. Setiap kontinjensi rugi loss contingencies yang kemungkinan memiliki pengaruh material atas posisi keuangan perusahaan 4. Ketentuan-ketentuan kontraktual yang akan mempengaruhi arus kas dimasa yang akan datang, termasuk syarat perjanjian pinjaman, program pensiun karyawan, dan komitmen untuk membelimenjual sejumlah aktiva yang material 5. Kejadian-kejadian signifikan yang terjadi setelah tanggal neraca, namun sebelum laporan keuangan sesungguhnya diterbitkan 6. Pelanggan-pelanggan tertentu yang berpengaruh besar terhadap kegiatan usaha perusahaan 7. Transaksi-transaksi tidak biasa atau konflik kepentingan antara perusahaan dengan karyawan-karyawan kuncinya

C. Peraturan Tentang Pengungkapan Laporan Keuangan di Indonesia

Beberapa peraturan dan undang-undang yang berkaitan dengan pengungkapan informasi keuangan di indonesia mencakup: 1. Undang-undang no.3 tahun 1983 tentang pendaftaran perusahaan. Dalam undang-undang ini perusahaan harus menyediakan informasi yang dapat di akses publik yang diantaranya terdiri dari: nama perusahaan, informasi mengenai anggota dewan komisaris, dan dewan direktur serta modal yang diperoleh. 2. Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun 1999 Tentang Laporan Tahunan. Peraturan pemerintah ini memperluas jangkauan perusahaan perusahaan- perusahaan yang diharuskan menyediakan laporan keuangan kepada publik. Sebelumnya hanya perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa saja yang diharuskan untuk melaporkan keuangan kepada publik. 3. Persyaratan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 50 Tahun 2007 mengenai instrumen keuangan dalam penyajian dan pengungkapan.

D. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak diluar korporasi. Laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai moneter. Laporan keuangan financial statement yang sering disajikan adalah 1 neraca, 2 laporan laba rugi, 3 laporan arus kas, dan 4 laporan ekuitas pemilik atau pemegang saham. Selain itu, catatan atas laporan keuangan atau pengungkapan juga merupakan bagian integral dari setiap laporan keuangan Kieso, 2002:3 Menurut Warren, dkk 2005:24 laporan keuangan adalah laporan akuntansi yang menghasilkan informasi setelah transaksi dan diikhtisarkan yang disiapkan berupa laporan laba-rugi, laporan ekuitas pemilik, neraca, dan laporan arus kas bagi pemakai. Sedangkan menurut Siegel dan Shim 2005:185 menyatakan laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah organisasi. Laporan keuangan yang diperlukan adalah neraca, laporan rugi laba, dan laporan perubahan posisi keuangan. Ketiganya dapat digabungkan dengan laporan pelengkap adalah laporan keuangan yang disesuaikan dengan tingkat inflasi. Beberapa bahan pelengkap hanya diperlukan untuk perusahaan umum. 2. Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen suatu perusahaan diperlukan karena informasi yang disajikan relatif seragam, sedangkan kebutuhan dari pemakai laporan beragam. Pihak luar perusahaan tidak terlibat dalam operasional sehari-hari sehingga mereka hanya bergantung pada laporan keuangan yang disajikan. Menurut Kieso 2002:6 tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang berguna bagi keputusan investasi dan kredit, menyediakan informasi yang berguna dalam menilai arus kas masa depan, dan menyediakan informasi mengenai sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan perubahan di dalamnya. Pahala 2006:109 menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan menyangkut usaha untuk mengetahui: a. Kondisi Likuiditas Jangka Pendek Pengguna informasi ingin mengetahui kesinambungan perusahaan dalam suatu waktu. Hal ini merupakan pertanyaan yang paling mendasar, yaitu memastikan bahwa dalam jangka pendek perusahaan masih memiliki cukup uang kas atau aktiva lancar lainnya untuk membiayai kegiatannya sehari-hari. b. Arus Dana Funds Flow Analisis digunakan untuk mengetahui bagaimana arus kas masuk dan keluar dari perusahaan saat ini dan di masa depan. Dengan memanfaatkan analisis laporan keuangan, dicoba untuk memprediksi pemasukan dan pengeluaran kas di masa depan berdasarkan laporan cash flow yang disajikan untuk suatu periode yang sudah lalu historis. c. Struktur Permodalan dan Solvabilitas Pengguna informasi ingin mengetahui kemampuan perusahaan menghasilkan pendapatan. Pendapatan akan digunakan untuk membiayai pengeluaran dan sisanya merupakan keuntungan yang berarti menambah kekayaan pemilik saham. d. Return dari Investasi Sebagai pemilik saham di perusahaan tersebut tentu nilai saham yang ada merupakan investasi yang harus menghasilkan keuantungan atau memperbesar nilai dari periode ke periode. Return dari investasi ini memiliki minimum rate of return, yaitu opportunity cost dari modal tersebut. Artinya, pengembalian dari investasi berupa saham pada perusahaan haruslah menghasilkan keuntungan yang lebih besar ketimbang tingkat bunga SBI. e. Kinerja Operasi Perusahaan Bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan menghasilkan pendapatan dan menutupi pengeluaran sedemikian rupa hingga dapat menghasilkan laba operasi yang maksimal. Kinerja yang baik akan ditunjukkan salah satunya dengan hasil usaha atau keuntungan yang di atas rata-rata industri sejenisnya. 3. Karakteristik Laporan Keuangan Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2007:5 laporan keuangan memiliki 4 empat karakteristik kualitatif pokok yang harus dipenuhi dalam menyusun laporan keuangan. Karakteristik kualitatif pokok tersebut antara lain: a. Dapat dipahami Merupakan karakteristik bahwa laporan keuangan dengan mudah dipahami oleh pemakai yang memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta mempunyai keinginan untuk mempelajari informasi. b. Relevan Informasi yang memenuhi syarat relevan, jika informasi itu dapat membantu pemakai dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu dan memprediksi masa depan. Hasil evaluasi peristiwa masa lalu sangat berguna untuk peramalan predictive dan penegasan confirmatory atas prediksi yang dibuat untuk masa lalu. c. Materialitas Relevansi informasi dapat mempengaruhi kemampuan pemakai untuk melakukan pengambilan keputusan, hal ini berarti terdapat fakta atau kejadian yang cukup material tidak tersajikan dalam laporan keuangan. Substansi merupakan realita ekonomi yang harus disajikan walaupun transaksi itu sendiri tidak konsisten dengan apa yang tampak dari bentuk hukum. Materialitas tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus dari kelalaian dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat. d. Dapat diperbandingkan Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengindentifikasi kecenderungan trend posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Implikasi penting dari karakteristik kualitatif dapat diperbandingkan adalah bahwa pemakai harus mendapat informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan tersebut. 4. Pemakai Laporan Keuangan Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2007:2, pemakai laporan keuangan meliputi: a. Investor Penanam modal beresiko dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. b. Karyawan Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja. c. Pemberi Pinjaman Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. d. Pemasok dan Kreditur Lainnya Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. e. Pelanggan Pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang atau tergantung perusahaan. f. Pemerintah Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaan berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan perusahaan, menetapkan kebijakan pajak sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistitik lainnya. g. Masyarakat Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dalam menyediakan informasi kecendrungan trend dan perkembangan kemakmuran serta rangkaian aktivitasnya.

E. Pasar Modal.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI dan Kurs Dollar Terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia

0 26 87

Pengaruh uang yang beredar (m2), kurs, inflasi, dan tingkat suku bunga sbi terhadap beta saham syariah (JJI) dan indeks harga saham gabungan (IHSG)

0 5 129

Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga (SBI) dan Jumlah Uang Beredar (JUB) terhadap Nilai Harga Saham Sektor Properti di BEI Periode 2006-2011

0 7 124

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009:05

0 12 15

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga Saham di Jaka

0 2 19

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga S

0 3 16

PENGARUH KURS VALUTA ASING, INFLASI, UANG BEREDAR DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN.

0 0 10

PENGARUH SUKU BUNGA SBI, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 2 85

Penelitian tingkat bunga jumlah uang

0 0 27

PENGARUH KONSUMSI, INVESTASI, JUMLAH UANG BEREDAR DAN INFLASI TERHADAP PENENTUAN KEBIJAKAN SUKU BUNGA SBI

0 0 17